{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 101.
بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ ۖ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿١٠١﴾
badī’us-samāwāti wal-arḍ, annā yakụnu lahụ waladuw wa lam takul lahụ ṣāḥibah, wa khalaqa kulla syaī`, wa huwa bikulli syai`in ‘alīm
QS. Al-An’am [6] : 101
Dia (Allah) pencipta langit dan bumi. Bagaimana (mungkin) Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.
Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada pada keduanya tanpa contoh sebelumnya. Mana mungkin Dia mempunyai anak padahal Dia tidak beristri? Mahatinggi Allah dan apa yang diucapkan oleh orang-orang musyrikin setinggi-tingginya. Allah adalah pencipta segala sesuatu dari ketiadaan, tidak sedikit pun perkara makhluk-Nya yang samar bagi-Nya.
Firman Allah :
Dia Pencipta langit dan bumi.
Yakni Yang mengadakan, Yang menciptakan, Yang membangun, dan Yang membuat keduanya tanpa contoh terlebih dahulu. Demikianlah menurut Mujahid dan As-Saddi. Dari pengertian inilah maka hal yang baru dinamakan bid’ah, karena tidak ada persamaannya sebelum itu.
Bagaimana Dia mempunyai anak.
Dengan kata lain, mana mungkin Dia beranak.
…padahal Dia tidak mempunyai istri.
Maksudnya, anak itu hanyalah dilahirkan dari dua sejoli yang berpasangan, sedangkan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tidak sama dengan sesuatu pun dari makhluk-Nya, karena Dialah Yang menciptakan segala sesuatu, dan Dia tidak beristri, tidak pula beranak, seperti yang disebutkan di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:
Dan mereka berkata, “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” Sesungguhnya kalian telah mendatangkan suatu perkara yang sangat mungkar. (Maryam:88-89)
sampai dengan firman-Nya:
Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri. (Maryam:95)
Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia mengetahui segala sesuatu.
Melalui ayat ini Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan segala sesuatu dan Maha Mengetahui segala sesuatu. Maka mana mungkin Dia mempunyai istri dari kalangan makhluk-Nya sebagai pendamping-Nya. Dia pun tidak ada bandingan-Nya, maka mana mungkin Dia beranak. Mahatinggi Allah dari hal tersebut dengan ketinggian yang setinggi-tingginya.
(101) بَدِيْعُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ “Dia Pencipta langit dan bumi.” Mak-sudnya, pencipta keduanya dengan sangat baik dan kokoh dengan penciptaan terbaik, pengaturan dan kemegahan tanpa contoh sebelumnya, di mana akal orang-orang yang berakal tidak dapat mengusulkan sepertinya. Dan Dia tidak mempunyai rekan dalam menciptakan keduanya.
اَنّٰى يَكُوْنُ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَمْ تَكُنْ لَّهٗ صَاحِبَةٌ “Bagaimana Dia mempunyai anak pada-hal Dia tidak mempunyai istri.” Maksudnya, bagaimana Allah mem-punyai anak sementara Dia adalah Tuhan, pemilik dan tempat bergantung (bagi seluruh makhluk) dan yang tidak beristri? Dia Mahakaya dari makhluk-makhlukNya, sementara makhluk-makhlukNya memerlukan dan membutuhkanNya, dan anak harus berasal dari jenis orang tuanya, sedangkan Allah adalah pencipta segala sesuatu dan tiada satu pun makhluk yang menyerupai Allah dari segi mana pun.
Manakala Dia menyebutkan penciptaanNya yang menyeluruh terhadap seluruh makhluk, Dia menyebutkan keluasan ilmuNya terhadap makhlukNya. Dia berfirman, وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ “Dia menge-tahui segala sesuatu.” Dalam penyebutan ilmu setelah penciptaan mengandung isyarat kepada dalil aqli tentang ketetapan ilmuNya, yaitu makhluk-makhluk ini dengan keserasiannya yang sempurna dan penciptaan yang mengagumkan. Hal itu benar-benar mengan-dung bukti atas keluasan ilmu sang pencipta dan kesempurnaan hikmahNya sebagaimana Allah berfirman,
اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ ࣖ
“Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui.” (Al-Mulk: 14).
Dan sebagaimana Allah berfirman,
اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ ࣖ
“Dan Dia-lah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.” (Yasin: 81).
Untuk membantah pandangan sesat di atas, ayat ini menegaskan bahwa dia, yakni Allah, pencipta langit dan bumi tanpa contoh acuan yang ditiru-Nya. Bagaimana mungkin dan atas dasar apa yang dapat dijadikan alasan dia mempunyai anak, padahal dia tidak mempunyai istri. Dalam logika kalian, hai manusia, seorang anak pastilah lahir dari seorang ibu’ cobalah kalian camkan dan yakini bahwa dia menciptakan segala sesuatu dan dia juga mengetahui segala sesuatu. Setelah terbukti bahwa keyakinan mereka itu salah dan sesat, ayat ini sampai kepada kesimpulan bahwa yang memiliki sifat-sifat yang demikian mulia itulah Allah yang maha esa, tuhan pemelihara kamu; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain dia; pencipta segala sesuatu, karena itu maka sembahlah dia; dialah pemelihara segala sesuatu.
Al-An’am Ayat 101 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 101, Makna Al-An’am Ayat 101, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 101, Al-An’am Ayat 101 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 101
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)