{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 130.
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَـٰذَا ۚ قَالُوا شَهِدْنَا عَلَىٰ أَنْفُسِنَا ۖ وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ ﴿١٣٠﴾
yā ma’syaral-jinni wal-insi a lam ya`tikum rusulum mingkum yaquṣṣụna ‘alaikum āyātī wa yunżirụnakum liqā`a yaumikum hāżā, qālụ syahidnā ‘alā anfusinā wa garrat-humul-ḥayātud-dun-yā wa syahidụ ‘alā anfusihim annahum kānụ kāfirīn
QS. Al-An’am [6] : 130
Wahai golongan jin dan manusia! Bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, mereka menyampaikan ayat-ayat-Ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan pada hari ini? Mereka menjawab, “(Ya), kami menjadi saksi atas diri kami sendiri.” Tetapi mereka tertipu oleh kehidupan dunia dan mereka telah menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang kafir.
Wahai orang-orang musyrik dari golongan jin dan manusia! Bukankah telah datang kepada kalian rasul-rasul dari golongan kalian (zhahir ayat ini menunjukkan bahwa rasul-rasul itu hanya berasal dari golongan manusia) menyampaikan ayat-ayat-Ku yang terang yang meliputi perintah dan larangan, penjelasan tentang hal-hal baik dan yang jahat, dan memperingatkan kalian akan siksa-Ku pada hari kiamat? Orang-orang musyrik dari golongan jin dan manusia itu menjawab, “Kami bersaksi atas diri kami, bahwa rasul-rasul-Mu telah menyampaikan kepada kami ayat-ayat-Mu dan memperingatkan kami akan pertemuan hari ini (Kiamat), tetapi kami mendustakan mereka.” Kehidupan dunia telah memperdaya orang-orang musyrik itu dan mereka bersaksi atas diri mereka bahwa mereka dahulu ingkar terhadap keesaan Allah dan mendustakan para rasul-Nya alaihimussalam.
Ayat ini pun termasuk kecaman Allah yang ditujukan kepada kaum yang kafir dari kalangan makhluk jin dan manusia di hari kiamat nanti, yaitu di saat Allah menanyai mereka —padahal Allah lebih mengetahui— bahwa bukankah telah datang kepada mereka rasul-rasul yang menyampaikan risalah kepada mereka. Istijham atau kata tanya di sini mengandung makna taqrir.
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepada kalian rasul-rasul dari golongan kalian sendiri.
Minkum yakni dari kalangan kalian sendiri, karena memang para rasul itu hanyalah dari golongan manusia saja, tiada satu pun dari kalangan makhluk jin yang menjadi rasul. Demikianlah menurut apa yang telah dinaskan oleh Mujahid dan Ibnu Juraij serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang dari kalangan para imam, baik yang Salaf maupun yang Khalaf.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa para rasul adalah dari kalangan Bani Adam, sedangkan dari kalangan jin sedikit sekali (jarang).
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ad-Dahhak ibnu Muzahim, ia menduga bahwa dari kalangan jin terdapat rasul-rasul, dan pendapatnya itu berlandaskan pada dalil ayat ini. Pendapat tersebut masih perlu dipertimbangkan, mengingat apa yang dikatakannya itu masih bersifat ihtimal (hipotesis) dan makna ayat tidak jelas menunjukkan pengertian itu. Perihalnya—hanya Allah yang lebih mengetahui— sama dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya:
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar Rahmaan:19-21) sampai firman-Nya: Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (Ar Rahmaan:22)
Kita maklumi bahwa mutiara dan marjan hanyalah dihasilkan dari air yang asin (laut), bukan air yang manis (tawar), hal ini jelas dan gamblang. Jawaban atau sanggahan ini diketengahkan oleh Ibnu Jarir sendiri.
Dalil yang menyatakan bahwa para rasul itu hanyalah dari kalangan manusia ialah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi sesudahnya. (An Nisaa:163) sampai dengan firman-Nya: (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. (An Nisaa:165)
Dan pada firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tentang Nabi Ibrahim, yaitu:
dan Kami jadikan kenabian dan Al-Kitab pada keturunannya. (Al-‘Ankabut: 27)
Disebutkan bahwa kenabian dan Al-Kitab hanya terbatas pada keturunan Ibrahim a.s. sesudah Ibrahim a.s. tiada. Tidak ada seorang pun yang mengatakan bahwa kenabian ada di kalangan makhluk jin sebelum Ibrahim Al-Khalil, lalu kenabian terputus dari mereka (jenis jin) dengan diutus-Nya Nabi Ibrahim.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman dalam ayat lainnya, yaitu:
Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu. melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. (Al Furqaan:20)
Kami tidak mengutus sebelum kamu. melainkan orang-orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk kota. (Yusuf:109)
Dimaklumi bahwa jin merupakan yang diikutkan kepada manusia dalam bab ini, seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى ketika menceritakan perihal mereka:
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Qur’an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan{nya), lalu mereka berkata, “Diamlah kalian (untuk mendengarkannya).” Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, “Hai kaum kami. sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepadaNya. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian dan melepaskan kalian dari azab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah, maka dia tidak dapat melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata “(Al Ahqaaf:29-32)
Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Turmuzi dan lain-lainnya disebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membacakan surat Ar-Rahman kepada mereka (kaum jin), yang antara lain terdapat firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepada kalian, hai manusia dan jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar Rahmaan:31-32)
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman dalam surat berikut ini:
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepada kalian rasul-rasul dari golongan kalian sendiri, yang menyampaikan kepada kalian ayat-ayat-Kudan memberi peringatan kepada kalian terhadap pertemuan dengan hari ini? Mereka berkata, “Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri.” (Al An’am:130)
Artinya, kami mengakui bahwa para rasul itu telah menyampaikan kepada kami risalah dari-Mu, mereka telah memberikan peringatan kepada kami terhadap pertemuan dengan-Mu dan bahwa hari ini merupakan hari yang pasti terjadi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: :
…kehidupan dunia telah menipu mereka.
Yakni mereka telah menyia-nyiakan hidup mereka di dunia dan mereka menjadi binasa karena mendustakan rasul-rasul serta tidak percaya kepada mukjizat-mukjizat karena kehidupan duniawi, kesenangan, dan perhiasannya telah memperdayakan mereka.
…dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri.
Yaitu di hari kiamat kelak.
…bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
Maksudnya, mereka kafir ketika di dunia, ingkar terhadap apa yang disampaikan oleh para rasul kepada mereka.
Kemudian Allah mencela semua orang yang berpaling dari kebenaran dan menolaknya, baik yang berasal dari kalangan jin dan manusia. Dia menjelaskan kesalahan mereka, maka mereka mengakui itu. Dia berfirman, يَامَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي “Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu” yang jelas dan terang yang terdapat padanya perincian perintah, larangan, kebaikan, keburukan, janji pahala, dan ancaman siksa, وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا “dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini?” Dan mengajarkan kepadamu bahwa keselamatan dan keberuntungan hanya didapat dengan menaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya, dan bahwa kesengsaraan dan kerugian terletak pada penyia-nyiaan semua itu? Maka mereka mengakui itu. Mereka berkata, “Benar, قَالُوا شَهِدْنَا عَلَى أَنْفُسِنَا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ‘Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri’, namun kehidupan dunia telah menipu mereka,” dengan perhiasan, keindahan dan kenikmatannya, maka mereka condong kepadanya dan menerimanya, dan itu melalaikan mereka dari Akhirat. وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ “Dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” Maka hujjah Allah pun tegak atas mereka, dan pada saat itu, semua orang mengetahui bahkan diri mereka sendiri mengetahui keadilan Allah pada mereka. (Maka Allah menyatakan hukumNya atas mereka dengan azab yang pedih, “Masuklah kamu ke dalam deretan umat-umat yang telah berlalu sebelummu dari kalangan jin dan manusia di mana mereka melakukan seperti yang kamu lakukan. Mereka bersenang-senang dengan kekayaan mereka seperti yang kamu lakukan. Mereka bersenang-senang dengan kekayaan mereka seperti kamu pun bersenang-senang. Mereka terjun ke dalam kebatilan sepertimu. Mereka adalah orang-orang yang merugi, yakni orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir dari mereka. Adakah kerugian yang lebih besar daripada kerugian surga kenikmatan dan lenyapnya perlindungan dari Allah Yang Maha Pemurah?).
Pada ayat ini kembali dibicarakan hubungan antara jin dan manusia. Pada hari kiamat nanti, sekelompok jin dan manusia yang kafir akan ditanya tentang masa lalu mereka di dunia dengan hardikan yang keras. Wahai golongan jin dan manusia! bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, yaitu teman-temanmu yang mendapatkan pesan dari rasul manusia, mereka menyampaikan ayatayat-ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan pada hari ini’ mereka menjawab dengan terus terang dan pengakuan yang tulus, ya, kami menjadi saksi atas diri kami sendiri bahwa rasul-rasul itu telah datang kepada kami dan menyampaikan peringatan-peringatan kepada kami. Akan tetapi, mereka tertipu oleh kehidupan dunia berupa harta benda, jabatan, dan hawa nafsu. Dan mereka telah menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang kafir. Setelah menghardik jin dan manusia tentang sikap mereka terhadap rasul yang diutus kepada mereka, ayat ini menjelaskan hikmah diutusnya rasul. Demikianlah, para rasul diutus karena tuhanmu tidak akan membinasakan penduduk suatu negeri secara zalim, sedang penduduknya dalam keadaan lengah atau belum tahu. Allah terlebih dahulu mengutus rasul yang mengingatkan kepada mereka, tetapi mereka tetap membangkang. Inilah hakikat keadilan.
Al-An’am Ayat 130 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 130, Makna Al-An’am Ayat 130, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 130, Al-An’am Ayat 130 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 130
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)