{4} An-Nisa / النساء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنعام / Al-An’am {6} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah المائدة (Jamuan (Hidangan Makanan)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 5 Tafsir ayat Ke 110.
إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِي عَلَيْكَ وَعَلَىٰ وَالِدَتِكَ إِذْ أَيَّدْتُكَ بِرُوحِ الْقُدُسِ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا ۖ وَإِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ ۖ وَإِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ بِإِذْنِي فَتَنْفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِي ۖ وَتُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ بِإِذْنِي ۖ وَإِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ بِإِذْنِي ۖ وَإِذْ كَفَفْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَنْكَ إِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ إِنْ هَـٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ ﴿١١٠﴾
iż qālallāhu yā ‘īsabna maryamażkur ni’matī ‘alaika wa ‘alā wālidatik, iż ayyattuka birụḥil-qudus, tukallimun-nāsa fil-mahdi wa kahlā, wa iż ‘allamtukal-kitāba wal-ḥikmata wat-taurāta wal-injīl, wa iż takhluqu minaṭ-ṭīni kahai`atiṭ-ṭairi bi`iżnī fa tanfukhu fīhā fa takụnu ṭairam bi`iżnī wa tubri`ul-akmaha wal-abraṣa bi`iżnī, wa iż tukhrijul-mautā bi`iżnī, wa iż kafaftu banī isrā`īla ‘angka iż ji`tahum bil-bayyināti fa qālallażīna kafarụ min-hum in hāżā illā siḥrum mubīn
QS. Al-Maidah [5] : 110
Dan ingatlah ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”
Ketika Allah berfirman di hari kiamat: “Wahai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu saat Aku menciptakanmu tanpa bapak. Juga nikamt-Ku kepada ibumu saat Aku memilihnya di atas wanita-wanita di zamannya. Aku membersihkannya dari apa yang dituduhkan kepadanya.” Di antara nikmat Allah kepada Isa adalah bahwa Allah menguatkan dan mendukungnya dengan Jibril. Isa bisa berbicara kepada manusia saat dia adalah bayi yang masih menyusu yang belum saatnya untuk berbicara. Dia mengajak manusia kepada Allah saat dia dewasa, kekuatannya terkumpul dan kepemudaannya sempurna dengan tauhid yang Allah wahyukan kepadanya. Di antara nikmat Allah kepadanya adalah bahwa Dia mengajarkan menulis kepadanya tanpa guru, memberinya kekuatan memahami dan mengetahui, mengajarkan Taurat kepadanya yang telah Dia turunkan kepada Musa dan Injil yang Dia turunkan kepadanya sebagai hidayah bagi manusia. Di antara nikmat Allah kepadanya adalah bahwa dia membuat bentuk burung dari tanah liat lalu meniupnya, sehingga ia menjadi burung yang sebenarnya dengan izin Allah. Di antara nikmat Allah kepadanya adalah bahwa Dia bisa menyembuhkan orang buta bawaan lahir sehingga dia bisa melihat, menyembuhkan penyakit sopak sehingga kulitnya kembali bersih dan mulus dengan izin Allah. Diantaranya lagi dia memanggil orang-orang mati lalu mereka bangkit hidup dari alam kubur mereka. Semua itu dengan kehendak dan izin dari Allah, dan semua itu merupakan mukjizat yang mengagumkan yang membuktikan kebenaran Isa. Kemudian Allah mengingatkan nikmat-Nya kepadanya saat Dia melindunginya dari Bani Israil yang hendak membunuhnya, padahal Isa datang kepada mereka dengan mukjizat yang nyata yang membuktikan kenabiannya. Orang-orang kafir dari mereka berkata, “Mukjizat yang dibawa oleh Isa hanyalah sihir yang nyata.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan anugerah yang telah diberikan-Nya kepada hamba dan rasul-Nya, yakni Nabi Isa putra Maryam a.s., dalam bentuk berbagai mukjizat yang jelas dan hal-hal yang bertentangan dengan kebiasaan (hukum alam). Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
…ingatlah nikmat-Ku kepadamu.
Yakni Aku ciptakan kamu dari ibumu tanpa ayah, dan Aku jadikan kamu sebagai tanda yang menunjukkan akan kekuasaan-Ku terhadap segala sesuatu dengan penguasaan yang mutlak.
…dan kepada ibumu.
Karena Aku jadikan dirimu sebagai bukti bagi ibumu yang menunjukkan kebersihan dirinya dari apa yang dituduhkan oleh orang-orang yang zalim. Mereka menuduhnya telah berbuat fahisyah (zina).
…di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus.
Yang dimaksud dengan “ruhul qudus” ialah Malaikat Jibril a.s. Dan Kami jadikan kamu seorang nabi yang menyeru (manusia) menyembah Allah di waktu kamu masih kecil dan sesudah kamu dewasa. Aku jadikan kamu dapat berbicara selagi kamu masih dalam buaian, lalu kamu bersaksi menyatakan kebersihan diri ibumu dari setiap cela dan aib, dan kamu mengakui sebagai hamba-Ku, dan kamu beritakan (kepada manusia) tentang risalah yang Aku berikan kepadamu, yaitu kamu menyeru mereka untuk menyembah-Ku. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa.
Yakni kamu menyeru manusia untuk menyembah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sejak kamu masih anak-anak (bayi) dan sesudah dewasa. Pengertian “berbicara” dalam ayat ini mengandung pengertian berseru, mengingat pembicaraannya dengan manusia setelah ia dewasa bukan merupakan hal yang aneh.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan (ingatlah) ketika Aku mengajar kamu menulis dan hikmah.
Yakni diajarkan menulis dan diberi pemahaman.
…dan Taurat.
Yakni kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa ibnu Imran yang dijuluki sebagai Kalamullah (orang yang pernah diajak berbicara langsung oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى). Adakalanya lafaz Taurat disebutkan di dalam hadis, tetapi makna yang dimaksud lebih umum daripada itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku.
Yakni kamu bentuk dan kamu gambarkan tanah liat itu berupa seekor burung atas perintah-Ku.
Kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku.
Yakni lalu kamu tiup boneka yang telah kamu bentuk itu dengan seizin-Ku, maka bentuk itu menjadi burung sungguhan yang hidup dan dapat terbang dengan seizin Allah dan merupakan ciptaan-Nya (melalui tangan Nabi Isa).
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan (ingatlah) waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak kelahiran dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku.
Hal ini telah diterangkan di dalam tafsir surat Ali Imran dengan penjelasan yang sudah cukup hingga tidak perlu diulangi lagi dalam surat mi
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku.
Yakni kamu panggil mereka dan mereka dapat bangkit dari kuburnya dengan seizin Allah dan dengan kekuasaan serta kehendak dan keinginanNya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Malik ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Talhah (yakni. Ibnu Musarrif), dari Abu Bisyr, dari Abul Huzail yang mengatakan bahwa Nabi Isa a.s. apabila hendak menghidupkan orang yang telah mati, terlebih dahulu salat dua rakaat, pada rakaat pertama membaca surat Al-Mulk, sedangkan pada rakaat kedua membaca surat As-Sajdah. Setelah salat dua rakaat, ia memanjatkan puja dan puji serta syukur kepada Allah, kemudian berdoa dengan menyebutkan tujuh nama, yaitu: “Wahai Yang Mahadahulu, wahai Yang Mahasamar, wahai Yang Mahaabadi, wahai Yang Maha Esa, wahai Yang Mahaganjil, wahai Yang Mahatunggal, wahai yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.”
Apabila tertimpa suatu musibah, ia berdoa dengan menyebut tujuh nama lainnya, yaitu: “Wahai Yang Hidup Kekal, wahai Yang terus-menerus mengurus makhluk, wahai Allah, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, wahai Tuhan Yang Mahaagung, wahai Tuhan Yang mempunyai kebesaran, wahai Tuhan Yang mempunyai kemuliaan, wahai Cahaya langit dan bumi serta semua yang ada di antara keduanya, Tuhan ‘Arasy yang besar, wahai Tuhanku.”
Ini merupakan asar yang sangat besar, yakni doa yang sangat mustajab.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain kecuali sihir yang nyata.”
Yakni ingatlah akan nikmat-Ku kepadamu ketika Aku menghalang-halangi mereka melampiaskan niat jahatnya kepadamu. Yaitu ketika kamu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti dan hujjah-hujjah yang jelas yang membuktikan kenabian dan kerasulanmu dari Allah kepada mereka. Lalu mereka mendustakanmu dan menuduhmu sebagai seorang penyihir. Dan mereka berupaya untuk membunuh dan menyalibmu, maka Aku selamatkan kamu dari mereka dan Aku angkat kamu kepada-Ku serta Aku bersihkan kamu dari kekotoran mereka dan Aku lindungi kamu dari kejahatan mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa anugerah ini diberikan oleh Allah kepada Nabi Isa sesudah ia diangkat ke langit, atau anugerah ini diberikan kepadanya pada hari kiamat. Lalu diungkapkan memakai sigat fi’il madi yang mengandung makna kepastian akan kejadiannya. Berita ini termasuk hal-hal gaib yang diperlihatkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(110) اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِيْ عَلَيْكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَ “(Ingatlah), ketika Allah mengatakan, ‘Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu’,” maksudnya, ingatlah dengan hati dan lisanmu. Laksanakan kewajiban-kewajibannya sebagai bentuk bersyukur kepada Tuhanmu yang mana Dia telah memberimu nikmat-nikmat yang tidak diberikan kepada selainmu. اِذْ اَيَّدْتُّكَ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ “Di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruh al-Qudus.” Yaitu di waktu Aku mendukungmu dengan wahyu yang menyucikanmu dan membersihkanmu sehingga kamu memiliki kekuatan untuk melaksanakan perintah Allah dan berdakwah di jalanNya.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ruh al-Qudus adalah Jibril, dan bahwa Allah membantu Isa dengannya, dia selalu menyertainya dan meneguhkannya dalam kondisi-kondisi sulit. تُكَلِّمُ النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًا “Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa.” Yang dimaksud dengan berbicara di sini bukan sekedar berbicara yang biasa (bagi anak kecil), akan tetapi berbicara yang dimengerti bagi pembicara dan lawan bicara, yaitu dakwah kepada Allah, dan dalam bidang ini Isa memiliki apa yang dimiliki oleh saudara-saudaranya dari kalangan Rasul-rasul Ulul Azmi dalam bentuk penyampaian risalah pada waktu dewasa dan dakwah kepada ke-baikan serta larangan terhadap keburukan. Dia unggul dari mereka dengan dapat berbicara di waktu bayi, dia berkata,
قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ ۗاٰتٰنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّا وَّجَعَلَنِيْ مُبٰرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُۖ وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ۖ ۙ
“Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.” (Maryam: 30-31).
وَاِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ “Dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu al-Kitab dan hikmah.” Kitab ini meliputi kitab-kitab terdahulu, khususnya Taurat. Dia termasuk Nabi Bani Israil yang paling mengetahui tentangnya setelah Musa. Ia juga menguasai Injil yang Allah turunkan kepadanya. Dan hikmah adalah pengetahuan ten-tang rahasia-rahasia syariat, faidah-faidahnya, hukumnya, dakwah, dan pengajaran dengan baik dan memperhatikan apa yang harus diperhatikan sebaik-baiknya.
وَاِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ “Dan (ingatlah pula) di waktu kamu mem-bentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung.” Yakni berbentuk burung tanpa ruh. فَتَنْفُخُ فِيْهَا فَتَكُوْنُ طَيْرًاۢ “Kemudian kamu meniup pada-nya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya),” dengan izin Allah. وَتُبْرِئُ الْاَكْمَهَ “Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu.” Yakni tanpa penglihatan dan tanpa mata. وَالْاَبْرَصَ بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتٰى بِاِذْنِيْ ۚ “Dan orang yang ber-penyakit sopak dengan seizinKu, dan (ingatlah) di waktu kamu menge-luarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizinKu.”
Ini adalah bukti-bukti yang jelas dan mukjizat yang luar biasa di mana para dokter dan lain-lain tidak mampu melakukannya. Dengannya Allah mendukung dan menguatkan Isa dan dakwahnya. وَاِذْ كَفَفْتُ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَنْكَ اِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ “Dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata,” ketika ke-benaran datang kepada mereka yang didukung dengan keterangan-keterangan yang menuntun kepada iman, اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata.” Dan mereka ingin membunuh Isa dan berusaha untuk itu, maka Allah menahan tangan mereka dan menjaga serta melindungi Isa dari mereka.
Ini adalah nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada hamba dan RasulNya, Isa putra Maryam dan Dia mengajaknya untuk mensyukurinya dan menggunakannya (secara benar), maka dia pun menggunakannya dengan sebaik-baiknya, bersabar seperti saudara-saudaranya dari kalangan Ulul Azmi.
Pada ayat yang lalu telah dijelaskan bahwa Allah mengajukan pertanyaan kepada para rasul pada umumnya, bagaimana tanggapan umat terhadap misi kerasulan mereka. Pada ayat ini Allah berbicara di padang mahsyar dengan nabi isa. Ingatlah ketika Allah mengumpulkan para rasul pada hari kiamat, ketika itu Allah berfirman kepada nabi isa, wahai isa putra maryam! ingatlah nikmat-ku, yang telah dianugerahkan kepadamu dan kepada ibumu di dunia, sewaktu aku menguatkanmu, ketika ibumu mengandungmu, dengan kehadiran ruhulkudus, malaikat jibril yang meniupkan roh ke dalam rahim ibumu; juga ketika menguatkan engkau sehingga engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian, di luar adat kebiasaan; dan setelah dewasa sewaktu menyampaikan misi kerasulan, setelah jibril menyampaikan wahyu kepada kamu. Dan ingatlah ketika aku, melalui jibril, mengajarkan menulis kepadamu, juga mengajarkan hikmah, kearifan, taurat, yang diturunkan kepada nabi musa, dan injil yang berisi ajaran tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya. Dan ingatlah mukjizat yang diberikan kepadamu, ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-ku, karena engkau tidak memiliki daya dan kekuatan kecuali daya dan kekuatan-ku; kemudian engkau meniupnya, sehingga burung itu benar-benar hidup, lalu menjadi seekor burung yang sebenarnya, juga dengan seizin-ku. Dan ingatlah, mukjizat yang lain, ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir yang secara lahiriah tidak mungkin sembuh; dan engkau juga dapat menyembuhkan orang yang berpenyakit kusta, yang pada umumnya sulit disembuhkan, dengan seizin-ku. Dan ingatlah, kenikmatan-ku kepadamu, ketika engkau mengeluarkan orang mati dari sebuah kuburan tua yang sudah bertahuntahun mati menjadi hidup kembali, juga dengan seizin-ku. Dan ingatlah, kenikmatan yang sangat berharga, ketika aku menghalangi bani israil dari rencana mereka untuk membunuhmu, sewaktu engkau menyampaikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, berdasarkan wahyu tentang bukti-bukti kerasulan dengan beberapa mukjizat, lalu orangorang kafir di antara mereka berkata, dengan sombong, ini tidak lain, semua keanehan yang diperlihatkan isa kepada kita, hanyalah sihir yang nyata, bukan mukjizat atau bukti kebenaran. Allah lalu mengingatkan nabi isa tentang kenikmatan lain yang sangat berharga, yaitu mendapat pengikut setia. Dan ingatlah, wahai rasulullah dan sampaikan kepada umatmu, ketika aku mengilhamkan kepada al-hawa’riyyun, para pengikut setia nabi isa, berimanlah kamu kepada-ku dan kepada rasul-ku, yakni nabi isa. Mereka, al-hawa’riyyun, menjawab dengan meyakinkan, kami telah beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan saksikanlah, wahai rasul, nabi isa, bahwa kami adalah orang-orang yang setia mematuhi perintah-perintahmu, yang berserah diri kepada Allah secara total.
Al-Maidah Ayat 110 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Maidah Ayat 110, Makna Al-Maidah Ayat 110, Terjemahan Tafsir Al-Maidah Ayat 110, Al-Maidah Ayat 110 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Maidah Ayat 110
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)