{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 62.
ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلَاهُمُ الْحَقِّ ۚ أَلَا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ ﴿٦٢﴾
ṡumma ruddū ilallāhi maulāhumul-ḥaqq, alā lahul-ḥukmu wa huwa asra’ul-ḥāsibīn
QS. Al-An’am [6] : 62
Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) ada pada-Nya. Dan Dialah pembuat perhitungan yang paling cepat.
Kemudian orang-orang yang diwafatkan itu dikembalikan kepada Allah, Maula mereka yang haq. Ketahuilah bahwa keputusan dan ketetapan di hari Kiamat di antara hamba-hamba adalah milik-Nya, dan Dia adalah penghisab yang paling cepat.
Ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Kemudian mereka dikembalikan. (Al An’am:62) Yang dimaksud dengan mereka di sini menurutnya adalah para malaikat.
…kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya.
Makna firman-Nya:
…Kemudian mereka dikembalikan.
Dapat diinterpretasikan dengan pengertian bahwa kelak semua makhluk dikembalikan kepada Allah pada hari kiamat, lalu Allah memutuskan perkara mereka dengan keputusan yang adil dari-Nya. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Katakanlah, “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.” (Al Waaqi’ah:49-50)
dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka. (Al Kahfi:47) Sampai dengan firman-Nya: Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun. (Al Kahfi:49) Karena itulah dalam surat ini disebutkan:
Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat.
(62) ثُمَّ “Kemudian” setelah kematian dan kehidupan di alam Barzakh dengan kebaikan dan keburukannya, رُدُّوْٓا اِلَى اللّٰهِ مَوْلٰىهُمُ الْحَقِّۗ “mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya,” maksudnya, Dzat yang menguasai mere-ka dengan hukum takdirNya memberlakukan kepada mereka bermacam-macam tatanan sesuai dengan kehendakNya. Kemu-dian Dia menguasai mereka dengan perintah dan laranganNya. Dia mengutus para Rasul kepada mereka dan menurunkan kitab-kitab lalu mereka dikembalikan kepadaNya agar Dia memutuskan balasanNya bagi mereka. Dia membalas kebaikan mereka dengan pahala dan mengazab kejahatan yang mereka kerjakan. Oleh ka-rena itu Dia berfirman, اَلَا لَهُ الْحُكْمُ “Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) adalah kepunyaanNya” semata tanpa sekutu bagiNya. وَهُوَ اَسْرَعُ الْحَاسِبِيْن”Dan Dia-lah Pembuat perhitungan yang paling cepat.” Karena kesempurnaan ilmu dan penjagaanNya terhadap amal-amal mereka sesuai dengan apa yang Dia tetapkan di Lauh al-Mahfuzh lalu dengan apa yang dicatat oleh para malaikat dalam kitab-kitab mereka.
Jika Allah adalah Dzat yang sendirian dalam mencipta dan mengatur, Dia Mahakuasa atas hamba-hambaNya, Dia sangat memperhatikan mereka dalam segala keadaan. Dia-lah pemilik hukum takdir, hukum syar’i, dan hukum pembalasan, lalu bagai-mana orang-orang musyrik membelot dari Dzat yang sifatNya demikian menuju penyembahan kepada sesuatu yang tidak me-miliki sedikit pun perkara, tidak pula memiliki manfaat sedikit pun walaupun sebesar biji sawi dan tidak memiliki kemampuan dan keinginan? Demi Allah, jika mereka mengetahui kebijaksana-an Allah kepada mereka, ampunan dan rahmatNya kepada mereka, sementara mereka menentangNya dengan kekufuran dan kesyi-rikan, mereka berani berbohong dan berdusta atas kebesaranNya, namun Dia terus memberi rizki dan keselamatan kepada mereka, tentunya muncul pendorong pada diri mereka untuk mengetahui-Nya, akal mereka pun larut dalam mencintaiNya, dan mereka akan marah besar terhadap diri mereka yang telah patuh kepada ajakan-ajakan setan yang mengantarkan kepada kehinaan dan kerugian, akan tetapi mereka adalah kaum yang tidak berakal.
Setelah semua menjumpai kematian dan mengalami kehidupan di alam barzakh, kemudian mereka, hamba-hamba Allah tersebut, dikembalikan kepada Allah, yakni kepada hukum dan ketetapan-Nya bahwa semua akan menerima balasan sesuai dengan amal perbuatannya ketika di dunia, karena dia adalah penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum dan segala aturan, khususnya pada hari itu, ada pada-Nya. Dan dialah pembuat perhitungan yang paling cepat. Dan tidak ada yang menandingi-Nya. Keluasan ilmu Allah telah dijelaskan, kekuasaan Allah yang mutlak telah dipaparkan, kini dijelaskan tentang salah satu sifat negatif manusia yaitu merasa membutuhkan Allah pada saat terdesak. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari kegelapan-kegelapan, yaitu aneka bencana, di darat dan di laut, yang mana saat kejadian itu kamu berdoa secara tulus kepada-Nya dengan rendah hati yaitu menunjukkan dirimu sebagai orang yang amat membutuhkan pertolongan dan dengan suara yang lembut sehingga menimbulkan rasa iba bagi yang mendengarnya, dengan mengatakan secara sungguhsungguh yang dikuatkan dengan janji, ‘sekiranya dia menyelamatkan kami dari bencana ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang benarbenar mantap bersyukur’ itulah tabiat manusia khususnya yang durhaka. Pada saat tertimpa kesulitan yang mengancam keselamatan jiwanya, janji taat kepada Allah pun diucapkan. Namun pada saat situasi kembali normal, maka kedurhakaan pun berulang.
Al-An’am Ayat 62 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 62, Makna Al-An’am Ayat 62, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 62, Al-An’am Ayat 62 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 62
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)