{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 100.
قُلْ لَا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ ۚ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿١٠٠﴾
qul lā yastawil-khabīṡu waṭ-ṭayyibu walau a’jabaka kaṡratul khabīṡ, fattaqullāha yā ulil-albābi la’allakum tufliḥụn
QS. Al-Maidah [5] : 100
Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung.”
Katakan wahai Rasul, “Tidak sama yang baik dengan yang buruk dari segala sesuatu. Orang kafir tidak sama dengan orang mukmin, pendurhaka tidak sama dengan orang yang taat, orang bodoh tidak sama dengan orang yang mengetahui, pelaku bid ah tidak sama dengan pengikut sunnah, harta yang haram tidak sama dengan harta yang halal, sekalipun kamu wahai manusia merasa takjub kepada banyaknya keburukan dan pendukungnya. Bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal yang kuat dengan menjauhi hal-hal yang buruk dan melakukan hal-hal yang baik agar kalian beruntung meraih target paling agung, yaitu ridha Allah dan surga-Nya.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Rasul-Nya:
Katakanlah.
hai Muhammad,
Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun menarik hatimu. hai manusia, banyaknya yang buruk itu.
Dengan kata lain, sedikit perkara halal yang bermanfaat lebih baik daripada banyak perkara haram yang menimbulkan mudarat. Di dalam sebuah hadis disebutkan:
Sesuatu yang sedikit tetapi mencukupi adalah lebih baik daripada sesuatu yang banyak tetapi melalaikan.
Abul Qasim Al-Bagawi mengatakan di dalam kitab Mujam-nya bahwa telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Zuhair, telah menceritakan kepada kami Al-Huti, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Syu’aib, telah menceritakan kepada kami Ma’an ibnu Rifa’ah, dari Abu Abdul Malik Ali ibnu Yazid, dari Al-Qasim, dari Abu Umamah, bahwa Sa’labah ibni Hatib Al-Ansari pernah memohon, “Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah semoga Dia memberiku rezeki harta yang berlimpah.” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Sedikit rezeki yang kamu dapat mensyukurinya lebih baik daripada banyak rezeki tetapi kamu tidak mampu mensyukurinya.
…maka bertakwalah kepada Allah, hai orang-orang yang berakal
Yakni hai orang-orang yang berakal sehat lagi lurus, jauhilah hal-hal yang haram, tinggalkanlah hal-hal yang haram itu, dan terimalah hal-hal yang halal dan cukuplah dengannya.
…agar kalian mendapat keberuntungan.
Yakni di dunia dan akhirat
(100) قُلْ “Katakanlah” kepada manusia dalam rangka memberikan mereka semangat kepada kebaikan dan memperingat-kan mereka dari keburukan.
لَّا يَسْتَوِى الْخَبِيْثُ وَالطَّيِّبُ “Tidak sama yang buruk dengan yang baik,” dalam segala hal. Iman dengan kekufuran tidaklah sama, ketaatan dengan kemaksiatan tidaklah sama, penduduk surga dengan peng-huni neraka tidaklah sama, perbuatan yang baik dengan perbuatan buruk tidaklah sama, harta yang haram dengan harta yang halal tidaklah sama. وَلَوْ اَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيْثِۚ “Meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu,” karena yang buruk itu tidak berguna sedikit pun bagi pemiliknya, justru membahayakan agama dan dunianya.
فَاتَّقُوا اللّٰهَ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ “Maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.” Allah memerintahkan orang-orang yang berakal sempurna dan yang memiliki pandangan yang lurus. Allah mengarahkan pem-bicaraan kepada mereka. Mereka itulah yang diperhatikan dan diharapkan menjadi baik. Kemudian Allah memberitakan bahwa keberuntungan bergantung kepada takwa yang merupakan ketaatan kepadaNya pada perintah dan laranganNya. Barangsiapa bertakwa kepadaNya, maka dia beruntung total. Barangsiapa membuang takwa, maka dia akan merugi dan tidak beruntung.
Katakanlah, wahai nabi Muhammad, tidaklah sama yang buruk, kekufuran, kemusyrikan, kemunafikan, dan harta yang haram dengan yang baik, iman, tauhid, kejujuran, dan harta yang halal; meskipun banyaknya keburukan itu, kekayaan hasil korupsi dan harta yang diperoleh dengan cara yang haram secara lahiriah, menarik hatimu, karena tertarik kepada kenikmatan, kepuasan dan kemudahan, serta kebanggaan sebagai seorang yang kaya; maka bertakwalah kepada Allah dengan menjauhkan diri kamu dari kekufuran, kemusyrikan, dan kemunafikan, serta dari harta yang haram; wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat sehingga kamu berpikir jernih dan mendalam agar kamu beruntung dunia dan akhirat. Wahai orang-orang yang beriman, yang membenarkan Allah dan rasul-Nya! janganlah kamu menanyakan kepada nabimu hal-hal yang jika diterangkan kepadamu justru menyusahkan dan berdampak buruk bagi kamu. Sebab dalam islam yang terpenting bukan bertanya, tetapi semangat untuk melaksanakan. Sebaliknya jika kamu bertanya kepada nabi tentang masalah-masalah itu ketika Al-Qur’an sedang diturunkan, niscaya jawabannya akan diterangkan kepadamu dengan sejelas-jelasnya. Allah telah memaafkan kamu tentang hal itu, menanyakan masalah-masalah yang sudah jelas bagi orang-orang beriman. Dan Allah maha pengampun kepada orang-orang yang menyadari kesalahannya dengan bertobat, dan maha penyantun kepada seluruh hamba-hamba-Nya.
Al-Maidah Ayat 100 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 100, Makna Al-Maidah Ayat 100, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 100, Al-Maidah Ayat 100 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 100
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)