{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 9.
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَجَعَلْنَاهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَا يَلْبِسُونَ ﴿٩﴾
walau ja’alnāhu malakal laja’alnāhu rajulaw wa lalabasnā ‘alaihim mā yalbisụn
QS. Al-An’am [6] : 9
Dan sekiranya rasul itu Kami jadikan (dari) malaikat, pastilah Kami jadikan dia (berwujud) laki-laki, dan (dengan demikian) pasti Kami akan menjadikan mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu.
Kalau Kami menjadikan rasul yang diutus kepada mereka adalah seorang malaikat, karena mereka tidak mau menerima Muhammad, niscaya Kami akan menjadikan malaikat tersebut dalam wujud manusia agar mereka bisa mendengar darinya dan berbincang dengannya. Karena mereka tidak mungkin bisa melihat Malaikat dalam wujudnya. Bila malaikat datang kepada mereka dalam wujud manusia, niscaya mereka tidak membedakan antara manusia yang merupakan manusia, dengan manusia yang merupakan wujud dari malaikat. Dan hal seperti ini tidak terjadi pada Muhammad
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan kalau Kami jadikan rasul itu seorang malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa seorang laki-laki, dan (kalau Kami jadikan dia berupa seorang laki-laki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri
Yakni seandainya Kami turunkan bersama dengan rasul manusia seorang rasul malaikat. Dengan kata lain, seandainya Kami kirimkan kepada manusia seorang rasul dari malaikat, niscaya dia berupa seorang laki-laki agar mereka dapat berkomunikasi dengannya dan mengambil manfaat darinya. Dan seandainya memang demikian, niscaya perkaranya akan meragukan mereka, sebagaimana mereka pun ragu terhadap diri mereka sendiri dalam menerima rasul manusia. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Katakanlah, “Kalau sekiranya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat menjadi rasul ” (Al Israa’:95)
Maka merupakan rahmat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada makhluk-Nya. Dia mengutus kepada setiap jenis makhluk, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, agar dia dapat menyeru mereka dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengambil manfaat darinya dalam berkomunikasi dan bertanya jawab. Seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat yang lain:
Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah dan membersihkan (jiwa) mereka. (Ali Imran:164), hingga akhir ayat.
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa seandainya datang kepada mereka seorang malaikat, maka tidaklah dia mendatangi mereka melainkan dalam bentuk (rupa) seorang laki-laki. Karena sesungguhnya mereka tidak akan dapat melihat malaikat dalam bentuk aslinya, mengingat malaikat diciptakan dari nur (cahaya).
Apa yang mereka ragukan atas diri mereka sendiri.
Yakni niscaya Kami membingung-bingungkan atas mereka apa yang mereka bingung-bingungkan atas diri mereka sendiri. Menurut Al-Walibi, makna ayat ialah dan tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka.
(9) Walaupun begitu, seandainya seorang malaikat diutus dan diturunkan, niscaya mereka tidak mampu mengambil ilmu darinya dan mereka tidak kuasa, dan kekuatan mereka yang fana tidak akan memikulnya. وَلَوْ جَعَلْنٰهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنٰهُ رَجُلًا “Dan kalau Kami jadikan rasul itu (dari) malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa laki-laki,” karena hikmah tidak menuntut selain itu. وَّلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَّا يَلْبِسُوْنَ “Kami pun akan jadikan mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu.” Maksudnya, niscaya perkaranya tetap rancu dan campur baur, hal itu karena mereka sendiri yang membuat kerancuan itu atas diri mereka karena mereka sendirilah yang membangun perkara mere-ka di atas kaidah yang rancu dan tidak jelas kebenarannya. Mana-kala kebenaran datang kepada mereka dengan jalan-jalannya yang benar dan kaidahnya yang merupakan kaidahnya yang benar, hal itu tetap tidak menjadi petunjuk bagi mereka walaupun selain me-reka mendapatkan petunjuk darinya. Dosanya adalah dosa mereka, yang mana mereka telah menutup pintu hidayah dari diri mereka dan membuka pintu kesesatan.
Allah masih melanjutkan jawaban terhadap pertanyaan orang-orang kafir tersebut. Dan sekiranya rasul itu kami jadikan dari malaikat, maksudnya bahwa kalau Allah mengutus malaikat sebagai rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk manusia, pastilah kami jadikan dia berwujud laki-laki, sebagaimana yang mereka minta, karena manusia tidak dapat melihat malaikat, dan, dengan demikian, tentu mereka akan berkata juga, ini bukanlah malaikat, hanya manusia sebagaimana kami juga. Jika begitu sikap mereka, pasti kami akan menjadikan mereka tetap ragu, karena pada intinya mereka menolak kehadiran seorang utusan sebagaimana kini mereka ragu terhadap kerasulan nabi MuhammadAllah menjelaskan bahwa ajaran para rasul cenderung ditolak dan rasulnya dicemoohkan oleh manusia yang sombong. Dan sungguh, beberapa rasul sebelum engkau, Muhammad, telah diperolok-olokkan, oleh kaumnya yang sombong dan keras kepala, sehingga turunlah azab berupa bencana alam dan kejadian luar biasa kepada orang-orang yang mencemoohkan itu, supaya mereka menyadari kesalahannya dan mengubah sikapnya. Azab itu ditimpakan sebagai balasan atas olok-olokan mereka terhadap para rasul yang mengajak mereka kepada jalan Allah.
Al-An’am Ayat 9 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 9, Makna Al-An’am Ayat 9, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 9, Al-An’am Ayat 9 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 9
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)