{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 36.
۞ إِنَّمَا يَسْتَجِيبُ الَّذِينَ يَسْمَعُونَ ۘ وَالْمَوْتَىٰ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ ثُمَّ إِلَيْهِ يُرْجَعُونَ ﴿٣٦﴾
innamā yastajībullażīna yasma’ụn, wal-mautā yab’aṡuhumullāhu ṡumma ilaihi yurja’ụn
QS. Al-An’am [6] : 36
Hanya orang-orang yang mendengar sajalah yang mematuhi (seruan Allah), dan orang-orang yang mati, kelak akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nya mereka dikembalikan.
Sesungguhnya yang menjawab hidayah yang kamu serukan wahai Rasul hanyalah orang-orang yang berkenan mendengar lalu menerima. Adapun orang-orang kafir, maka mereka tergolong orang-orang yang mati,karena kehidupan yang hakiki bisa terwujud hanya dengan Islam. Allah akan mengeluarkan orang-orang mati dari kubur mereka dalam keadaan hidup kemudian mereka akan kembali di hari Kiamat kepada-Nya untuk menerima hisab dan balasan mereka.
Yakni sesungguhnya orang yang menyambut seruanmu, hai Muhammad, hanyalah orang yang mau mendengar, mencerna, dan memahaminya. Perihalnya sama dengan yang disebutkan oleh ayat lain:
supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir. (Yaa Siin:70)
Firman Allah :
…dan orang-orang yang mati (hatinya) akan dibangkitkan oleh Allah,
Yang dimaksud dengan ‘orang-orang yang mati’ ialah orang-orang kafir. Dikatakan demikian karena hati mereka mati, maka Allah menyerupakan mereka dengan orang-orang yang mati sungguhan (yakni bangkai).
Karena itulah disebutkan:
…dan orang-orang yang mati akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nyalah mereka dikembalikan.
Di dalam ungkapan ini terkandung makna cemoohan dan penghinaan terhadap mereka.
(36) Allah berfirman kepada NabiNya, اِنَّمَا يَسْتَجِيْبُ “Yang mematuhi” seruanmu dan mengikuti risalahmu serta taat kepada perintah dan laranganmu, hanyalah الَّذِيْنَ يَسْمَعُوْنَ “orang-orang yang mendengar” dengan hatinya apa yang bermanfaat untuknya. Me-reka itu adalah orang-orang yang berakal dan mendengar. Yang dimaksud dengan “mendengar” di sini adalah mendengar dengan hati dengan rasa yang penuh ketaatan, kalau bukan itu maksud-nya, maka mendengar hanya kegiatan yang bisa dilakukan oleh orang baik dan jahat. Semua mukallaf -dengan mendengar ayat-ayatNya- berarti hujjah Allah telah tegak atasnya dan tidak ada alasan baginya untuk menolak.
وَالْمَوْتٰى يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ ثُمَّ اِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ “Dan orang-orang yang mati (hatinya), akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepadaNya-lah mereka dikemba-likan.” Ada kemungkinan maknanya adalah makna yang mengim-bangi makna sebelumnya, yakni yang menjawabmu hanyalah orang-orang yang hatinya hidup. Adapun orang-orang yang hatinya mati yang tidak merasakan kebahagiaannya, tidak menyadari sesuatu yang menyelamatkannya, maka mereka itu tidak menjawabmu, tidak tunduk kepadamu, dan waktu yang dijanjikan untuk mereka adalah Hari Kiamat, di mana Allah membangkitkan mereka lalu kepadaNya dia dikembalikan. Ada kemungkinan bahwa yang di-maksud oleh ayat adalah secara zahirnya, bahwa Allah menetap-kan Hari Kebangkitan dan bahwa Dia akan membangkitkan yang mati pada Hari Kiamat kemudian memberitahu mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. Dan ini mengandung dorongan untuk menjawab panggilan Allah dan RasulNya serta ancaman meninggal-kannya.
Ayat sebelumnya berbicara tentang kaum yang durhaka dan karena mereka berpaling maka mereka tidak akan beriman, maka pada ayat ini menegaskan bahwa hanya orang-orang yang berusaha sungguhsungguh untuk mendengar sajalah yang akan mematuhi seruan Allah, karena mereka bukan orang-orang yang mati sehingga mereka dapat memetik pelajaran dari apa yang mereka dengarkan, dan orang-orang yang mati, baik mati hati nuraninya maupun mati dalam arti yang sebenarnya, kelak akan dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nya mereka dikembalikan untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan mereka. Setelah menjelaskan situasi yang akan dialami para pendurhaka, Allah mengingatkan nabi Muhammad dan juga umat islam tentang beberapa ucapan dan usul para pendurhaka itu. Dan mereka, orangorang musyrik, berkata, mengapa tidak diturunkan kepadanya, yakni nabi Muhammad, suatu bukti berupa mukjizat dari tuhannya’ katakanlah, wahai nabi, sebagai jawaban atas usul mereka yang telah menolak bukti-bukti yang telah ada, sesungguhnya Allah berkuasa menurunkan suatu bukti berupa mukjizat seperti yang mereka usulkan atau selainnya, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui, yakni enggan menggunakan akal pikirannya secara benar. Kalau mereka tidak dapat meraih petunjuk atas aneka macam bukti dari Allah, itu karena sikap mereka yang memang berpaling dari kebenaran. (lihat: surah ashshaff/61: 5).
Al-An’am Ayat 36 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 36, Makna Al-An’am Ayat 36, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 36, Al-An’am Ayat 36 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 36
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)