{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 109.
۞ يَوْمَ يَجْمَعُ اللَّهُ الرُّسُلَ فَيَقُولُ مَاذَا أُجِبْتُمْ ۖ قَالُوا لَا عِلْمَ لَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ ﴿١٠٩﴾
yauma yajma’ullāhur-rusula fa yaqụlu māżā ujibtum, qālụ lā ‘ilma lanā, innaka anta ‘allāmul-guyụb
QS. Al-Maidah [5] : 109
(Ingatlah) pada hari ketika Allah mengumpulkan para rasul, lalu Dia bertanya (kepada mereka), “Apa jawaban (kaummu) terhadap (seruan)mu?” Mereka (para rasul) menjawab, “Kami tidak tahu (tentang itu). Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”
Ingatlah wahai manusia akan hari Kiamat. Di hari itu Allah mengumpulkan seluruh rasul alaihimussalam. Allah bertanya kepada mereka tentang jawaban umat-umat mereka saat menyeru mereka kepada tauhid. Maka para Rasul itu menjawab, “Kami tidak tahu. Kami tidak mengetahui apa yang ada dalam dada manusia dan apa yang mereka lakukan setelah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala sesuatu, yang samar dan yang terang.”
Ayat ini mengandung berita tentang khitab Allah kepada para rasulNya kelak di hari kiamat mengenai jawaban yang mereka terima dari umatnya masing-masing yang mereka diutus kepadanya oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Seperti halnya makna yang terdapat di dalam ayat lain:
Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka, dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami). (Al A’raf:6)
Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu. (Al Hijr:92-93)
Ucapan para rasul yang disitir oleh firman-Nya:
Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu).
Mujahid, Al-Hasan Al-Basri, dan As-Saddi mengatakan, “Sesungguhnya mereka (para rasul) mengatakan demikian karena pengaruh kengerian hari tersebut yakni hari kiamat.
Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari As-Sauri, dari Al-A’masy, dari Mujahid sehubungan dengan firman-Nya: (Ingatlah) Hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul, lalu Allah bertanya (kepada mereka), “Apa jawaban kaum kalian terhadap (seruan) kalian?” Maka para rasul merasa terkejut, lalu mereka menjawab: Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu).
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Hakkam. telah menceritakan kepada kami Anbasah yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar seorang syekh berkata bahwa ia pernah mendengar Al-Hasan Al-Basri berkata sehubungan dengan makna firman-Nya: (Ingatlah) hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul (Al Maidah:109), hingga akhir ayat. Bahwa hal ini terjadi di hari yang sangat mengerikan lagi sangat menakutkan, yaitu hari kiamat.
Asbat telah meriwayatkan dari As-Saddi sehubungan dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: (Ingatlah) hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul lalu Allah bertanya (kepada mereka), “Apa jawaban kaum kalian terhadap (seruan) kalian?” Para rasul menjawab, “Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu).”Demikian itu karena mereka berada di suatu tempat yang membuat akal mereka bingung dan terkejut. Karena itulah ketika mereka ditanya, maka mereka menjawab: Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu). Setelah itu mereka menempati tempat yang lain, lalu mereka mengemukakan persaksiannya terhadap kaumnya masing-masing.
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir.
Kemudian Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim, telah menceritakan kepada kami Al-Husain, telah menceritakan kepada kami Al-Hajjaj, dari Ibnu Juraij sehubungan dengan firman-Nya: (Ingatlah) Hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul, lalu Allah bertanya (kepada mereka), “Apa jawaban kaum kalian terhadap (seruan) kalian?” (Al Maidah:109) Yakni “Apakah yang dikerjakan mereka sesudah kalian, dan apakah yang mereka buat-buat sepeninggal kalian?” Mereka (para rasul) menjawab:
Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu), sesungguhnya Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: (Ingatlah) hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul, lalu Allah bertanya (kepada mereka), “Apa jawaban kaum kalian terhadap (seruan) kalian?” Para rasul menjawab, “Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu), sesungguhnya Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.” Mereka (para rasul) berkata kepada Tuhannya, “Tidak ada pengetahuan bagi kami kecuali pengetahuan yang Engkau lebih mengetahuinya daripada kami.”
Demikian menurut riwayat Ibnu Jarir, kemudian ia memilih penafsiran ini di antara ketiga penafsiran yang ada mengenainya.
Tidak diragukan lagi pendapat yang terakhir ini merupakan pendapat yang baik, mengingat penafsirannya mengandung makna yang etis (sopan) terhadap Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Dengan kata lain, tiada pengetahuan bagi kami bila dibandingkan dengan pengetahuan-Mu yang meliputi segala sesuatu, sekalipun kami menjawab dan mengetahui siapa yang memenuhi seruan kami. Tetapi di antara mereka terdapat orang-orang yang kami hanya dapat mengetahui lahiriahnya saja, sedangkan mengenai batiniahnya tiada pengetahuan bagi kami. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu lagi Mahaperiksa terhadap segala sesuatu. Ilmu kami bila dibandingkan dengan ilmu-Mu sama dengan tidak berilmu.
(109) Allah memberitakan tentang Hari Kiamat serta keta-kutan dan kengerian besar yang ada pada hari itu, bahwa Allah akan mengumpulkan seluruh rasul dan bertanya kepada mereka, ﮋ ﭗ ﭘﭙﮊ “Apa jawaban kaummu terhadap (seruan)mu?” Maksudnya, apa reaksi umatmu terhadap dakwahmu.
Mereka menjawab, لَا عِلْمَ لَنَا “Tidak ada pengetahuan kami (ten-tang itu),” karena ilmu adalah milikMu ya Rabbi, Engkau lebih Mengetahui daripada kami. اِنَّكَ اَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ “Sesungguhnya Engkau-lah yang mengetahui perkara yang ghaib.” Engkau mengetahui perkara yang ghaib dan yang nampak.
Ingatlah suatu peristiwa penting pada hari kiamat, ketika Allah mengumpulkan para rasul, sejak nabi adam hingga nabi Muhammad, lalu dia bertanya kepada mereka, apa jawaban atau tanggapan umat terhadap misi dakwah kamu sekalian’ apakah mereka menanggapinya dengan iman atau dengan kufur’ apakah dengan iman yang taat atau iman yang fasik’ mereka, para rasul, menjawab, saat itu umat hadir guna menyaksikan tanya jawab ini, kami tidak tahu tentang itu setelah kami wafat. Sesungguhnya engkaulah sendiri yang maha mengetahui segala yang gaib, karena pengetahuan-Mu meliputi segala sesuatu. Pada ayat yang lalu telah dijelaskan bahwa Allah mengajukan pertanyaan kepada para rasul pada umumnya, bagaimana tanggapan umat terhadap misi kerasulan mereka. Pada ayat ini Allah berbicara di padang mahsyar dengan nabi isa. Ingatlah ketika Allah mengumpulkan para rasul pada hari kiamat, ketika itu Allah berfirman kepada nabi isa, wahai isa putra maryam! ingatlah nikmat-ku, yang telah dianugerahkan kepadamu dan kepada ibumu di dunia, sewaktu aku menguatkanmu, ketika ibumu mengandungmu, dengan kehadiran ruhulkudus, malaikat jibril yang meniupkan roh ke dalam rahim ibumu; juga ketika menguatkan engkau sehingga engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian, di luar adat kebiasaan; dan setelah dewasa sewaktu menyampaikan misi kerasulan, setelah jibril menyampaikan wahyu kepada kamu. Dan ingatlah ketika aku, melalui jibril, mengajarkan menulis kepadamu, juga mengajarkan hikmah, kearifan, taurat, yang diturunkan kepada nabi musa, dan injil yang berisi ajaran tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya. Dan ingatlah mukjizat yang diberikan kepadamu, ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-ku, karena engkau tidak memiliki daya dan kekuatan kecuali daya dan kekuatan-ku; kemudian engkau meniupnya, sehingga burung itu benar-benar hidup, lalu menjadi seekor burung yang sebenarnya, juga dengan seizin-ku. Dan ingatlah, mukjizat yang lain, ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir yang secara lahiriah tidak mungkin sembuh; dan engkau juga dapat menyembuhkan orang yang berpenyakit kusta, yang pada umumnya sulit disembuhkan, dengan seizin-ku. Dan ingatlah, kenikmatan-ku kepadamu, ketika engkau mengeluarkan orang mati dari sebuah kuburan tua yang sudah bertahuntahun mati menjadi hidup kembali, juga dengan seizin-ku. Dan ingatlah, kenikmatan yang sangat berharga, ketika aku menghalangi bani israil dari rencana mereka untuk membunuhmu, sewaktu engkau menyampaikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, berdasarkan wahyu tentang bukti-bukti kerasulan dengan beberapa mukjizat, lalu orangorang kafir di antara mereka berkata, dengan sombong, ini tidak lain, semua keanehan yang diperlihatkan isa kepada kita, hanyalah sihir yang nyata, bukan mukjizat atau bukti kebenaran.
Al-Maidah Ayat 109 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 109, Makna Al-Maidah Ayat 109, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 109, Al-Maidah Ayat 109 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 109
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)