{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 91.
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَىٰ بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ ۗ قُلْ مَنْ أَنْزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاءَ بِهِ مُوسَىٰ نُورًا وَهُدًى لِلنَّاسِ ۖ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيرًا ۖ وَعُلِّمْتُمْ مَا لَمْ تَعْلَمُوا أَنْتُمْ وَلَا آبَاؤُكُمْ ۖ قُلِ اللَّهُ ۖ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ ﴿٩١﴾
wa mā qadarullāha ḥaqqa qadrihī iż qālụ mā anzalallāhu ‘alā basyarim min syaī`, qul man anzalal-kitāballażī jā`a bihī mụsā nụraw wa hudal lin-nāsi taj’alụnahụ qarāṭīsa tubdụnahā wa tukhfụna kaṡīrā, wa ‘ullimtum mā lam ta’lamū antum wa lā ābā`ukum, qulillāhu ṡumma żar-hum fī khauḍihim yal’abụn
QS. Al-An’am [6] : 91
Mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya ketika mereka berkata, “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang menurunkan Kitab (Taurat) yang dibawa Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan Kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu memperlihatkan (sebagiannya) dan banyak yang kamu sembunyikan, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang tidak diketahui, baik olehmu maupun oleh nenek moyangmu.” Katakanlah, “Allah-lah (yang menurunkannya),” kemudian (setelah itu), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.
Orang-orang musyrikin itu tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang sebenar-benarnya, karena mereka mengingkari bahwa Allah telah menurunkan sesuatu dari wahyu-Nya kepada manusia. Katakan kepada mereka wahai Rasul, “Bila perkaranya sebagaimana yang kalian klaim, lalu siapa yang menurunkan kitab yang dihadirkan oleh Musa kepada kaumnya sebagai cahaya dan hidayah bagi manusia?” -Kemudian pembicaraan ditujukan kepada orang-orang Yahudi sebagai celaan kepada mereka- seraya kalian menulis kitab itu di kertas yang beragam, lalu kalian menampakkan sebagian darinya dan menyembunyikan sebagian yang lainnya. Di antara yang kalian sembunyikan adalah sifat Muhammad dan kenabiannya. Allah mengajar kalian wahai orang-orang Arab dengan Al Qur’an yang Dia turunkan kepada kalian. Di dalamnya terdapat berita tentang orang-orang sebelum dan orang-orang sesudah kalian serta apa yang akan terjadi setelah kematian kalian, di mana kalian dan nenek moyang kalian tidak mengetahuinya sebelumnya. Katakan: Allah-lah yang menurunkannya kemudian tinggalkan orang-orang itu berbicara dan berbincang dalam kebatilan mereka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, bahwa mereka sama sekali tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya karena mereka mendustakan rasul-rasul-Nya yang ditujukan kepada mereka.
Ibnu Abbas, Mujahid, dan Abdullah ibnu Kasir mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang Quraisy. Kemudian dipilih oleh Ibnu Jarir. Pendapat lain mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan segolongan kaum Yahudi. Menurut pendapat yang lainnya, ayat ini diturunkan berkenaan dengan Fanhas, salah seorang lelaki kaum Yahudi. Sedangkan menurut pendapat yang lainnya lagi, ayat ini diturunkan berkenaan dengan Malik Ibnus Saif.
…mereka berkata, “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.”
Pendapat pertama adalah pendapat paling sahih, mengingat ayat ini adalah ayat Makkiyyah, dan orang-orang Yahudi tidak mengingkari adanya penurunan kitab-kitab dari langit. Tetapi orang-orang Quraisy dan orang-orang Arab dahulu mengingkari kerasulan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ karena beliau seorang manusia, seperti yang disebutkan oleh firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka, “Berilah peringatan kepada manusia!” (Yunus:2)
Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka, “Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul?” Katakanlah, “Seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka malaikat menjadi rasul.” (Al Israa’:94-95)
Sedangkan dalam surat ini disebutkan melalui firman-Nya:
Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata, “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.”
Firman Allah :
Katakanlah, “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia?”
Artinya: Hai Muhammad, katakanlah kepada mereka yang ingkar dengan adanya penurunan suatu kitab dari sisi Allah. Ungkapan ini menyangkal kenegatifan mereka yang umum, yakni dengan menetapkan detail permasalahan yang sebenarnya secara positif, yaitu:
Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa?
Yakni kitab Taurat yang telah kalian ketahui, juga yang telah diketahui oleh semua orang, bahwa Allah telah menurunkan kitab Taurat kepada Musa ibnu Imran.
…sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia.
Yaitu sebagai cahaya untuk menanggulangi semua kesulitan dan sebagai petunjuk di dalam masalah syubhat yang gelap.
Firman Allah :
…kalian jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kalian perlihatkan (sebagiannya), dan kalian sembunyikan sebagian besarnya.
Maksudnya, kalian jadikan seluruhnya berupa kertas-kertas yang kalian salinkan ke dalamnya dari Al-Kitab yang asli yang ada di tangan kalian, lalu kalian melakukan banyak perubahan padanya, kalian ganti, dan kalian takwilkan sendiri, kemudian kalian katakan bahwa ini dari sisi Allah, yakni dari Kitab yang diturunkan-Nya, padahal kenyataannya bukan dari sisi Allah, melainkan dari kalian sendiri. Karena itu, diungkapkan oleh firman-Nya: Kalian jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kalian perlihatkan (sebagiannya) dan kalian sembunyikan sebagian besarnya. (Al An’am:91)
Firman Allah :
…padahal telah diajarkan kepada kalian apa yang kalian dan bapak-bapak kalian tidak mengetahuinya.
Yakni perihal siapa yang menurunkan Al-Qur’an, yang melaluinya Allah mengajarkan dan menyampaikan kepada kalian sebagian dari berita masa silam dan berita yang akan datang, padahal sebelum itu kalian —juga bapak-bapak kalian— tidak mengetahuinya.
Qatadah mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang musyrik Arab. Mujahid mengatakan, yang dimaksud adalah kaum muslim.
Firman Allah :
Katakanlah “Allah-lah (yang menurunkan-Nya)!”
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah, “Katakanlah, ‘Allah-lah yang menurunkannya’.” Pendapat atau takwil Ibnu Abbas ini adalah yang telah ditetapkan sehubungan dengan tafsir kalimat ini, bukan seperti apa yang dikatakan oleh sebagian ulama muta’akhkhirin yang mengatakan bahwa lafaz quliltahu artinya tiada lain jawabanmu kepada mereka adalah kalimat ini, yakni ‘kalimat Allah’. Berdasarkan pengertian ini, berarti takwil ayat ini mengandung kata perintah yang ditujukan kepada lawan bicara tunggal tanpa ada susunannya (kaitan kronologisnya). Sedangkan mendatangkan kalimat yang menyendiri, menurut kaidah bahasa Arab, tidak dapat memberikan pemahaman yang memuaskan.
Firman Allah :
Kemudian biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.
Artinya, biarkanlah mereka dalam kebodohan dan kesesatannya bermain-main, hingga datang kepada mereka kepastian yang meyakinkan dari Allah. Maka mereka akan mengetahui siapakah yang akan mendapat akibat yang terpuji, apakah mereka ataukah hamba-hamba Allah yang bertakwa?
(91) Ini adalah celaan terhadap orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik yang mengingkari kerasulan, dan mereka mengklaim bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia. Barangsiapa mengucapkan itu, maka mereka tidak meng-hormati, dan tidak mengagungkan Allah dengan yang semestinya, karena ini adalah celaan kepada hikmahNya, dan klaim buruk bahwa Dia membiarkan hamba-hambaNya begitu saja tanpa di-perintah dan dilarang, dan merupakan penafian terhadap nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya. Ia adalah risalah di mana tidak ada jalan bagi hamba untuk mendapatkan kebahagiaan, kemuliaan, dan keberuntungan kecuali dengannya. Adakah celaan kepada Allah yang lebih besar dari ini?
قُلْ “Katakanlah,” kepada mereka dengan (perkataan) yang memastikan rusaknya pendapat mereka, tetapkanlah dengan se-suatu yang diakui oleh mereka, مَنْ اَنْزَلَ الْكِتٰبَ الَّذِيْ جَاۤءَ بِهٖ مُوْسٰى “Siapakah yang menurunkan kitab yang dibawa oleh Musa,” yaitu Taurat yang besar نُوْرًا “sebagai cahaya” dalam kegelapan kebodohan, وَّهُدًى “dan petunjuk” dari kesesatan, petunjuk kepada jalan yang lurus sesuai ilmu dan amal. Ia adalah kitab yang terkenal dan tersebar, namanya memenuhi hati dan pendengaran sehingga mereka menulisnya di atas kertas dan mengubahnya sesuai dengan yang mereka inginkan, apa yang sesuai dengan keinginan mereka, maka mereka menampakkannya dan apa yang tidak, maka mereka me-nyembunyikannya, dan itu banyak. وَعُلِّمْتُمْ “Padahal telah diajarkan kepadamu” ilmu-ilmu dengan kitab yang agung itu, مَّا لَمْ تَعْلَمُوْٓا اَنْتُمْ وَلَآ اٰبَاۤؤُكُمْ ۗ “apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya)?”
Jika kamu tanyakan kepada mereka siapa yang menurunkan kitab dengan kriteria-kriteria ini, maka jawablah pertanyaan ini dan قُلِ اللّٰهُ “Katakanlah, ‘Allah-lah’,” yang menurunkannya. Pada saat itu kebenaran menjadi jelas dan terang seperti matahari, dan hujjah pun tegak atas mereka. ثُمَّ “Kemudian (sesudah kamu menyam-paikan al-Qur`an kepada mereka),” jika kamu telah melazimkan mereka menerima, ذَرْهُمْ فِيْ خَوْضِهِمْ يَلْعَبُوْنَ “biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.” Maksudnya, biarkanlah mereka tenggelam dalam kebatilan dan bermain-main dengan (hal-hal) yang tiada berguna sampai mereka bertemu hari yang dijanjikan.
Orang-orang yang menolak dakwah nabi Muhammad mendapat kecaman seperti dijelaskan dalam ayat ini. Mereka, yakni kaum yang diajak itu, tidak mengagungkan Allah yang maha esa lagi mahakuasa sebagaimana mestinya. Di antara buktinya adalah ketika mereka berkata, Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia. Katakanlah, wahai Muhammad, siapakah yang menurunkan kitab, yakni taurat, yang dibawa musa sebagai cahaya yang sangat jelas dan petunjuk bagi manusia yaitu kaum bani israil’ kamu, wahai bani israil, menjadikannya, yakni kitab itu, lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai agar kamu memperlihatkan sebagiannya sesuai dengan keinginanmu dan banyak yang lain yang kamu sembunyikan, padahal telah diajarkan kepadamu melalui kitab itu apa yang tidak diketahui, baik olehmu maupun oleh nenek moyangmu. Mereka tidak mungkin menjawab dengan jawaban yang benar. Maka katakanlah, wahai Muhammad, Allah-lah yang menurunkannya, kemudian setelah engkau menyampaikan kebenaran Al-Qur’an dan mereka tetap menolak maka jangan hiraukan mereka, biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya usai menjelaskan tujuan Allah menurunkan kitab kepada nabi musa, pada ayat ini Allah menegaskan tujuan diturunkannya Al-Qur’an. Dan ini, yakni Al-Qur’an, kitab yang telah kami turunkan dengan penuh berkah yang berisi tuntunan yang dapat mengantar kepada kebajikan yang melimpah; membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya seperti taurat dan injil, dan agar engkau, hai nabi Muhammad, memberi peringatan kepada penduduk ummul qura, yakni mekah, dan orangorang yang ada di sekitarnya yang tidak memercayainya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya, yaitu Al-Qur’an, dan mereka selalu memelihara salatnya dengan tekun dan sungguh-sungguh.
Al-An’am Ayat 91 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 91, Makna Al-An’am Ayat 91, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 91, Al-An’am Ayat 91 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 91
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)