{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 19.
قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً ۖ قُلِ اللَّهُ ۖ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ ۚ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَـٰذَا الْقُرْآنُ لِأُنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ ۚ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللَّهِ آلِهَةً أُخْرَىٰ ۚ قُلْ لَا أَشْهَدُ ۚ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَـٰهٌ وَاحِدٌ وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ ﴿١٩﴾
qul ayyu syai`in akbaru syahādah, qulillāh, syahīdum bainī wa bainakum, wa ụḥiya ilayya hāżal-qur`ānu li`unżirakum bihī wa mam balag, a innakum latasy-hadụna anna ma’allāhi ālihatan ukhrā, qul lā asy-had, qul innamā huwa ilāhuw wāḥiduw wa innanī barī`um mimmā tusyrikụn
QS. Al-An’am [6] : 19
Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?” Katakanlah, “Allah, Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur’an kepadanya). Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah?” Katakanlah, “Aku tidak dapat bersaksi.” Katakanlah, “Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).”
Katakanlah wahai Rasul kepada orang-orang musyrikin itu, “Bukti manakah yang lebih kuat dalam menetapkan kebenaranku dalam berita yang aku katakan kepada kalian bahwa aku adalah utusan Allah?” Katakanlah, “Allah adalah saksi di antara aku dengan kalian. Dia mengetahui apa yang aku bawa kepada kalian dan apa yang kalian katakan kepadaku. Allah mewahyukan kepadaku Al Qur’an ini agar aku memperingatkan kalian dengannya terhadap siksa-Nya yang bisa menimpa kalian. Dan dengannya juga aku memberi peringatan umat-umat lain di mana Al Qur’an sampai kepada mereka. Sesungguhnya kalian mengakui bahwa disamping Allah ada sesembahan-sesembahan lainnya.” Katakan kepada mereka wahai Rasul, “Sesungguhnya aku tidak bersaksi atas apa yang kalian akui, karena Allah hanyalah sembahan yang satu tidak ada sekutu bagi-Nya. Sesungguhnya aku berlepas diri dari setiap sekutu yang kalian sembah bersama-Nya.”
Firman Allah :
Katakanlah, “Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?”
Yakni siapakah di antara semuanya yang paling kuat persaksiannya?
Katakanlah, “Allah.” Dia menjadi saksi antara aku dan kalian.
Yakni Dialah Yang mengetahui apa yang aku sampaikan kepada kalian dan apa yang kalian katakan kepadaku.
Dan Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya).
Yakni Al-Qur’an merupakan peringatan bagi orang yang Al-Qur’an sampai kepadanya, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:
Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya. (Huud:17)
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Waki’, Abu Usamah, dan Abu Khalid, dari Musa ibnu Ubaidah, dari Muhammad ibnu Ka’b sehubungan dengan firman-Nya: dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya). (Al An’am:19) Bahwa barang siapa yang sampai kepadanya Al-Qur’an, maka seakan-akan dia melihat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Menurut Abu Khalid ditambahkan “dan berbicara dengan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ”.
Ibnu Jarir telah meriwayatkannya melalui jalur Abu Ma’syar, dari Muhammad ibnu Ka’b yang mengatakan bahwa barang siapa yang sampai kepadanya Al-Qur’an, maka sungguh Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah menyampaikannya kepada dia.
Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma’mar, dari Qatadah sehubungan dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Supaya dengan dia aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya). (Al An’am:19) Bahwa sesungguhnya Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Sampaikanlah (Al-Qur’an) dari Allah. Maka barang siapa yang telah sampai kepadanya suatu ayat dari Kitabullah (Al-Qur’an), berarti telah sampai kepadanya perintah Allah.
Ar-Rabi’ ibnu Anas mengatakan, suatu keharusan bagi orang yang mengikuti Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melakukan dakwah seperti dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, dan memberi peringatan dengan peringatan yang telah disampaikannya.
Firman Allah :
Apakah sesungguhnya kalian mengakui.
Hai orang-orang musyrik.
bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah? Katakanlah, “Aku tidak mengakui.”
Ayat ini semakna dengan ayat lain, yaitu firman-Nya:
Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka. (Al An’am:150)
Firman Allah :
Katakanlah “Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan (dengan Allah).”
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, menceritakan perihal Ahli Kitab, “Mereka mengenal nabi yang Aku datangkan kepada mereka ini, sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri melalui kabar dan berita yang ada pada mereka dari para rasul dan para nabi yang terdahulu. Karena sesungguhnya semua rasul telah menyampaikan berita gembira akan kedatangan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ysng disertai dengan penyebutan sifat-sifatnya, ciri-ciri khasnya, negeri tempat tinggalnya, tempat hijrahnya, dan sifat-sifat umatnya.”
(19) قُلْ “Katakanlah” kepada mereka tatkala Kami menje-laskan petunjuk kepada mereka dan menerangkan kepada mereka jalan-jalan, اَيُّ شَيْءٍ اَكْبَرُ شَهَادَةً ۗ “Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?” Di atas dasar agung ini. قُلِ اللّٰه “Katakanlah, ‘Allah’,” yang lebih kuat persaksianNya, karena Dia شَهِيْدٌۢ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ “menjadi saksi antara aku dan kamu.” Tiada yang lebih kuat dan lebih besar persaksiannya daripada Dia. Dia bersaksi untukku dengan persetujuan dan per-buatanNya. Dia menyetujui apa yang aku ucapkan kepadamu sebagaimana Allah berfirman,
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْاَقَاوِيْلِۙ* لَاَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِيْنِۙ * ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِيْنَۖ
“Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perka-taan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.” (Al-Haqqah: 44-46).
Allah Mahabijaksana lagi Maha Berkuasa. Tidak layak -dengan kebijaksanaan dan kekuasaanNya- Dia membiarkan pendusta atas namaNya dengan klaim bahwa Allah mengutusnya padahal Dia tidak mengutusnya, bahwa Allah memerintahkannya berdakwah kepada manusia padahal Dia tidak memerintahkannya, bahwa Allah menghalalkan untuknya harta, darah, dan wanita orang-orang yang menyelisihinya. Dengan kebohongannya tersebut, maka tidak layak Allah membenarkannya dengan pengakuan dan per-buatanNya. Lalu Dia mendukungnya dengan ayat-ayat yang jelas dan mukjizat-mukjizat yang mengagumkan, menolongnya dan melecehkan orang yang menyelisihi dan memusuhinya. Adakah persaksian yang lebih besar dari ini?
FirmanNya, وَاُوْحِيَ اِلَيَّ هٰذَا الْقُرْاٰنُ لِاُنْذِرَكُمْ بِهٖ وَمَنْۢ بَلَغَ ۗ “Dan al-Qur`an ini di-wahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepada-mu dan kepada orang-orang yang mana al-Qur`an sampai (kepadanya).” Maksudnya, Allah mewahyukan al-Qur`an yang mulia ini kepa-daku untuk kebaikan dan kemaslahatanmu, dan dengannya aku memberimu peringatan adanya hukuman yang pedih. Peringatan itu dengan menyebutkan sesuatu yang mereka diperingatkan darinya yang meliputi targhib (anjuran) dan tarhib (ancaman) dan penjelasan tentang perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan lahir dan batin, di mana barangsiapa yang melakukannya, maka dia telah menerima peringatan.
Al-Qur`an ini mengandung peringatan bagimu wahai orang-orang yang al-Qur`an ini berbicara kepadanya dan orang-orang yang mana al-Qur`an sampai kepadanya hingga Hari Kiamat; di dalamnya terdapat penjelasan tentang tuntutan-tuntutan ilahiyah yang diperlukan.
Manakala Allah menjelaskan kesaksianNya yang merupakan kesaksian terbesar atas tauhid, Dia berfirman, “Katakanlah kepada orang-orang yang menentang berita Allah dan yang mendustakan rasul-rasulNya, اَىِٕنَّكُمْ لَتَشْهَدُوْنَ اَنَّ مَعَ اللّٰهِ اٰلِهَةً اُخْرٰىۗ قُلْ لَّآ اَشْهَدُ ‘Apakah kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?’ Kata-kanlah, ‘Aku tidak mengakui’.”
Maksudnya, jika mereka bersaksi maka janganlah kamu ber-saksi bersama mereka. Bandingkan antara kesaksian Allah yang paling benar FirmanNya, Tuhan semesta alam disertai kesaksian makhluk tersuci yang ditopang dengan bukti-bukti yang kuat dan argumen-argumen yang valid atas keesaan Allah semata tanpa sekutu bagiNya dengan kesaksian orang-orang musyrik yang akal dan agamanya rusak, pendapat dan akalnya kacau dan mengun-dang tertawaan orang-orang yang berakal kepada mereka, bahkan kesaksian mereka menyelisihi fitrah mereka, dan ucapan-ucapan mereka saling bertentangan dalam menetapkan bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah, padahal tidak ada syubhat yang paling ringan yang menyelisihi pendapat mereka, apalagi jika ada argu-men kuat. Jika kamu berakal, maka pilihlah untuk dirimu satu dari dua kesaksian sementara kami sendiri memilih untuk kami syariat yang Allah pilih untuk NabiNya yang Allah perintahkan kepada kami agar meneladaninya. Allah berfirman, قُلْ اِنَّمَا هُوَ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ “Katakanlah, ‘Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa’.” Tidak ada yang berhak disembah dan dipertuhankan selain-Nya sebagaimana Dia adalah Esa dalam penciptaan dan penga-turan. وَّاِنَّنِيْ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تُشْرِكُوْنَ “Dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah),” berupa berhala-berhala, sesembahan-sesembahan lain dan semua yang disekutukan dengan Allah. Inilah hakikat tauhid penetapan ketuhanan kepada Allah dan menafikannya dari selainNya.
Katakanlah, wahai rasulullah, kepada orang-orang musyrik ini, siapakah yang lebih kuat kesaksiannya dalam mengukuhkan kebenaranku sebagai utusan Allah’ katakanlah, Allah. Dia menjadi saksi antara aku tentang apa yang aku sampaikan kepada kamu bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya, dan apa yang kamu ucapkan kepadaku berupa penolakan, kesombongan, dan olokolokan. Al-qur’an ini diwahyukan kepadaku sebagai bukti bahwa aku adalah utusan Allah agar dengan Al-Qur’an ini aku memberi peringatan kepadamu tentang hidup sesudah mati, pertanggungjawaban manusia di hadapan Allah, dan aku memperingatkan pula dengan Al-Qur’an ini kepada orang yang sampai Al-Qur’an kepadanya, meskipun tidak berjumpa dan tidak sezaman denganku. Dapatkah kamu benar-benar bersaksi dengan menunjukkan bukti-bukti yang meyakinkan bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah’ katakanlah, wahai rasulullah kepada orang-orang musyrik itu, aku tidak dapat bersaksi untuk membuktikan ada tuhan-tuhan lain selain Allah. Katakanlah, kepada orang-orang yang menolak itu, sesungguhnya hanya dialah tuhan yang maha esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada tuhan yang memberi manfaat dan mudarat kepada manusia selain Allah, dan aku berlepas diri secara total dari apa yang kamu persekutukan, dewa-dewa dan berhala yang kalian anggap sejajar dengan Allah. Orang-orang yang telah kami berikan kitab kepadanya, yaitu orangorang yahudi yang diberi kitab taurat sehingga mereka disebut ahlulkitab, bersama kaum nasrani yang juga ahlulkitab karena menerima kitab injil, mengenal nabi Muhammad, sifat, karakter, tugas pokok, dan fungsinya sebagai nabi dan rasul terakhir, karena sudah tertulis dalam kitab taurat dan injil. Pengenalan mereka tentang nabi Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri, namun sebagian besar dari orang-orang yahudi dan nasrani tersebut termasuk orang-orang yang merugikan dirinya karena mereka itu tidak beriman kepada rasulullah, akibat kedengkian mereka kepadanya.
Al-An’am Ayat 19 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 19, Makna Al-An’am Ayat 19, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 19, Al-An’am Ayat 19 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 19
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)