{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 2.
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ طِينٍ ثُمَّ قَضَىٰ أَجَلًا ۖ وَأَجَلٌ مُسَمًّى عِنْدَهُ ۖ ثُمَّ أَنْتُمْ تَمْتَرُونَ ﴿٢﴾
huwallażī khalaqakum min ṭīnin ṡumma qaḍā ajalā, wa ajalum musamman ‘indahụ ṡumma antum tamtarụn
QS. Al-An’am [6] : 2
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya.
Allah yang menciptakan bapak kalian Adam dari tanah sedangkan kalian adalah anak keturunannya. Kemudian Allah menulis ajal waktu keberadaan kalian di kehidupan dunia ini. Dia juga menulis ajal yang lain yang tertentu namun hanya Dia yang mengetahuinya, yaitu ajal hari Kiamat. Kemudian setelah ini kalian meragukan kekuasaan Allah dalam membangkitkan setelah kematian.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dialah yang menciptakan kalian dari tanah
Yakni bapak mereka semua, yaitu Nabi Adam, dialah asal mereka, dan darinya mereka keluar, lalu menyebar ke timur dan barat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesudah itu ditentukan-Nya ajal, dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan yang ada pada sisi-Nya.
Sa’id ibnu Jubair telah mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan ajal pertama adalah mati, sedangkan yang kedua dimaksudkan ialah ketentuan untuk berbangkit di akhirat.
Hal yang sama telah diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, Sa’id ibnu Jubair, Al-Hasan, Qatadah, Ad-Dahhak, Zaid ibnu Aslam, Atiyyah, As-Saddi, dan Muqatil ibnu Hayyan serta lain-lainnya.
Menurut pendapat Al-Hasan Al-Basri dalam suatu riwayat yang bersumber darinya sehubungan dengan makna firman-Nya: sesudah itu ditentukan-Nya ajal (Al An’am:2) Bahwa yang dimaksud ialah ‘masa antara sejak ia diciptakan sampai meninggal dunia’. Sedangkan firman-Nya: dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan yang ada pada sisi-Nya. (Al An’am:2) Yakni antara dia meninggal dunia sampai ia dibangkitkan.
Pendapat ini sama dengan pendapat sebelumnya. Penentuan ajal yang pertama bersifat khusus, yakni menyangkut usia setiap manusia, sedangkan penentuan ajal kedua bersifat umum, yakni menyangkut usia dunia seluruhnya, kemudian habislah usia dunia, lalu lenyap dan kembali ke alam akhirat.
Dari Ibnu Abbas dan Mujahid disebutkan sehubungan dengan firman-Nya: sesudah itu ditentukan-Nya ajal. (Al-An’am: 2) Yakni usia dunia. dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan yang ada di sisi-Nya. (Al An’am:2) Yakni usia seseorang sampai saat kematiannya.
Seakan-akan takwil ini berpangkal kepada pengertian yang terkandung pada ayat berikutnya yang menyebutkan:
Dan Dialah yang menidurkan kalian di malam hari. Dan Dia mengetahui apa yang kalian kerjakan pada siang hari. (Al An’am:60), hingga akhir ayat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…ada di sisi-Nya.
Dengan kata lain, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali Allah. Perihalnya sama dengan makna dalam firman-Nya:
Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku, tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. (Al A’raf:187)
Sama pula dengan pengertian yang terdapat di dalam ayat lainnya:
Mereka (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya? Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). (An-Nazi’at: 4244)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kemudian kalian masih ragu-ragu.
Menurut As-Saddi dan lain-lainnya, makna yang dimaksud ialah ‘kemudian kalian meragukan tentang hari kiamat’.
(2) هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ طِيْنٍ “Dia-lah Yang menciptakan kamu dari tanah,” yang demikian itu dengan menciptakan bahan dasar dirimu (yang berasal dari tanah) dan bapakmu, Adam ‘alaihissalam(yang juga dari tanah). ثُمَّ قَضٰٓى اَجَلًا ۗ “Sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu),” maksudnya, Dia menjatah hidupmu di dunia ini, dengannya kamu bersenang-senang, kamu diuji dengan syariat para rasul yang di-utus kepadamu demi menguji siapa yang berbuat terbaik di antara kamu dan memberimu umur yang mana orang yang berusaha mengingatnya tidak akan ingat. وَاَجَلٌ مُّسَمًّى عِنْدَهٗ “Dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisiNya (yang Dia sendirilah yang mengetahuinya),” yaitu alam Akhirat di mana manusia pindah ke sana dari alam ini lalu Dia membalas mereka sesuai dengan perbuatan mereka, baik dan buruk. ثُمَّ “Kemudian,” walaupun dengan penjelasan yang sempurna yang memangkas hujjah, اَنْتُمْ تَمْتَرُوْنَ “kamu masih ragu-ragu (tentang kebangkitan itu).” Maksudnya, kamu meragukan janji pahala Allah dan ancaman siksaNya setelah terjadinya pembalasan pada Hari Kiamat.
Allah menyebutkan kegelapan dengan bentuk jamak, karena bahannya banyak dan jalannya bermacam-macam, sementara cahaya disebutkan dengan kata tunggal, karena jalan yang meng-antarkan kepada Allah adalah satu, tanpa ragam yaitu jalan yang mengandung ilmu tentang kebenaran dan pengamalannya, seba-gaimana FimanNya,
وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ ۚوَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِه
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah ia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya.” (Al-An’am: 153).
Dialah Allah, yang menciptakan kamu dan nenek moyangmu, nabi adam, langsung dari tanah, dan menciptakan kamu, anak keturunan adam dari saripati tanah; kemudian dia menetapkan ajal, saat kematianmu; sedangkan batas akhir hidupmu di dunia bersifat rahasia, hanya diketahui oleh-Nya semata-mata; namun demikian, kamu, manusia yang kafir masih saja meragukannya, yakni meragukan keberadaan Allah beserta kekuasaan, kebesaran, dan kasih sayang-Nya. Dan dialah Allah, tuhan yang menciptakan makhluk, baik yang berada di langit maupun di bumi; di antara sifat-sifat-Nya adalah bahwa dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan, tidak ada satu titik pun yang tidak diketahui-Nya; dan dia pun mengetahui apa yang kamu nyatakan, dan dia pun mengetahui pula apa saja yang kamu kerjakan, baik maupun buruk, terbuka maupun tertutup.
Al-An’am Ayat 2 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 2, Makna Al-An’am Ayat 2, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 2, Al-An’am Ayat 2 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 2
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)