{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 37.
وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِنْ رَبِّهِ ۚ قُلْ إِنَّ اللَّهَ قَادِرٌ عَلَىٰ أَنْ يُنَزِّلَ آيَةً وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٣٧﴾
wa qālụ lau lā nuzzila ‘alaihi āyatum mir rabbih, qul innallāha qādirun ‘alā ay yunazzila āyataw wa lākinna akṡarahum lā ya’lamụn
QS. Al-An’am [6] : 37
Dan mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah, “Sesungguhnya Allah berkuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.”
Orang-orang musyrikin berkata dengan penuh penentangan dan kesombongan, “Mengapa Allah tidak menurunkan tanda yang menunjukkan kebenaran Muhammad dimana ia termasuk ke dalam hal-hal yang luar biasa?” Katakan kepada mereka wahai Rasul, “Sesungguhnya Allah kuasa untuk menurunkan tanda kepada mereka, akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bahwa diturunkannya tanda hanya dilakukan sesuai dengan hikmah-Nya.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman menceritakan perihal orang-orang musyrik, bahwa mereka pernah bertanya, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya suatu mukjizat dari Tuhannya?” Mukjizat ini diungkapkan dengan istilah ayat yang artinya peristiwa yang bertentangan dengan hukum alam yang biasa mereka dapati, termasuk di antaranya ialah seperti apa yang mereka katakan dalam firman-Nya:
Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami. (Al Israa’:90), hingga beberapa ayat berikutnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.”
Yakni Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mampu untuk melakukan hal itu. Tetapi karena suatu hikmah (kebijaksanaan) dari-Nya, maka sengaja Dia menangguhkan hal itu. Karena sesungguhnya jikalau Allah menurunkan mukjizat seperti yang mereka minta, kemudian ternyata mereka tidak beriman, niscaya Allah akan menyegerakan siksaan-Nya terhadap mereka, seperti yang telah Allah lakukan terhadap umat-umat terdahulu. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah Kami berikan kepada Samud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti. (Al Israa’:59)
Jika Kami kehendaki, niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya. (Asy Syu’ara:4)
(37) وَقَالُوْا “Dan mereka (orang-orang musyrik Makkah) ber-kata,” yakni orang-orang yang mendustakan Rasulullah a karena keras kepala dan sombong, لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ “Mengapa tidak di-turunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?” Maksudnya adalah, mukjizat-mukjizat yang mereka usulkan de-ngan akal mereka yang rusak dan pertimbangan mereka yang basi seperti ucapan mereka,
وَقَالُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ لَكَ حَتّٰى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الْاَرْضِ يَنْۢبُوْعًاۙ* اَوْ تَكُوْنَ لَكَ جَنَّةٌ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الْاَنْهٰرَ خِلٰلَهَا تَفْجِيْرًاۙ* اَوْ تُسْقِطَ السَّمَاۤءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا اَوْ تَأْتِيَ بِاللّٰهِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ قَبِيْلًاۙ
“Dan mereka berkata, ‘Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya. Atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana yang kamu katakan, atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami’.” (Al-Isra`: 90-92).
قُلْ “Katakanlah,” untuk menjawab ucapan mereka, اِنَّ اللّٰهَ قَادِرٌ عَلٰٓى اَنْ يُّنَزِّلَ اٰيَةً “Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat.” Tidak ada kelemahan dalam Qudrat Allah, bagaimana (bisa terjadi) sementara segala sesuatu pasrah dan tunduk di hadapan kemulia-an dan kekuasaanNya? Akan tetapi kebanyakan orang tidak me-ngetahui. Karena kebodohan dan ketidaktahuan, mereka meminta sesuatu yang lebih buruk daripada mukjizat-mukjizat yang mana jika ia datang lalu mereka tidak beriman kepadanya, niscaya azab akan disegerakan atas mereka sebagaimana ia menjadi sunnatullah yang tidak ada perubahan.
Walaupun begitu, jika maksud mereka adalah mukjizat-muk-jizat yang menjelaskan kebenaran dan menerangkan jalan bagi mereka, maka Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَtelah hadir dengan seluruh mukjizat yang pasti, hujjah yang kuat yang menunjukkan kebenaran apa yang dia bawa, di mana dalam setiap masalah agama, seorang hamba bisa menemukan beberapa dalil aqli maupun naqli yang tidak menyi-sakan sedikit pun kebimbangan dan keraguan di dalam hati pada ayat Allah yang dia bawa. Mahasuci Allah yang telah mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, dan Dia mendukungnya dengan mukjizat-mukjizat yang jelas agar orang yang binasa menjadi binasa dalam kejelasan dan yang hidup menjadi hidup dalam kejelasan, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Setelah menjelaskan situasi yang akan dialami para pendurhaka, Allah mengingatkan nabi Muhammad dan juga umat islam tentang beberapa ucapan dan usul para pendurhaka itu. Dan mereka, orangorang musyrik, berkata, mengapa tidak diturunkan kepadanya, yakni nabi Muhammad, suatu bukti berupa mukjizat dari tuhannya’ katakanlah, wahai nabi, sebagai jawaban atas usul mereka yang telah menolak bukti-bukti yang telah ada, sesungguhnya Allah berkuasa menurunkan suatu bukti berupa mukjizat seperti yang mereka usulkan atau selainnya, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui, yakni enggan menggunakan akal pikirannya secara benar. Kalau mereka tidak dapat meraih petunjuk atas aneka macam bukti dari Allah, itu karena sikap mereka yang memang berpaling dari kebenaran. (lihat: surah ashshaff/61: 5). Allah mahakuasa untuk sekadar mengabulkan permintaan orangorang musyrik seperti dalam ayat sebelumnya. Dan di antara contoh kekuasaan Allah adalah tidak ada seekor binatang yang merayap atau bergerak dengan kakinya dari satu tempat ke tempat lainnya yang ada di bumi, baik di darat maupun di laut, dan juga burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat juga seperti kamu, hai manusia. Tidak ada sesuatu pun yang kami luputkan atau abaikan di dalam kitab, yaitu Al-Qur’an atau lauh mahfudh, kemudian kepada tuhan mereka yakni seluruh manusia akan dikumpulkan untuk dimintai pertanggungjawaban.
Al-An’am Ayat 37 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 37, Makna Al-An’am Ayat 37, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 37, Al-An’am Ayat 37 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 37
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)