{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 27.
وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ ﴿٢٧﴾
walau tarā iż wuqifụ ‘alan-nāri fa qālụ yā laitanā nuraddu wa lā nukażżiba bi`āyāti rabbinā wa nakụna minal-mu`minīn
QS. Al-An’am [6] : 27
Dan seandainya engkau (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkata, “Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman.”
Sekiranya kamu melihat wahai Rasul orang-orang musyrikin di hari Kiamat, niscaya kamu akan melihat perkara besar. Hal itu saat mereka ditahan di dalam api neraka, mereka menyaksikan rantai-rantai dan belenggu-belenggu, mereka melihat dengan mata kepala mereka perkara-perkara besar yang mengerikan. Saat itu mereka berkata, “Duhai gerangan kami, seandainya kami dikembalikan ke dunia, sehingga kami bisa mempercayai ayat-ayat Allah dan mengamalkannya dan kami menjadi orang-orang yang beriman.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan keadaan orang-orang kafir apabila mereka dihadapkan di neraka pada hari kiamat nanti. Mereka menyaksikan semua belenggu dan rantai yang ada di dalamnya serta melihat semua hal yang mengerikan dan menakutkan itu dengan mata kepala mereka sendiri. Maka pada saat itulah mereka berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman.
Mereka berharap untuk dikembalikan lagi ke alam dunia, agar dapat mengerjakan amal saleh dan tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan mereka lagi, serta akan menjadi orang-orang yang beriman.
Firman Allah :
Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya.
Sebenarnya saat itu baru tampak jelas bagi mereka semua yang dahulu mereka sembunyikan di dalam diri mereka, yaitu berupa kekufuran, pendustaan, dan pengingkaran terhadap perkara yang hak, sekalipun ketika di dunia atau di akhirat mereka mengingkarinya, seperti yang baru disebutkan oleh firman-Nya sebelum ini, yaitu:
Kemudian tiadalah fitnah mereka kecuali mengatakan, “Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah.” Lihatlah, bagaimana mereka telah berdusta terhadap diri mereka sendiri. (Al An’am:23-24)
Dapat pula diinterpretasikan bahwa saat itu baru tampak jelas semua yang dahulu mereka ketahui dalam hati mereka sendiri, yaitu kebenaran dari apa yang disampaikan kepada mereka oleh para rasul di dunia, sekalipun dahulu mereka menampakkan kepada para pengikutnya menentang hal itu. Perihalnya sama dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى ketika menceritakan perihal Nabi Musa a.s. yang berkata kepada Fir’aun:
Sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata. (Al Israa’:102), hingga akhir ayat.
Semakna pula dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menceritakan perihal Fir’aun dan kaumnya:
Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka), padahal hati mereka meyakini (kebenaran)wya. (An Naml:14)
Dapat pula ditakwilkan bahwa makna yang dimaksud dengan ‘mereka’ ialah orang-orang munafik, yaitu mereka yang menampakkan iman tetapi menyembunyikan kekufuran. Dengan demikian, berarti makna ayat ini merupakan pemberitaan tentang apa yang bakal terjadi di hari kiamat menyangkut perkataan orang-orang kafir. Pengertian ini sama sekali tidak bertentangan dengan keadaan surat ini sebagai surat Makkiyyah, sekalipun dikatakan bahwa sesungguhnya munafik itu hanya baru muncul dalam periode Madaniyyah yang dilakukan oleh sebagian penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang ada di sekitarnya. Tetapi Allah telah menyebutkan pula terjadinya nifaq (munafik) dalam surat Makkiyyah, yaitu surat Al-‘ Ankabut. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik. (Al-‘Ankabut: 11)
Dengan demikian, berarti makna ayat ini (Al An’am:27) merupakan berita tentang apa yang dikatakan oleh orang-orang munafik di akhirat nanti, yaitu di saat mereka menyaksikan azab. Maka saat itu tampak jelas rahasia yang dahulu mereka sembunyikan di dalam hati mereka, yaitu berupa kekufuran, kemunafikan, dan pertentangan.
(27) Allah menyampaikan berita tentang orang-orang musyrik di Hari Kiamat manakala mereka dihadirkan di neraka, وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ وُقِفُوْا عَلَى النَّارِ “Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka,” untuk dicemooh dan diazab, niscaya kamu melihat perkara yang menakutkan dan keadaan yang mengerikan, dan melihat bagaimana mereka mengakui kekufuran dan kefasik-an atas diri mereka, mereka berharap dikembalikan ke dunia. فَقَالُوْا يٰلَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِاٰيٰتِ رَبِّنَا وَنَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ – “Lalu mereka berkata, ‘Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman,’ (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan).”
Ayat ini menjelaskan keinginan orang-orang kafir untuk menjadi orang beriman ketika dihadapkan ke neraka. Dan seandainya engkau, wahai rasulullah, melihat orang-orang kafir, orang-orang musyrik, dan orang-orang munafik pada hari kiamat, ketika mereka dihadapkan ke neraka, melihat dahsyatnya rantai dan belenggu api neraka, engkau akan menyaksikan peristiwa penting ketika mereka berkata, aduh, kami sangat ingin seandainya kami dikembalikan ke dunia, tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat tuhan kami, seperti sikap kami selama hidup di dunia, serta bertekad menjadi orang-orang yang beriman kepada Allah, rasul, dan Al-Qur’an. Nurani mereka ingin kembali ke dunia untuk menjadi orang beriman, tetapi sebenarnya bagi mereka telah nyata kejahatan, yaitu penolakan dan kekufuran mereka terhadap ajakan rasulullah yang mereka sembunyikan dahulu dalam lubuk hati mereka. Seandainya mereka dikembalikan ke dunia, suatu angan-angan yang tidak mungkin terjadi, tentu mereka akan mengulang kembali kekufuran, kemusyrikan, dan kemunafikan yang telah dilarang oleh Allah mengerjakannya. Mereka itu kenyataannya sungguh pendusta terhadap diri mereka sendiri.
Al-An’am Ayat 27 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 27, Makna Al-An’am Ayat 27, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 27, Al-An’am Ayat 27 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 27
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)