{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 25.
وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ ۖ وَجَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا ۚ وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لَا يُؤْمِنُوا بِهَا ۚ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوكَ يُجَادِلُونَكَ يَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَـٰذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ ﴿٢٥﴾
wa min-hum may yastami’u ilaīk, wa ja’alnā ‘alā qulụbihim akinnatan ay yafqahụhu wa fī āżānihim waqrā, wa iy yarau kulla āyatil lā yu`minụ bihā, ḥattā iżā jā`ụka yujādilụnaka yaqụlullażīna kafarū in hāżā illā asāṭīrul-awwalīn
QS. Al-An’am [6] : 25
Dan di antara mereka ada yang mendengarkan bacaanmu (Muhammad), dan Kami telah menjadikan hati mereka tertutup (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan telinganya tersumbat. Dan kalaupun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata, “Ini (Al-Qur’an) tidak lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu.”
Di antara orang-orang musyrikin itu ada orang-orang yang mendengar Al Qur’an darimu wahai Rasul, namun Al Qur’an tidak menembus hati mereka disebabkan mereka mengikuti hawa nafsu mereka. Maka Kami menutup hati mereka rapat-rapat sehingga mereka tidak memahami Al Qur’an. Kami menutup telinga mereka sehingga ia tidak mendengar dan tidak menyimak apa pun. Sekalipun mereka melihat ayat-ayat dalam jumlah yang banyak yang membuktikan kebenaran Muhammad sallallahu alaihi wa sallam mereka tetap tidak akan mempercayainya. Sampai-sampai mereka datang kepadamu wahai Rasul saat ayat-ayat yang membuktikan kebenaranmu datang kepada mereka dan mendebatmu, orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah tersebut berkata, “Apa yang kami dengar ini hanyalah cerita kosong yang dinukil oleh orang-orang terdahulu.”
Yakni mereka berdatangan untuk mendengarkan bacaanmu, tetapi hal itu tidak ada manfaatnya barang sedikit pun bagi mereka, karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah meletakkan tutupan di atas hati mereka hingga mereka tidak dapat memahami Al-Qur’an. Dan Allah meletakkan sumbatan pada telinga mereka sehingga mereka tidak dapat mendengarkan hal yang bermanfaat bagi diri mereka, seperti yang diungkapkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lainnya:
Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan. (Al Baqarah:171), hingga akhir ayat.
Firman Allah :
Dan jika pun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya.
Yakni walaupun mereka telah melihat ayat-ayat, dalil-dalil, hujjah-hujjah yang jelas, dan bukti-bukti yang nyata, mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Mereka sama sekali tidak mempunyai pemahaman dan tidak mempunyai kesadaran. Perihalnya sama seperti yang diungkapkan oleh firman-Nya:
Kalau kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. (Al Anfaal:23)
Firman Allah :
Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu.
Yakni menentangmu dan membantah kebenaranmu dengan kebatilan.
Orang-orang kafir itu berkata, “Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu.”
Yakni tiada lain yang kamu bawa ini hanyalah diambil dari kitab-kitab orang-orang yang terdahulu dan dinukil dari mereka.
(25) Di antara orang-orang musyrik itu terdapat sekelom-pok orang yang pada sebagian waktu terdorong untuk mendengar apa yang kamu katakan, akan tetapi hal itu merupakan kegiatan mendengar tanpa bermaksud mengikuti kebenaran, oleh karena itu mereka tidak dapat mengambil manfaat darinya, karena mereka tidak menginginkan kebaikan. وَجَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً “Padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka,” maksudnya, meletakkan peng-halang dan tabir sehingga mereka tidak memahami kalamullah. Dia melindungi kalamNya dari orang-orang yang seperti mereka. وَفِيْٓ اٰذَانِهِمْ “Dan di telinga mereka,” Kami letakkan وَقْرًا “sumbatan.” Yakni ketulian, maka mereka tidak mendengar apa yang bermanfaat bagi mereka. وَاِنْ يَّرَوْا كُلَّ اٰيَةٍ لَّا يُؤْمِنُوْا بِهَا ۗ “Dan jika pun mereka melihat se-gala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya.”
Ini benar-benar kezhaliman dan sikap keras kepala, mereka tidak tunduk dan mempercayai bukti-bukti yang menunjukkan kepada kebenaran bahkan mereka membantah kebenaran dengan kebatilan untuk menghancurkannya. Oleh karena itu Allah berfir-man, حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءُوْكَ يُجَادِلُوْنَكَ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّآ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ “Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu ber-kata, ‘Al-Qur`an ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu’.” Maksudnya, al-Qur`an ini diambil dari buku-buku orang terdahu-lu yang tertulis, bukan dari Allah dan bukan dari rasul-rasulNya. Ini termasuk kekufuran mereka, jika tidak, mana mungkin kitab ini -yang menghimpun berita-berita orang terdahulu dan orang-orang yang datang kemudian serta hakikat-hakikat yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul dan keadilan yang sempurna- dikatakan dongengan orang-orang terdahulu?
Ayat ini menjelaskan sikap orang-orang kafir terhadap Al-Qur’an. Dan di antara mereka, orang kafir dan orang yang menyekutukan Allah, ada yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an-Mu, wahai nabi Muhammad, tetapi bacaan itu seperti air di atas daun talas. Mereka sombong, menolak, dan menutup diri rapat-rapat. Oleh sebab itu, kami telah menjadikan hati mereka tertutup karena sikap mereka sendiri sehingga mereka tidak memahaminya, dan seakan-akan telinganya tersumbat benda padat. Dan kalaupun mereka, orang-orang kafir dan musyrik, sewaktu-waktu melihat segala tanda kebenaran yang membuktikan rasulullah itu benar, mereka tetap tidak mau beriman kepadanya karena kesombongan mereka. Sehingga apabila mereka, karena kebencian mereka kepada rasulullah demikian dahsyat, datang kepadamu untuk membantahmu tentang alqur’an dan ajaran islam, orang-orang kafir itu berkata, Al-Qur’an ini bukan wahyu seperti pengakuan Muhammad, tidak lain Al-Qur’an ini hanyalah dongengan orang-orang terdahulu yang diwariskan dari mulut ke mulut secara berangkai. Dan mereka, orang-orang kafir dan orang-orang yang menyekutukan Allah itu, melarang, menghalangi, dan mengancam orang lain mendengarkan Al-Qur’an, dan mereka sendiri, dengan kesadaran dan tekad yang bulat, menjauhkan diri dari Al-Qur’an, rasulullah, dan ajaran islam. Dan sejatinya mereka, dengan menjauhkan diri dari ajaran islam, hanyalah membinasakan diri mereka sendiri dengan membiarkan dirinya dalam kesesatan, sedangkan mereka tidak menyadari sikap mereka yang membinasakan diri sendiri itu.
Al-An’am Ayat 25 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 25, Makna Al-An’am Ayat 25, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 25, Al-An’am Ayat 25 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 25
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)