{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 104.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَىٰ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُوا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا ۚ أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ ﴿١٠٤﴾
wa iżā qīla lahum ta’ālau ilā mā anzalallāhu wa ilar-rasụli qālụ ḥasbunā mā wajadnā ‘alaihi ābā`anā, a walau kāna ābā`uhum lā ya’lamụna syai`aw wa lā yahtadụn
QS. Al-Maidah [5] : 104
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (mengikuti) apa yang diturunkan Allah dan (mengikuti) Rasul.” Mereka menjawab, “Cukuplah bagi kami apa yang kami dapati nenek moyang kami (mengerjakannya).” Apakah (mereka akan mengikuti) juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?
Bila dikatakan kepada orang-orang kafir yang mengharamkan apa yang Allah halalkan tersebut, “Marilah kita kembali kepada apa yang diturunkan oleh Allah dan Rasul-Nya agar kitab mengetahui mana yang halal dengan mana yang haram.” Maka mereka menjawab, “Cukuplah apa yang telah kami warisi dari nenek moyang kami dalam bentuk kata-kata dan perbuatan. “Apakah mereka juga akan mengucapkan hal ini sekalipun nenek moyang mereka tidak mengetahui apa pun, yakni tidak memahami kebenaran, tidak mengetahuinya dan tidak mengetahui jalan kepadanya? Lalu bagaimana mungkin mereka tetap mengikuti nenek moyang yang keadaannya demikian? Mereka tidak akan mengikuti kecuali orang-orang yang jauh lebih bodoh dan lebih sesat jalannya daripada mereka.
Yakni apabila mereka diseru untuk mengikuti agama Allah, syariat-Nya, dan hal-hal yang diwajibkan-Nya serta meninggalkan hal-hal yang diharamkan-Nya, maka mereka menjawab, “Cukuplah bagi kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya,” yakni peraturan-peraturan dan tradisi yang biasa dilakukan oleh nenek moyang mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa.
Yakni tidak mengerti perkara yang hak, tidak mengetahuinya, tidak pula mendapat petunjuk mengenainya. Maka bagaimanakah mereka akan mengikuti nenek moyang mereka, sedangkan keadaan nenek moyang mereka demikian? Mereka hanyalah mengikuti orang-orang yang lebih bodoh daripada mereka dan lebih sesat jalannya.
(104) Walaupun begitu mereka mengagumi pendapat mereka yang didasarkan kepada kebodohan dan kezhaliman. Jika mereka diajak تَعَالَوْا اِلٰى مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَاِلَى الرَّسُوْلِ “mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul,” mereka berpaling dan menolak dan قَالُوْا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ اٰبَاۤءَنَا ۗ”mereka menjawab, ‘Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya’.” Maksudnya, agama, walaupun itu adalah agama yang tidak benar, agama yang tidak menyelamatkan dari azab Allah. Seandainya bapak-bapak mereka memiliki pengetahuan dan ilmu yang memadai, niscaya perkaranya menjadi mudah, akan tetapi bapak-bapak mereka tidak mengerti apa pun; artinya mereka tidak memiliki sedikit pun akal, ilmu, dan petunjuk. Celakalah orang yang mengekor kepada orang yang tidak memiliki ilmu yang benar dan akal yang sehat dan meninggalkan apa yang diturunkan oleh Allah serta menolak mengikuti RasulNya yang mengisi hati dengan iman, hidayah, dan keyakinan yang penuh.
Dan apabila dikatakan kepada mereka, yakni masyarakat arab jahiliah itu, marilah kita mengikuti apa yang diturunkan Allah berupa alqur’an yang melarang menyembah berhala, dan yang diturunkan kepada rasul berupa ajaran islam dengan beriman kepada Allah dan rasul-Nya, serta menerima kebenaran Al-Qur’an, mereka menjawab dengan perasaan bangga, cukuplah bagi kami apa yang kami dapati dari nenek moyang kami, tradisi yang sudah mengakar pada masyarakat arab. Mereka menutup diri dari kebenaran dan bangga dengan leluhur mereka. Apakah mereka akan mengikuti nenek moyang mereka dengan meneruskan tradisi menyembah berhala dan berbuat kebohongan kepada Allah, walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa tentang kebenaran dan tidak pula mendapat petunjuk dari Allah’ dalam ayat ini ditegaskan agar orang-orang beriman memiliki keteguhan sikap dalam beragama. Wahai orang-orang yang beriman! jagalah dirimu dari kebodohan dan pembangkangan dengan memperkuat ilmu dan amal, serta memperhatikan kualitas iman dan ketaatan kepada Allah; karena orang yang sesat itu, karena kebodohannya, tidak akan sanggup membahayakanmu dengan menjadikan kamu tergelincir, apabila kamu telah mendapat petunjuk dari Allah dan kamu mengikuti petunjuk ini dengan teguh. Hanya kepada Allah kamu semua akan kembali pada hari kiamat, kemudian dia akan menerangkan kepadamu semua yang kamu lakukan dengan menampilkan catatan amal secara lengkap dan menyeluruh sehingga terinci apa yang telah kamu kerjakan selama hidup di dunia.
Al-Maidah Ayat 104 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 104, Makna Al-Maidah Ayat 104, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 104, Al-Maidah Ayat 104 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 104
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)