{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 70.
وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَعِبًا وَلَهْوًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۚ وَذَكِّرْ بِهِ أَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ وَإِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لَا يُؤْخَذْ مِنْهَا ۗ أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُوا بِمَا كَسَبُوا ۖ لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ ﴿٧٠﴾
wa żarillażīnattakhażụ dīnahum la’ibaw wa lahwaw wa garrat-humul-ḥayātud-dun-yā wa żakkir bihī an tubsala nafsum bimā kasabat laisa lahā min dụnillāhi waliyyuw wa lā syafī’, wa in ta’dil kulla ‘adlil lā yu`khaż min-hā, ulā`ikallażīna ubsilụ bimā kasabụ lahum syarābum min ḥamīmiw wa ‘ażābun alīmum bimā kānụ yakfurụn
QS. Al-An’am [6] : 70
Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur’an agar setiap orang tidak terjerumus (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah. Dan jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri. Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena kekafiran mereka dahulu.
Tinggalkan wahai Rasul orang-orang musyrikin yang menjadikan agama Islam sebagai lahan mainan dan ejekan seraya merendahkan ayat-ayat Allah, dan mereka tertipu oleh kehidupan dunia dan perhiasannya. Berilah peringatan dengan Al Qur’an ini kepada orang-orang musyrikin dan lainnya agar jiwa mereka tidak tergadaikan oleh dosa-dosa dan kekufuran kepada Rabb-nya, padahal dia tidak memiliki penolong selain Allah yang bisa membantunya untuk melepaskannya dari siksa Allah, tidak pula pemberi syafaat yang bisa membelanya di depan-Nya. Bila ia menebus dirinya dengan tebusan apa pun maka ia ditolak. Mereka itu adalah orang-orang yang tergadaikan oleh dosa-dosa mereka. Di neraka mereka mendapatkan minuman yang sangat panas dan siksa yang menyakitkan disebabkan oleh kekufuran mereka kepada Allah, Rasul-Nya Muhammad dan agama Islam.
Firman Allah :
Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia.
Maksudnya, tinggalkanlah mereka, berpalinglah dari mereka, dan tangguhkanlah mereka sebentar, karena sesungguhnya mereka akan dikembalikan ke azab yang besar karena perbuatannya.
Dalam firman selanjutnya disebutkan:
Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur’an itu.
Yakni berilah peringatan kepada manusia dengan Al-Qur’an ini, dan pertakutilah mereka agar mereka ingat akan pembalasan Allah dan azabNya yang pedih kelak di hari kiamat.
Firman Allah :
…agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka karena perbuatannya sendiri.
Artinya, agar tidak dijerumuskan.
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Al-Hasan, dan As-Saddi, bahwa makna tubsala ialah diserahkan.
Menurut Al-Walibi, dari Ibnu Abbas, makna yang dimaksud ialah dipermalukan. Menurut Qatadah ialah ditahan, menurut Murrah dan Ibnu Zaid dihukum (disiksa), dan menurut Al-Kalbi dibalas.
Semua pendapat di atas mempunyai makna yang berdekatan, yang pada kesimpulannya ialah orang yang bersangkutan akan diserahkan kepada kebinasaan, ditahan dari kebaikan, dan disandera, tidak dapat meraih apa yang didambakannya, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:
Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan. (Al-Muddassir: 38-39)
Firman Allah :
Tidak akan ada baginya pelindung, tidak (pula) pemberi syafaat.
Maksudnya, tidak ada kaum kerabat dan tidak ada seorang pun yang dapat memberikan syafaat (pertolongan) pada hari pembalasan itu. Perihalnya sama dengan makna firman-Nya yang lain, yaitu:
sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan yang akrab, dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. (Al Baqarah:254)
Maksud firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan tidak akan diterima darinya.
Yakni sekalipun dia menyerahkan semua tebusan, niscaya tidak akan diterima darinya. Ayat ini semakna dengan firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi. (Ali Imran:91), hingga akhir ayat.
Demikian pula dalam surat ini:
Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka disebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka sendiri.
(70) Yang dituntut dari para hamba adalah mengikhlaskan agama hanya kepada Allah dengan menyembahNya semata tanpa sekutu bagiNya, mengeluarkan segala daya untuk meraih keridha-an dan kecintaanNya. Tuntutan itu mengandung pengonsentrasian hati dengan mengarahkannya kepada Allah, dan hendaknya usaha seorang hamba itu bermanfaat, serius dan tidak main-main, ikhlas hanya karena WajahNya, bukan karena riya` dan sum’ah. Inilah agama yang hakiki yang disebut sebagai ‘agama’. Adapun orang yang mengklaim bahwa dia di atas kebenaran, dan bahwa dia adalah ahli takwa dan agama sementara dia telah menjadikan agamanya sebagai bahan main-main dan olok-olok, maka hatinya lalai dari mencintai dan mengenal Allah, dia melakukan semua yang merugi-kannya, tenggelam dalam kebatilan, dan bermain-main dengan badannya. Karena perbuatan dan usaha yang bukan karena Allah, maka ia adalah main-main. Yang demikian ini Allah meminta agar ditinggalkan, diwaspadai, tidak terkecoh dengannya, keadaannya diteliti, perbuatannya diwaspadai dan jangan tertipu dengan sikap-nya yang menghalang-halangi apa yang mendekatkan kepada Allah.
وَذَكِّرْ بِهٖٓ “Dan peringatkanlah (mereka) dengannya,” maksud-nya, dengan al-Qur`an sesuatu yang bermanfaat bagi manusia sebagai perintah, penjelasan, pendekatan yang baik dengan menye-butkan sifat-sifat kebaikan yang ada padanya, dan menyebutkan sifat-sifat yang merugikan bagi manusia sebagai pelarangan, men-jelaskan jenis-jenisnya, menjelaskan sifat-sifat buruk dan jelek yang ada padanya yang mendorongnya untuk meninggalkannya. Semua itu agar orang tidak diazab karena apa yang dia lakukan, yakni sebelum seorang hamba terjun ke dalam dosa dan menantang Dzat yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang ghaib serta terus menerus melakukan perbuatan-perbuatan yang ditakuti. Berilah dia peringatan dan nasihat agar dia jera, berhenti dan tidak mela-kukannya lagi.
FirmanNya, لَيْسَ لَهَا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيٌّ وَّلَا شَفِيْعٌ ۚ “Tidak akan ada bagi-nya pelindung dan tidak (pula) pemberi syafa’at selain Allah.” Yakni sebelum dosa-dosa meliputinya yang mana tidak seorang pun makhluk yang bisa memberinya manfaat, baik itu kerabat dan teman. Tidak ada seorang pun selain Allah yang mengurusinya, dan tak seorang pun memberi syafa’at kepadanya. وَاِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ “Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun,” maksudnya, me-nebusnya dengan sepenuh tebusan, walaupun dengan emas sepe-nuh bumi, لَّا يُؤْخَذْ مِنْهَاۗ “niscaya tidak akan diterima darinya.” Maksudnya, tebusan tersebut tidak diterima dan tidak berguna. اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ “Mereka itulah” maksudnya, orang-orang dengan kriteria di atas, adalah اُبْسِلُوْا بِمَا كَسَبُوْا “orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka.” Mak-sudnya, dibinasakan, dan tidak ada lagi harapan baik bagi mereka, hal itu ﮋﮂ ﮃﮄﮅﮆﮇﮈﮊ “disebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih.” Yakni air yang panas, sehingga karena sangat panasnya ia melepuhkan wajah dan memotong usus-usus mereka, وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢبِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ “dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.”
Untuk menguatkan tuntunan Allah dalam menghadapi para pendurhaka, khususnya yang suka melecehkan ajaran agama-Nya, ayat ini menegaskan kembali keharusan menjauhi mereka. Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan, ejekan, dan bahan senda-gurau, dan mereka yang telah tertipu oleh kemewahan dan gemerlapnya kehidupan dunia. Namun demikian, jangan tinggalkan mereka sama sekali. Peringatkanlah mereka dengan Al-Qur’an agar setiap orang dapat memperoleh rahmat Allah dan tidak terjerumus ke dalam neraka karena perbuatannya sendiri. Di akhirat, tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat atau pertolongan selain Allah. Dan jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun dan sebanyak apa pun, niscaya tidak akan diterima tebusan tersebut. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka karena perbuatan mereka sendiri. Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena kekafiran yang terus-menerus mereka lakukan dahulu selama di dunia. Tuntunan Allah kepada kaum muslim dalam menghadapi kaum musyrik dilanjutkan dalam ayat ini, khususnya ketika menghadapi ajakan mereka untuk kembali kepada ajaran nenek moyang mereka. Katakanlah, wahai nabi Muhammad dan setiap muslim, apakah kita, kaum muslim, akan memohon dan menyembah kepada sesuatu selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak pula mendatangkan mudarat kepada kita, dan apakah kita akan dikembalikan ke belakang yaitu masa lalu kita sebelum beriman dengan murtad meninggalkan agama islam, setelah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh setan di bumi, dalam keadaan kebingungan’ kemudian kawan-kawannya dari yang telah beriman mengajaknya ke jalan yang lurus dengan mengatakan, tinggalkan penyembahan selain Allah dan ikutilah kami. Namun dia tetap menolak, maka katakanlah, wahai nabi dan kaum muslim, jika itu yang menjadi pilihanmu, maka ketahuilah sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk yang sebenarnya; dan karena itulah kita diperintahkan agar berserah diri kepada tuhan seluruh alam. Dan kita diperintahkan juga agar melaksanakan salat dengan khusyuk, sempurna syarat dan rukunnya, dan istikamah dalam mengerjakannya, serta bertakwa kepada-Nya. Dan dialah tuhan yang kepada-Nya kamu semua akan dihimpun untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan kamu. Kaum musyrik atau non-Muslim yang mengajak kepada kemurtadan pada ayat di atas dipersamakan dengan setan-setan yang mengganggu, dan orang yang akhirnya murtad dipersamakan dengan orang yang hilang akal atau gila. Ajakan kepada kebenaran di jalan Allah adalah petunjuk yang sebenarnya.
Al-An’am Ayat 70 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 70, Makna Al-An’am Ayat 70, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 70, Al-An’am Ayat 70 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 70
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)