{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 69.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَىٰ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿٦٩﴾
innallażīna āmanụ wallażīna hādụ waṣ-ṣābi`ụna wan-naṣārā man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wa ‘amila ṣāliḥan fa lā khaufun ‘alaihim wa lā hum yaḥzanụn
QS. Al-Maidah [5] : 69
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, shabiin dan orang-orang Nasrani, barangsiapa beriman kepada Allah, kepada hari kemudian, dan berbuat kebajikan, maka tidak ada rasa khawatir padanya dan mereka tidak bersedih hati.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, yaitu kaum muslimin, orang-orang Yahudi, orang-orang Shabiun, (mereka adalah orang-orang yang berpegang kepada fitrah mereka tanpa mengikuti agama tertentu), orang-orang Nasrani (yaitu para pengikut Isa), barangsiapa yang beriman di antara mereka kepada Allah dengan iman yang sempurna, yaitu mentauhidkan Allah dan membenarkan Muhammad dan apa yang dibawanya, beriman kepada hari akhir dan beramal shalih, maka tidak ada ketakutan atas mereka terhadap kengerian hari Kiamat, dan mereka juga tidak bersedih atas dunia yang tertinggal di belakang mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka.
Tafsir ayat ini telah disebutkan di atas.
maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. (Al Maidah:68)
Yakni jangan kamu sedihkan perihal mereka dan janganlah kamu merasa gentar dalam menghadapi sikap mereka yang demikian itu. Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Sesungguhnya orang-orang mukmin.
Yaitu kaum muslim.
…orang-orang Yahudi.
Yakni orang-orang yang memegang kitab Taurat.
..dan orang-orang Sabiin.
Mengingat pemisahnya terlalu jauh, maka peng-‘ataf-an ini dinilai baik jika dengan rafa’ (hingga dibaca was sabi-un, bukan was sabi- in, pent.)-
Kaum Sabi-in ialah segolongan orang dari kalangan umat Nasrani dan orang-orang Majusi yang tidak mempunyai agama. Demikianlah menurut Mujahid, dan dari Mujahid disebutkan bahwa mereka adalah segolongan dari orang-orang Yahudi dan orang-orang Majusi.
Sa’id ibnu Jubair mengatakan, mereka adalah segolongan orang dari kaum Yahudi dan Nasrani. Menurut Al-Hasan dan Al-Hakam, mereka sama dengan orang-orang Majusi.
Menurut Qatadah, mereka adalah suatu kaum yang menyembah malaikat dan salat dengan menghadap ke arah selain kiblat serta membaca kitab Zabur.
Wahb ibnuMunabbih mengatakan, mereka adalah suatu kaum yang mengenal Allah semata, tetapi tidak mempunyai syariat yang mereka amalkan, dan mereka tidak melakukan suatu kekufuran pun.
Ibnu Wahb mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abuz Zanad, dari ayahnya yang mengatakan bahwa sabi-in adalah suatu kaum yang tinggal di daerah yang bertetangga dengan negeri Irak, tepatnya di Kausa. Mereka beriman kepada semua nabi. puasa setiap tahunnya selama tiga puluh hari, dan mengerjakan salat menghadap ke negeri Yaman setiap harinya sebanyak lima kali. Pendapat yang lain mengatakan selain itu.
Adapun orang-orang Nasrani, seperti yang telah dikenal, mereka adalah orang-orang yang berpegang kepada kitab Injil.
Makna yang dimaksud ialah bahwa setiap golongan beriman kepada Allah dan hari kemudian serta hari kembali dan hari pembalasan pada hari kiamat nanti, dan mereka mengamalkan amal saleh.” Akan tetapi, hal tersebut tidak akan terealisasikan kecuali jika sesuai dengan syariat Nabi Muhammad sesudah beliau diutus kepada semua makhluk, baik jenis manusia maupun jin. Maka barang siapa yang menyandang sifat ini, disebutkan oleh firman-Nya:
…maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka.
Yakni tidak ada kekhawatiran dalam menghadapi masa depan, tidak pula terhadap masa lalu mereka.
…dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Tafsiran terhadap hal yang semisal telah disebutkan di dalam tafsir surat Al-Baqarah dengan keterangan yang cukup hingga tidak perlu lagi diulangi di sini.
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ memberitakan tentang umat yang diberi kitab dari kalangan pengikut al-Qur`an, Taurat dan Injil bahwa kebahagiaan dan keselamatan mereka adalah pada jalan dan dasar yang satu, yaitu beriman kepada Allah dan Hari Akhir, serta beramal shalih. Barangsiapa di antara mereka yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, serta beramal shalih, maka baginya keselamatan. Tidak ada ketakutan bagi mereka dalam menghadapi perkara-perkara masa depan yang menakutkan dan tidak ada kesedihan bagi mereka pada apa yang telah mereka tinggalkan. Ini adalah hukum yang mencakup seluruh masa.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa sesungguhnya orang-orang yang beriman, yaitu umat islam, orang-orang yahudi, sha’bi’in, dan orang-orang nasrani, barang siapa di antara mereka yang beriman kepada Allah dengan selalu mengesakan dan beribadah hanya kepada-Nya, percaya kepada hari kemudian sebagai wahana untuk pemberian ganjaran atau hukuman dari perbuatan mereka, dan selalu berbuat kebajikan sesuai dengan tuntunan Allah yang terdapat dalam taurat, injil, dan Al-Qur’an, maka tidak ada rasa khawatir sedikit pun pada mereka dan mereka tidak perlu untuk bersedih hati karena Allah selalu akan memberikan jalan keluar terbaik bagi semua persoalan yang dihadapi. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya kami telah mengambil perjanjian dari bani israil, yaitu berupa ikrar mereka untuk beriman kepada Allah dan melaksanakan ajaran taurat yang merupakan syariat bagi mereka, dan untuk mengingatkannya, telah kami utus kepada mereka rasul-rasul yang diberi tugas untuk menjelaskan ajaran kitab suci itu. Akan tetapi, kenyataannya ternyata tidak seperti yang diinginkan. Setiap datang seorang rasul kepada mereka untuk mengingatkan ikrar tersebut dengan membawa atau menyampaikan ajaran agama, tetapi jika apa yang dibawa atau disampaikan itu adalah yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, maka sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan ajaranajarannya dan bahkan sebagian yang lain, seperti nabi zakaria dan nabi yahya, mereka bunuh dengan keji.
Al-Maidah Ayat 69 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 69, Makna Al-Maidah Ayat 69, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 69, Al-Maidah Ayat 69 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 69
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)