{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 129.
وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ﴿١٢٩﴾
wa każālika nuwallī ba’ḍaẓ-ẓālimīna ba’ḍam bimā kānụ yaksibụn
QS. Al-An’am [6] : 129
Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang zalim berteman dengan sesamanya, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.
Demikianlah, Kami jadikan setan-setan dari bangsa jin itu teman-teman bagi orang-orang kafir dari bangsa manusia. Setanj-setan itu menjadi pemimpin-pemimpin mereka. Kami jadikan orang-orang yang zalim teman bagi sebagian yang lain di dunia disebabkan kedurhakaan yang mereka lakukan.
Sa’id meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan takwil ayat ini, bahwa sesungguhnya Allah mempertemankan manusia berdasarkan amal perbuatan mereka. Dengan kata lain, orang mukmin adalah teman orang mukmin lainnya di masa kapan pun dan di mana saja. Orang kafir adalah teman orang kafir, di mana saja dan kapan pun berada. Iman bukanlah hanya sekadar angan-angan, bukan pula sebagai perhiasan (melainkan harus disertai dengan amal perbuatan). Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir.
Ma’mar meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan tafsir ayat ini, bahwa Allah menjadikan teman sebagian orang-orang yang zalim dengan sebagian yang lain di dalam neraka, sebagian dari mereka mengikuti sebagian yang lainnya.
Malik ibnu Dinar mengatakan bahwa ia pernah membaca kitab Zabur yang isinya antara lain, “Sesungguhnya Aku akan membalas orang-orang munafik dengan orang-orang munafik lagi, kemudian Aku menimpakan pembalasan (azab) kepada orang-orang munafik semuanya.” Yang demikian itu terdapat di dalam Al-Qur’an melalui firman-Nya: Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu berkuasa atas sebagian yang lainnya. (Al An’am:129)
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebagian yang lain. (Al-An,am: 129) Yang dimaksud ialah orang-orang yang zalim dari kalangan umat jin dan umat manusia, Lalu Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam membacakan firman-Nya: Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur’an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan). Maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (Az Zukhruf:36). Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa makna ayat ini ialah: Kami jadikan jin yang zalim berkuasa atas orang-orang yang zalim dari kalangan umat manusia.
Sebagian penyair mengatakan:
Tiada suatu kekuatan pun melainkan kekuatan Allah berada di atasnya, dan tidak ada seorang zalim pun melainkan dia akan mendapat cobaan dari orang zalim lainnya.
Makna ayat ini ialah ‘sebagaimana Kami kuasakan orang-orang yang merugi dari kalangan umat manusia itu kepada segolongan kaum jin yang telah menyesatkan mereka, maka Kami berbuat hal yang sama terhadap orang-orang yang zalim. Yakni Kami kuasakan sebagian dari mereka atas sebagian yang lain, Kami binasakan sebagian dari mereka melalui sebagian yang lain, dan Kami timpakan pembalasan atas sebagian mereka dengan melalui sebagian yang lainnya, sebagai pembalasan Kami atas perbuatan aniaya mereka dan kesesatan mereka.
Tafsir Ayat:
وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ “Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zhalim itu menjadi teman bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.” Maksudnya, sebagaimana Kami jadikan jin yang bengal sebagai wali dan ber-kuasa menyesatkan teman-temannya dari kalangan manusia, Kami hubungkan juga mereka dengan jalinan pertemanan dan kesesuaian disebabkan oleh usaha dan jerih payah mereka, maka termasuk sunnah Kami adalah menjadikan orang zhalim sebagai wali bagi orang zhalim yang lain yang mendorong dan meng-hasudnya kepada keburukan, menjauhkan dan menghindarkannya dari kebaikan. Hal itu termasuk hukuman Allah yang keras, yang buruk pengaruhnya, yang mendalam bahayanya, dan yang menanggung dosa adalah orang yang zhalim, dialah yang mengundang dan memetik mudarat bagi dirinya sendiri, dan Tuhanmu tidaklah menzhalimi hamba-hambaNya.
Termasuk dalam hal ini adalah jika kezhaliman manusia, kerusakan dan penolakan manusia untuk menunaikan hak-hak yang wajib telah memuncak, maka Allah akan memunculkan orang zhalim yang menguasai mereka dan menimpakan azab yang buruk kepada mereka. Dia akan memerintah mereka dengan kezhaliman dan kesewenang-wenangan yang jauh lebih besar daripada hak-hak Allah dan hamba-hambaNya yang tidak mereka tunaikan dengan tidak diberi balasan dan pahala padanya, sebagaimana jika manusia baik dan lurus, maka Allah memperbaiki pemimpin mereka, menjadikan mereka sebagai pemimpin-pemimpin yang adil dan bukan pemimpin zhalim lagi lalim.
Jika pada ayat sebelumnya diinformasikan bahwa antara jin dan manusia terdapat hubungan saling memanfaatkan, maka pada ayat ini dijelaskan hubungan antara orang-orang yang berbuat zalim. Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang-orang zalim berteman dengan sesamanya, karena seseorang akan mencari teman sesama yang sejiwa dan seirama dalam hidup, atau orang yang zalim akan dikuasai oleh pelaku kezaliman lainnya, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan yaitu kekafiran dan kemaksiatan. Pada ayat ini kembali dibicarakan hubungan antara jin dan manusia. Pada hari kiamat nanti, sekelompok jin dan manusia yang kafir akan ditanya tentang masa lalu mereka di dunia dengan hardikan yang keras. Wahai golongan jin dan manusia! bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, yaitu teman-temanmu yang mendapatkan pesan dari rasul manusia, mereka menyampaikan ayatayat-ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan pada hari ini’ mereka menjawab dengan terus terang dan pengakuan yang tulus, ya, kami menjadi saksi atas diri kami sendiri bahwa rasul-rasul itu telah datang kepada kami dan menyampaikan peringatan-peringatan kepada kami. Akan tetapi, mereka tertipu oleh kehidupan dunia berupa harta benda, jabatan, dan hawa nafsu. Dan mereka telah menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang kafir.
Al-An’am Ayat 129 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 129, Makna Al-An’am Ayat 129, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 129, Al-An’am Ayat 129 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 129
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)