{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 73.
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۖ وَيَوْمَ يَقُولُ كُنْ فَيَكُونُ ۚ قَوْلُهُ الْحَقُّ ۚ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ ۚ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ ﴿٧٣﴾
wa huwallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, wa yauma yaqụlu kun fa yakụn, qauluhul-ḥaqq, wa lahul-mulku yauma yunfakhu fiṣ-ṣụr, ‘ālimul-gaibi wasy-syahādati wa huwal-ḥakīmul-khabīr
QS. Al-An’am [6] : 73
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar), ketika Dia berkata, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. Firman-Nya adalah benar, dan milik-Nyalah segala kekuasaan pada waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang Mahabijaksana, Mahateliti.
Allah adalah pencipta langit dan bumi dengan kebenaran. Ingatlah wahai Rasul Hari Kiamat saat Allah berfirman: “Jadilah.” Maka ia tejadi berdasarkan perintah-Nya dalam sekejap, atau kurang dari itu. Firman-Nya adalah kebenaran yang sempurna. Milik-Nya segala kerajaan. Hari di mana malaikat meniup sangkakala untuk kedua kalinya di mana arwah dikembalikan ke jasad-jasadnya. Dia yang mengetahui hal-hal yang ghaib dari indera kalian wahai manusia, dan apa yang kalian saksikan. Dia Maha Bijaksana yang meletakkan segala urusan pada tempatnya. Maha Mengenal segala perkara hamba-Nya. Allah yang memiliki semua urusan tersebut secara khusus dan lainnya dari sisi permulaan dan akhiran, penciptaan dan pengembalian. Para hamba wajib tunduk kepada syariat-Nya semata, menerima hukum-Nya dan mencari ridha dan ampunan-Nya.
Firman Allah :
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar.
Yakni dengan adil. Dialah yang menciptakan keduanya, yang memiliki keduanya, dan yang mengatur keduanya serta semua makhluk yang ada pada keduanya.
Firman Allah :
…di waktu Dia mengatakan.”Jadilah” lalu terjadilah
Yaitu hari kiamat yang dikatakan oleh Allah, “Jadilah kamu.” Maka jadilah hari kiamat atas perintah-Nya dalam sekejap mata atau lebih cepat daripada itu. Lafaz yauma dinasabkan karena di’atafkan kepada lafaz wattaquhu yang arti lengkapnya ialah takutlah kalian akan hari di mana Allah berfirman, “Jadilah kamu hari kiamat,” maka jadilah hari kiamat. Atau dapat pula dikatakan bahwa ia di’atafkan kepada firman-Nya:
…menciptakan langit dan bumi.
Artinya, dan Dialah yang menciptakan hari di mana Dia berfirman, “Jadilah kamu,” maka jadilah ia.
Pada permulaan ayat disebutkan permulaan penciptaan dan pengembaliannya, hal ini sesuai. Atau dapat pula dikatakan ada fi’il (kata kerja) yang tidak disebutkan, bentuk lengkapnya, “Ingatlah, di hari Dia mengatakan, Jadilah,’ lalu terjadilah.”
Firman Allah :
Benarlah perkataan-Nya, dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan.
Kedudukan I’rab mahalli dari kedua kalimat ini adalah jar karena keduanya berkedudukan sebagai sifat dari Tuhan semesta alam.
Firman Allah :
…di waktu sangkakala ditiup.
Dapat ditakwilkan sebagai badai dari lafaz wayauma yaqulu kun fayakun. Dapat pula diinterpretasikan sebagai zaraf dan firman-Nya:
…dan di tangan-Nyalah kekuasaan di waktu sangkakala ditiup.
sama halnya dengan makna firman-Nya:
Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? Hanya kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Al-Mu’min: 16)
Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir. (Al Furqaan:26)
Banyak pula ayat lainnya yang bermakna serupa.
Ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan makna firman-Nya: di waktu sangkakala ditiup.
Sebagian ulama tafsir mengatakan, yang dimaksud dengan sur dalam ayat ini ialah bentuk jamak dari surah (bentuk), yakni pada hari ditiupkan roh padanya, lalu ia menjadi hidup. Ibnu Jarir mengatakan bahwa pendapat ini berpandangan menyamakannya dengan contoh lain, yaitu sur yang artinya tembok-tembok yang mengelilingi sebuah kota, ia merupakan bentuk jamak dari lafaz surah.
Tetapi pendapat yang benar ialah yang mengatakan bahwa makna sur dalam ayat ini ialah sangkakala yang ditiup oleh Malaikat Israfil a.s.
Selanjutnya Ibnu Jarir menegaskan, “Pendapat yang benar menurut kami ialah yang berlandaskan kepada sebuah hadis yang banyak diriwayatkan dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Sesungguhnya Malaikat Israfil telah mengulum sangkakala dan mengernyitkan dahinya siap menunggu perintah untuk meniupnya.
Hadis riwayat Imam Muslim di dalam kitab Sahih-nya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Isma’il, telah menceritakan kepada kami Sulaiman At-Taimi, dari Aslam Al-Ajali, dari Bisyr ibnu Syagaf, dari Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa ada seorang Arab Badui bertanya kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, “Wahai Rasulullah, apakah sur itu?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: Sangkakala yang siap untuk ditiup.
(73) وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۗ “Dan Dia-lah yang men-ciptakan langit dan bumi dengan benar.” Untuk memerintahkan para hamba, melarang, membalas, dan menghukum mereka. وَيَوْمَ يَقُوْلُ كُنْ فَيَكُوْنُۚ “Dan benarlah perkataanNya di waktu Dia mengatakan, ‘Jadilah’, lalu terjadilah,” yang tidak ada kebimbangan padanya, tidak ada pengulangan, dan Dia tidak mengucapkan sesuatu yang sia-sia. قَوْلُهُ الْحَقُّۗ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِۗ “Dan di TanganNya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup.” Maksudnya, Hari Kiamat. Ia disebut se-cara khusus, padahal Dia penguasa segala sesuatu karena pada hari itu segala kekuasaan terputus. Tidak ada yang berkuasa kecuali Allah yang Maha Esa lagi Maha Berkuasa. عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْخَبِيْرُ “Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dia-lah Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.” Pemilik hikmah yang sem-purna, nikmat yang menyeluruh, kebaikan yang besar, ilmu yang mencakup segala yang rahasia, yang batin dan yang samar, yang tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia dan tiada Rabb selainNya.
Sering kali kaum musyrik menyatakan bahwa yang menciptakan langit dan bumi adalah Allah, namun faktanya mereka menyembah selain Allah. Ayat ini meluruskan kekeliruan mereka dengan menegaskan bahwa dialah Allah, bukan selain-Nya, yang menciptakan langit dan bumi dengan hak, yakni untuk tujuan yang benar. Sungguh benar pula ketika dia berfirman, jadilah! maka jadilah segala sesuatu yang dikehendaki-Nya itu. Sungguh firman-Nya adalah benar, dan milik-Nyalah segala kekuasaan pada waktu sangkakala ditiup yaitu pada hari kiamat. Dia mengetahui yang gaib yang tidak terjangkau oleh makhluk dan yang nyata. Dialah yang mahabijaksana, mahateliti. Kini diberikan contoh pengalaman nabi ibrahim dalam mengajarkan tauhid kepada kaumnya yang musyrik. Dan ingatlah serta jelaskanlah ketika ibrahim berkata kepada ayahnya yang bernama atau bergelar azar, pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala yang engkau buat sendiri itu sebagai tuhan’ sesungguhnya aku melihat dan menilai engkau, wahai orang tuaku, dan melihat juga kaummu yang sama-sama menyembah berhala itu sungguh dalam kesesatan yang nyata.
Al-An’am Ayat 73 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 73, Makna Al-An’am Ayat 73, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 73, Al-An’am Ayat 73 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 73
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)