{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 54.
وَإِذَا جَاءَكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِنَا فَقُلْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ ۖ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۖ أَنَّهُ مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوءًا بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ﴿٥٤﴾
wa iżā jā`akallażīna yu`minụna bi`āyātinā fa qul salāmun ‘alaikum kataba rabbukum ‘alā nafsihir-raḥmata annahụ man ‘amila mingkum sū`am bijahālatin ṡumma tāba mim ba’dihī wa aṣlaḥa fa annahụ gafụrur raḥīm
QS. Al-An’am [6] : 54
Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah, “Salamun ‘alaikum (selamat sejahtera untuk kamu).” Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya, (yaitu) barang-siapa berbuat kejahatan di antara kamu karena kebodohan, kemudian dia bertobat setelah itu dan memperbaiki diri, maka Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Bila kamu wahai Nabi didatangi oleh orang-orang yang membenarkan ayat-ayat Allah yang membuktikan kebenaranmu sebagai nabi, baik ayat tersebut adalah Al Qur’an atau selainnya, mereka bertanya kepadamu tentang dosa-dosa masa lalu, maka hormatilah mereka dengan menjawab salam mereka. Sampaikan berita gembira dengan rahmat Allah yang luas, karena Allah telah menetapkan rahmat untuk hamba-hamba-Nya sebagai karunia dari-Nya, bahwa siapa yang melakukan dosa karena ketidaktahuan darinya terhadap akibatnya, bahwa ia menghadirkan murka Allah. Semua pendurhaka kepada Allah, sengaja atau tidak sengaja adalah orang bodoh dengan pertimbangan ini, sekalipun dia mengetahui larangan. Kemudian dia bertaubat setelahnya dan selalu menjaga amal shalih, maka sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosanya, karena Allah Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat. Maha Penyayang kepada mereka.
Firman Allah :
Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah, “SaTamun ‘alaikum.”
Artinya, hormatilah mereka dengan menjawab salam mereka, dan sampaikan berita gembira kepada mereka bahwa rahmat Allah yang luas mencakup mereka semua. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
Tuhan kalian telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang.
Yakni Dia telah mewajibkan rahmat atas diri-Nya Yang Mahamulia sebagai karunia dari-Nya, kebaikan, dan anugerah-Nya buat mereka.
Yaitu bahwa barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kalian lantaran kejahilan.
Sebagian ulama Salaf mengatakan, semua orang yang durhaka kepada Allah adalah orang yang jahil.
Mu’tamir ibnu Sulaiman telah meriwayatkan dari Al-Hakam ibnu Aban ibnu Ikrimah sehubungan dengan firman-Nya: Barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kalian lantaran kejahilan. (Al An’am:54) Bahwa dunia seluruhnya merupakan kejahilan. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
…kemudian ia bertobat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan.
Yakni kembali kepada jalan yang benar dari kebiasaan maksiatnya dan kapok serta bertekad tidak akan mengulanginya lagi, serta memperbaiki amal perbuatannya di masa mendatang.
…maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma’mar, dari Hammam ibnu Munabbih yang mengatakan bahwa berikut ini adalah apa yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, yaitu bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Setelah Allah melakukan peradilan terhadap makhluk-(Nya), maka Dia menetapkan pada kitab-Nya yang ada di sisi-Nya di atas ‘Arasy, bahwa sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.
Hadis ini diketengahkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di dalam kitab Sahihain. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Al-A’masy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah. Musa ibnu Uqbah meriwayatkannya dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Al-Lais dan lain-lainnya, dari Muhammad ibnu Ajian, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan lafaz yang sama.
Ibnu Murdawaih telah meriwayatkan melalui jalur Al-Hakam ibnu Aban, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Apabila Allah telah menyelesaikan peradilan-Nya di antara makhluk semuanya, maka Dia mengeluarkan suatu kitab dari bawah ‘Arasy (yang tercantum padanya), “Sesungguhnya rahmatKu mendahului murka-Ku, dan Aku adalah Yang Maha Pelimpah Rahmat.” Lalu Allah menggenggam sekali atau dua kali genggaman dan mengeluarkan dari neraka sejumlah banyak makhluk yang tidak pernah melakukan suatu kebaikan pun, di antara kedua mata mereka (yakni pada kening mereka) tertuliskan, “Orang-orang yang dimerdekakan oleh Allah (dari neraka).”
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ma’mar, dari Asim ibnu Sulaiman, dari Abu Usman An-Nahdi, dari Salman sehubungan dengan firman-Nya: Tuhan kalian telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. (Al An’am:54) Bahwa sesungguhnya di dalam kitab Taurat Kami menjumpai dua jenis kasih sayang, yaitu: Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menciptakan langit dan bumi, menciptakan seratus rahmat, atau Dia menjadikan seratus rahmat sebelum menciptakan makhluk. Kemudian Dia menciptakan makhluk dan meletakkan sebuah rahmat di antara mereka, sedangkan yang sembilan puluh sembilan rahmat Dia pegang di sisi-Nya. Salman melanjutkan kisahnya, “Dengan satu rahmat itulah para makhluk berkasih sayang, saling mengasihi, saling memberi, dan saling menolong. Dengan satu rahmat itulah unta betina mengasihi anaknya, sapi betina mengasihi anaknya, kambing betina mengasihi anaknya, dan ikan-ikan di laut saling beriringan. Maka apabila datang hari kiamat, Allah mengumpulkan rahmat itu dengan rahmat yang ada di sisi-Nya, dan rahmat-Nya jauh lebih utama dan lebih luas.
Hal ini telah diriwayatkan pula secara marfu melalui jalur lain. Dalam pembahasan berikutnya akan disebutkan hadis-hadis yang berkaitan dengan masalah ini, yaitu pada tafsir firman-Nya:
dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. (Al A’raf:156)
Di antara hadis-hadis yang berkaitan dengan ayat ini ialah sabda Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kepada sahabat Mu’az ibnu Jabal:
“Tahukah kamu, apakah hak Allah yang dibebankan atas hamba-hamba-Nya? Yaitu hendaknya mereka menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda pula: Tahukah kamu, apakah hak hamba-hamba Allah atas Allah apabila mereka melakukan hal tersebut? Yaitu hendaknya Dia tidak mengazab mereka.
Imam Ahmad telah meriwayatkannya melalui jalur Kumail ibnu Ziyad, dari Abu Hurairah r.a.
(54) Manakala Allah melarang mengusir kaum Mukminin yang patuh, maka Dia memerintahkannya untuk memuliakan me-reka dengan cara menghormati, menghargai, dan mengagungkan mereka. Allah berfirman, وَاِذَا جَاۤءَكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِنَا فَقُلْ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ “Apa-bila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka katakanlah, ‘Salamun alaikum’.” Maksudnya, jika orang-orang Mukmin datang kepadamu, maka hormatilah mereka, sambutlah mereka, terimalah mereka dengan salam penghormatan, sampai-kan kepada mereka berita gembira berupa rahmat Allah dan ke-luasan karuniaNya yang bisa memompa semangat dan keinginan mereka, doronglah mereka kepada semua jalan dan sebab yang mengantarkan kepadanya. Takut-takutilah mereka dari melaku-kan dosa secara terus menerus, perintahkan mereka agar bertau-bat dari dosa-dosa supaya mereka mendapatkan ampunan dan karunia Allah.
Oleh karena itu, Allah berfirman, كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلٰى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَۙ “Tuhanmu telah menetapkan atas DiriNya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat se-telah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan,” maksudnya, di samping meninggalkan dosa, menyesal, dan berhenti darinya, dia juga berupaya memperbaiki amal, menunaikan apa yang Allah wajibkan dan menambal amal-amal lahir batin yang rusak, jika semua itu ada, فَاَنَّهٗ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ “maka sesungguhnya Allah Maha Peng-ampun lagi Maha Penyayang.” Yakni, Dia mencurahkan ampunan dan rahmatNya berdasarkan apa yang mereka lakukan terhadap perintahNya.
Setelah Allah melarang nabi Muhammad mengusir orang-orang lemah dan miskin yang taat kepada-Nya, maka Allah lalu memberi bimbingan kepada nabi tentang bagaimana sewajarnya menghadapi mereka. Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami datang kepadamu, khususnya mereka yang lemah dan miskin, maka katakanlah dengan lemah lembut, sala’mun ‘alaikum (selamat sejahtera untuk kamu). Tuhanmu yang selalu membimbingmu telah menetapkan sifat kasih sayang yang sempurna pada diri-Nya, yaitu barang siapa berbuat kejahatan, apa pun jenisnya, di antara kamu karena kebodohan, yaitu mengikuti hawa nafsu kemudian dia bertobat dengan sungguhsungguh setelah itu dan memperbaiki diri dengan beramal saleh secara istikamah, maka dia maha pengampun, yaitu akan mengampuni semua kesalahan yang pernah dilakukan, lagi maha penyayang. Uraian yang sedemikian jelas pada ayat-ayat sebelumnya digarisbawahi pada ayat ini. Dan demikianlah kami terangkan ayat-ayat Al-Qur’an agar terlihat jelas jalan orang-orang yang saleh dan agar terlihat jelas pula jalan orang-orang yang berdosa. Setiap orang pada akhirnya akan mempertanggungjawabkan pilihan jalan yang ditempuh, karena keterangan-keterangan dari Allah yang mahakuasa sudah sangat jelas.
Al-An’am Ayat 54 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 54, Makna Al-An’am Ayat 54, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 54, Al-An’am Ayat 54 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 54
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)