{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 128.
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ ۖ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الْإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا ۚ قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ ﴿١٢٨﴾
wa yauma yaḥsyuruhum jamī’ā, yā ma’syaral-jinni qadistakṡartum minal-ins, wa qāla auliyā`uhum minal-insi rabbanastamta’a ba’ḍunā biba’ḍiw wa balagnā ajalanallażī ajjalta lanā, qālan-nāru maṡwākum khālidīna fīhā illā mā syā`allāh, inna rabbaka ḥakīmun ‘alīm
QS. Al-An’am [6] : 128
Dan (ingatlah) pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua (dan Allah berfirman), “Wahai golongan jin! Kamu telah banyak (menyesatkan) manusia.” Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.” Allah berfirman, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Sungguh, Tuhanmu Mahabijaksana, Maha Mengetahui.
Dan (ingatlah) wahai Rasul hari ketika Allah mengumpulkan orang-orang kafir dan kawan-kawan mereka dari golongan jin, lalu Dia berfirman: “Wahai segenap kaum jin, kalian telah menyesatkan banyak manusia.” Teman-teman mereka dari golongan kafir manusia menjawab, “Wahai Rabb Kami, kami telah saling mengambil manfaat satu sama lain dan kini kami telah sampai pada ajal kami yang telah Engkau tentukan, dengan berakhirnya kehidupan kami di dunia.” Allah berfirman kepada mereka: “Tempat kembali kalian adalah neraka.” Artinya, tempat tinggal kalian adalah neraka dan kalian kekal di dalamnya, kecuali orang yang Allah kehendaki tidak kekal di dalamnya dari kalangan ahli tauhid yang berbuat dosa. Sesungguhnya Rabb-mu Maha Bijaksana dalam mengatur dan mencipta lagi Maha Mengetahui semua urusan hamba-hamba-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpun mereka semuanya.
Artinya, dan ingatlah hai Muhammad, ceritakanlah kepada mereka dan peringatkanlah mereka dengan suatu hari di waktu Allah menghimpun mereka semua. Yang dimaksud dengan ‘mereka’ ialah jin dan teman-temannya dari kalangan manusia, yaitu mereka yang menyembahnya ketika di dunia, berlindung kepadanya serta taat kepadanya, dan sebagian dari mereka membisikkan kepada sebagian yang lain kata-kata yang indah untuk menipu.
Hai golongan jin (setan), sesungguhnya kalian telah banyak (menyesatkan) manusia.
Yakni Allah berfirman, “Hai golongan jin.” Dalam ayat ini konteks pembicaraan menunjukkan ada kalimat yang tidak disebutkan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
sesungguhnya kalian telah banyak (menyesatkan) manusia.
Bahwa kalian telah banyak menipu dan menyesatkan manusia. Perihalnya sama dengan yang dikatakan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian, hai Bani Adam, supaya kalian tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian.”Dan hendaklah kalian menyembah-Ku, inilah jalan yang lurus. Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebagian besar di antara kalian. Maka apakah kalian tidak memikirkan? (Yaa Siin:60-62)
Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Hai golongan jin, sesungguhnya kalian telah banyak (menyesatkan) manusia. (Al An’am:128) Maksudnya, kalian telah banyak menyesatkan sebagian besar dari mereka.
Hal yang sama dikatakan pula oleh Mujahid, Al-Hasan, dan Qatadah.
Lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian dari kami telah dapat kesenangan dari sebagian (yang lain).”
Yakni teman-teman jin dari kalangan manusia menjawab kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan perkataan tersebut.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abul Asyhab (yaitu Hauzah ibnu Khalifah), telah menceritakan kepada kami Auf, dari Al-Hasan sehubungan dengan ayat ini, bahwa makna yang dimaksud ialah “kalian telah memperbanyak penghuni neraka pada hari kiamat”. Maka teman-teman mereka dari kalangan manusia menjawab, “Ya Tuhan kami, sebagian dari kami telah dapat kesenangan dari sebagian yang lain.” Al-Hasan mengatakan, “Tidak sekali-kali sebagian dari mereka mendapat kesenangan dari sebagian yang lain, melainkan karena jin memerintahkan kepada teman-temannya dari kalangan manusia, lalu manusia-manusia yang diperintahkannya mengamalkannya.”
Muhammad ibnu Ka’b mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian dari kami telah dapat kesenangan dari sebagian (yang lain). (Al An’am:128) Makna yang dimaksud ialah teman-teman jin sewaktu di dunia.
Ibnu Juraij mengatakan, dahulu di masa Jahiliah bila seorang lelaki singgah di suatu tempat, ia mengatakan, “Saya berlindung kepada penghuni lembah ini.” Yang demikian itulah kesenangan mereka, lalu hal ini mereka jadikan alasan di hari kiamat kelak. Adapun mengenai kesenangan yang diperoleh jin dari manusia ialah menurut kisahnya disebutkan bahwa hal tersebut merupakan penghormatan yang diperoleh jin dari manusia di saat manusia meminta tolong kepada mereka. Lalu para jin mengatakan, “Kami telah menguasai manusia dan jin.”
…dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagikami.
Menurut As-Saddi, makna yang dimaksud ialah ajal kematian.
Allah berfirman, “Neraka itulah tempat diam kalian!”
Yakni tempat menetap dan tempat tinggal kalian, mereka, serta teman-teman kalian adalah neraka.
…sedangkan kalian kekal di dalamnya.
Maksudnya, tinggal di dalamnya sebagai penghuni tetap untuk selama-lamanya, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah.
Menurut sebagian ulama tafsir, istisna atau pengecualian ini pengertiannya mengisyaratkan kepada alam barzakh. Sedangkan menurut sebagian yang lain, hal ini mengisyaratkan kepada lamanya masa mereka tinggal di dunia. Menurut pendapat yang lainnya lagi adalah selain itu. Banyak pendapat mengenai masalah ini yang kelak akan diterangkan pada tafsir firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam surat Hud, yaitu:
mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. (Huud:107)
Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim di dalam tafsir ayat ini meriwayatkan melalui jalur Abdullah ibnu Saleh (Juru tulis Lais) bahwa telah menceritakan kepadaku Mu’awiyah ibnu Saleh, dari Ali ibnu Abu Hatim ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Neraka itulah tempat diam kalian, sedangkan kalian kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui. (Al An’am:128) Sesungguhnya ayat ini merupakan suatu ayat yang intinya bermakna bahwa tidak layak bagi seorang pun memutuskan terhadap Allah sehubungan dengan masalah makhluk-Nya, tidak pula mengenai penempatan mereka ke dalam surga atau ke dalam neraka oleh-Nya.
Tafsir Ayat:
Allah berfirman, وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا “Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpun mereka semuanya.” Yakni seluruh manusia dan jin, baik yang sesat di antara mereka dan menyesatkan yang lain. Dia berfirman, mencela jin yang menyesatkan manusia, menghiasi keburukan bagi mereka, dan mendorong mereka kepada kemaksiatan, يَامَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ “Hai golongan jin (setan), sungguh kamu telah banyak (menyesatkan) manusia.” Maksudnya, kamu banyak menyesatkan dan menghalangi manusia dari jalan Allah, bagaimana kamu berani melanggar batasan-batasanKu, kamu berani menentang rasul-rasulKu, kamu berperan memerangi Allah, berusaha menghalang-halangi hamba-hamba Allah dari jalan Allah kepada jalan neraka? Pada hari ini laknatKu menimpamu, murkaKu adalah balasanmu, dan Kami akan menambah azabmu berda-sarkan kekufuran dan penyesatanmu kepada orang lain. Kamu tidak mempunyai dalih yang bisa kamu sodorkan sebagai alasan, tidak ada tempat berlindung bagimu, tidak ada pemberi syafa’at dan tidak ada permohonan yang didengarkan, pada hari ini kamu jangan bertanya tentang azab, siksa, dan kehinaan yang menimpa mereka.
Oleh karena itu, Allah tidak menyebutkan alasan untuk mereka. Adapun teman-teman mereka dari kalangan manusia, maka mereka menyodorkan alasan yang mengada-ada. Mereka berkata, رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ “Ya Tuhan kami, sebagian dari kami telah mendapat kesenangan dari sebagian (yang lain).” Maksudnya, masing-masing dari jin dan manusia mendapatkan kesenangan dan manfaat dari yang lain. Jin merasa senang dengan ketaatan manusia kepadanya, dia menikmati ibadah, penghormatan, dan permohonan perlindungan manusia kepadanya, sementara manusia mendapatkan kesenangan dengan mendapatkan apa yang diinginkan dan diimpikan dengan pelayanan yang dilakukan oleh jin untuknya dalam sebagian ambisinya.
Manusia menyembah jin lalu jin menjadi khadamnya dengan mewujudkan keperluan-keperluan dunia untuknya. Maksudnya mewujudkan dosa-dosa kami yang telah terjadi, dan hal tersebut tidak mungkin ditolak. وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا “Dan kami telah sampai kepada waktu yang Engkau tentukan bagi kami.” Maksudnya, kami telah sampai di tempat yang mana amalan-amalan akan dibalas, maka lakukanlah kepada kami apa yang Engkau kehendaki, putus-kanlah apa yang Engkau kehendaki pada kami, hujjah kami telah habis, kami sudah tidak memiliki alasan lagi. Perkaranya adalah perkaraMu dan hukumnya adalah hukumMu. Seakan-akan ucapan yang mereka katakan ini mengandung kerendahan dan kepasrah-an, namun dilakukan bukan pada waktunya (yang tepat). Oleh karena itu, Allah memutuskan dengan keputusanNya yang adil yang tidak ada kezhaliman padanya. Dia berfirman, النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا “Neraka itulah tempat diammu sedang kamu kekal di dalamnya,” karena keputusan ini berasal dari tuntutan hikmah dan ilmunya, maka Dia menutup ayat dengan FirmanNya, إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيم “Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.” Sebagaimana ilmuNya meliputi dan mencakup segala sesuatu, maka hikmah tujuanNya juga meliputi dan mencakup segala sesuatu.
Allah menjelaskan sebagian dari ihwal orang-orang yang zalim pada hari kiamat di hadapan Allah. Dan ingatlah pada hari ketika dia mengumpulkan mereka semua, yaitu orang-orang yang sesat dan menyesatkan dari kelompok jin atau setan dan manusia, dan Allah berfirman kepada segolongan jin (setan), karena merekalah yang menjadi asal mula adanya kesesatan pada manusia, wahai golongan jin! kamu telah banyak menyesatkan manusia dengan membujuk mereka untuk melakukan kemusyrikan, kekafiran, dan kemaksiatan. Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, mengadu dengan memberikan pengakuan kepada Allah terhadap apa yang terjadi, ya tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan. Manusia memanfaatkan jin melalui perbuatan sihir, tenung, dan juga tergoda untuk melakukan kemaksiatan dan lainnya, dan jin merasa bangga bahwa mereka dijadikan panutan, penguasa, dan pengayom oleh manusia. Dan sekarang waktu yang telah engkau tentukan buat kami telah datang. Setelah mendengarkan pengakuan dari kedua belah pihak, Allah berfirman untuk memberikan putusan akhir, nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain. Allah mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas dalam segala hal. Sungguh, tuhanmu mahabijaksana yang meletakkan sesuatu pada tempatnya, menyiksa orang yang berdosa dengan keadilan-Nya, dan memasukkan orang yang bertakwa ke dalam surga dengan anugerah-Nya. Dia maha mengetahui siapa yang berbuat baik dan siapa yang berbuat buruk. Jika pada ayat sebelumnya diinformasikan bahwa antara jin dan manusia terdapat hubungan saling memanfaatkan, maka pada ayat ini dijelaskan hubungan antara orang-orang yang berbuat zalim. Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang-orang zalim berteman dengan sesamanya, karena seseorang akan mencari teman sesama yang sejiwa dan seirama dalam hidup, atau orang yang zalim akan dikuasai oleh pelaku kezaliman lainnya, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan yaitu kekafiran dan kemaksiatan.
Al-An’am Ayat 128 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 128, Makna Al-An’am Ayat 128, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 128, Al-An’am Ayat 128 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 128
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)