{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 84.
وَمَا لَنَا لَا نُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَا جَاءَنَا مِنَ الْحَقِّ وَنَطْمَعُ أَنْ يُدْخِلَنَا رَبُّنَا مَعَ الْقَوْمِ الصَّالِحِينَ ﴿٨٤﴾
wa mā lanā lā nu`minu billāhi wa mā jā`anā minal-ḥaqqi wa naṭma’u ay yudkhilanā rabbunā ma’al-qaumiṣ-ṣāliḥīn
QS. Al-Maidah [5] : 84
Dan mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang saleh?”
Mereka berkata, “Apa kesalahan kami ketika kami beriman kepada Allah, membenarkan kebenaran yang datang dibawa oleh Muhammad sallallahu alaihi wa sallam dari sisi Allah, dan kami mengikutinya. Kami berharap Allah berkenan memasukkan kami bersama orang-orang yang menaati-Nya di surga-Nya di hari Kiamat?”
Perkataan mereka disitir oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui wahyu yang diturunkan-Nya yaitu:
Mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh?
Golongan orang-orang Nasrani inilah yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya:
Dan sesungguhnya di antara Ahli Kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka, sedangkan mereka berendah hati kepada Allah. (Ali Imran:199), hingga akhir ayat.
Orang-orang yang telah kami datangkan kepada mereka Al-Kitab sebelumnya Al-Qur’an, mereka beriman (pula) dengan Al-Qur’an itu. Dan apabila dibacakan (Al-Qur’an itu) kepada mereka, mereka berkata, “Kami beriman kepadanya, sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkannya.”(Al Qashash:52-53)
sampai dengan firman-Nya:
kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil. (Al Qashash:55)
(84) Seolah-olah mereka disalahkan atas kecepatan mereka dalam beriman, maka mereka berkata, وَمَا لَنَا لَا نُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَمَا جَاۤءَنَا مِنَ الْحَقِّۙ وَنَطْمَعُ اَنْ يُّدْخِلَنَا رَبُّنَا مَعَ الْقَوْمِ الصّٰلِحِيْنَ “Mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sa-ngat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang shalih?” Maksudnya, apa yang menghalangi kami ber-iman kepada Allah sementara kebenaran telah datang kepada kami dari Tuhan kami tanpa keraguan dan kebimbangan. Jika kami ber-iman dan mengikuti kebenaran, maka kami berharap Allah mema-sukkan kami ke surga bersama orang-orang yang shalih. Apa yang menghalangi kami? Bukankah itu menuntut agar bersegera dalam beriman dan tidak menunda-nundanya?
Ayat ini menjelaskan harapan sebagian kaum nasrani yang beriman kepada Al-Qur’an agar Allah memasukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Dan tidak ada alasan bagi kami tidak akan beriman kepada Allah, tuhan yang maha esa, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan; dan tidak ada sesuatu yang setara dengan dia; dan tidak ada alasan pula bagi kami tidak beriman kepada kebenaran alqur’an yang datang kepada kami, melalui wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad. Dan kami sangat ingin, dengan senantiasa berdoa dan berusaha, agar tuhan kami memasukkan kami, sejak di dunia hingga di akhirat, ke dalam golongan orang-orang saleh, yakni orang-orang yang baik, taat, dan bermanfaat bagi orang banyak’ maka Allah memberi pahala kepada mereka, ahli kitab yang jujur dan konsisten terhadap kebenaran agamanya, atas perkataan yang telah mereka ucapkan, yaitu pernyataan, dan tidak ada alasan bagi kami tidak akan beriman kepada Allah. Mereka mendapat balasan berupa surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, merasakan kenikmatan yang tidak putus. Dan itulah balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, terhadap diri mereka sendiri dengan tidak menyembunyikan kebenaran taurat atau injil, yang merupakan wahyu Allah.
Al-Maidah Ayat 84 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 84, Makna Al-Maidah Ayat 84, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 84, Al-Maidah Ayat 84 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 84
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)