{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 76.
فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَىٰ كَوْكَبًا ۖ قَالَ هَـٰذَا رَبِّي ۖ فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآفِلِينَ ﴿٧٦﴾
fa lammā janna ‘alaihil-lailu ra`ā kaukabā, qāla hāżā rabbī, fa lammā afala qāla lā uḥibbul-āfilīn
QS. Al-An’am [6] : 76
Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam.”
Saat malam hadir dan kegelapan menutupi, Ibrahim mendebat kaumnya untuk membuktikan bahwa agama mereka adalah agama yang batil, mereka adalah orang-orang yang menyembah bintang-bintang. Ibrahim melihat bintang, dia berkata seolah-olah dia mengakui perbuatan kaumnya guna memaksa mereka mengakui tauhid, “Ini adalah Rabb-ku.” Namun ketika bintang tersebut terbenam, Ibrahim berkata, “Aku tidak suka Rabb yang menghilang.”
Firman Allah :
Ketika malam telah menjadi gelap.
Artinya, kegelapan telah meliputi dan menutupinya.
…dia melihat sebuah bintang.
Yakni bintang-bintang di langit.
…lalu dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Tetapi tatkala bintang itu tenggelam.
Yaitu terbenam dan tidak kelihatan lagi.
Muhammad ibnu Ishaq ibnu Yasar mengatakan bahwa al-uful artinya pergi. Ibnu Jarir mengatakan bahwa disebutkan afalan najmu ya-fulu waya-filu artinya tenggelam, bentuk masdar-nya adalah ufulan dan ufulan, sama dengan apa yang disebutkan oleh Zur Rumah dalam salah satu bait syairnya, yaitu:
Bagaikan pelita-pelita yang gemerlapan, tetapi bukan bintang-bintang yang beredar. Bagaikan bintang-bintang di langit, tetapi bukan seperti bintang-bintang yang lenyap tenggelam.
Bila dikatakan, “Ke manakah kamu selama ini menghilang dari kami?” Artinya, “Ke mana saja kamu absen dari kami?”
dia berkata, “Saya tidak suka kepada yang tenggelam.”
Menurut Qatadah, Nabi Ibrahim mengetahui bahwa Tuhannya adalah kekal, tidak akan tenggelam ataupun lenyap.
(76) فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ الَّيْلُ رَاٰ كَوْكَبًا ۗ”Ketika malam menjadi gelap, dia me-lihat sebuah bintang.” Mungkin ia bintang yang bersinar, karena peng-khususannya dalam penyebutan menunjukkan bahwa dia lebih daripada yang lain. Oleh karena itu, wallahu a’lam, ada yang menga-takan bahwa itu adalah bintang Venus. قَالَ هٰذَا رَبِّيْۚ “(Lalu) dia berkata, ‘Inilah Tuhanku’.” Maksudnya, dia berkata, “Inilah Rabbku,” dengan nada merendah, namun menentang.
Lalu marilah kita lihat, apakah dia berhak memperoleh rubu-biyah? Apakah kita memiliki dalil dalam hal ini? Karena seorang yang berakal tidak layak menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan tanpa bukti dan dalil. فَلَمَّآ اَفَلَ “Tetapi tatkala bintang itu tenggelam,” maksudnya, bintang itu menghilangقَالَ لَآ اُحِبُّ الْاٰفِلِيْنَ “Dia ber-kata, ‘Saya tidak suka kepada yang tenggelam’,” maksudnya, yang meng-hilang dan bersembunyi dari orang yang menyembahnya, karena yang disembah harus mengurusi kepentingan-kepentingan orang yang menyembahnya, dan harus berfungsi sebagai pengaturnya dalam segala urusannya. Adapun yang tenggelam dalam waktu yang lama, maka bagaimana mungkin dia berhak disembah? Bu-kankah menjadikannya sebagai tuhan termasuk kebodohan besar dan kebatilan yang parah?
Ayat ini dan juga selanjutnya adalah gambaran bagaimana nabi ibrahim dalam mengajarkan tauhid. Ketika malam telah menjadi gelap, dia, ibrahim, melihat sebuah bintang yang memancarkan cahaya dengan terang lalu dia berkata, inilah dia tuhanku yang selalu aku cari. Maka ketika bintang itu terbenam dan tidak tampak lagi, dia berkata, aku tidak suka menyembah dan bertuhan kepada yang terbenam yang pada akhirnya akan lenyap. Setelah terbukti bahwa bintang yang cahayanya sangat kecil dalam pandangan mata telanjang manusia di bumi ini tidak wajar dipertuhankan, lalu ketika dia, ibrahim, mengalihkan pandangannya dengan melihat bulan terbit yang cahayanya lebih terang, dia berkata, inilah tuhanku yang kucari. Tetapi ketika bulan itu terbenam, dia pun berkata, sungguh, jika tuhanku yang telah membimbingku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat karena menyembah yang bukan tuhan serta mengabdi kepada selain-Nya.
Al-An’am Ayat 76 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 76, Makna Al-An’am Ayat 76, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 76, Al-An’am Ayat 76 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 76
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)