{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 135.
قُلْ يَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَىٰ مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَنْ تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدَّارِ ۗ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ ﴿١٣٥﴾
qul yā qaumi’malụ ‘alā makānatikum innī ‘āmil, fa saufa ta’lamụna man takụnu lahụ ‘āqibatud-dār, innahụ lā yufliḥuẓ-ẓālimụn
QS. Al-An’am [6] : 135
Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat (nanti). Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung.
Katakanlah wahai Rasul, “Wahai kaumku, berbuatlah dengan cara kalian dan aku akan berbuat dengan caraku yang telah disyariatkan oleh Rabb-ku kepadaku, kelak (pada saat kalian mendapat kesengsaraan atau azab) akan mengetahui siapakah di antara kita yang akan mendapat hasil yang baik? Sesungguhnya orang yang melampaui batas dan berbuat kezaliman serta menyekutukan Allah dengan selain-Nya tidak akan mendapatkan keridhaan dan surga-Nya.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuan kalian, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kalian akan mengetahui.”
Di dalam ayat ini terkandung makna ancaman yang keras dan peringatan yang tajam. Dengan kata lain, teruskanlah jalan kalian dan arah yang sedang kalian tuju, jika kalian menduga bahwa kalian berada dalam jalan petunjuk. Aku pun akan terus berjalan pada jalan dan metodeku sendiri. Makna ayat ini sama dengan firman-Nya:
Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman.”Berbuatlah menurut kemampuan kalian, sesungguhnya kamiptm berbuat pula. Dan tunggulah (akibat perbuatan kalian), sesungguhnya kami pun menunggu (pula)-” (Huud:121-122)
Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: sepenuh kemampuan kalian. (Al An’am:135) Yaitu menurut lingkungan kalian.
Kelak kalian akan mengetahui siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapat keberuntungan.
Artinya, apakah bagiku atau bagi kalian? Sesungguhnya Allah telah menunaikan janji-Nya kepada Rasul-Nya. Yakni Allah telah memapankan kedudukannya di seluruh negeri dan menjadikan kekuasaannya berpengaruh atas diri orang-orang yang menentangnya dari kalangan hamba-hamba Allah, Allah membukakan kota Mekah baginya, menampakkan (memenangkan) agamanya di atas semua orang dari kalangan kaumnya yang mendustakannya, juga di atas semua orang yang memusuhi dan bersikap oposisi terhadapnya. Akhirnya Allah memantapkan urusannya di seluruh wilayah Jazirah Arabia. Demikian pula halnya negeri Yaman dan Bahrain, yang semuanya itu terjadi di masa beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ masih hidup. Kemudian Allah membukakan kota-kota besar, semua negeri, dan kawasan lainnya sesudah beliau wafat, yaitu di masa-masa pemerintahan para khalifahnya. Semoga Allah melimpahkan keridaan-Nya kepada mereka semua. Seperti yang ditegaskan oleh firman-Nya:
Allah telah menetapkan, “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” (Al-Mujadilah, 21)
Sesunggguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat), (yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya dan bagi merekalah laknat dan bagi merekalah tempat tinggal yang buruk. (Al-Mu’min: 51-52)
Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. (Al Anbiyaa:105)
Juga dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menceritakan perihal rasul-rasul-Nya:
Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka, “Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim itu, dan Kami pasti akan menempatkan kalian di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadapi) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku.” (Ibrahim:13-14)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى lainnya yang mengatakan:
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. (An Nuur:55), hingga akhir ayat.
Memang Allah telah melakukan hal tersebut dan memenuhinya buat umat Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Tafsir Ayat:
قُلْ “Katakanlah,” wahai Rasul kepada kaummu jika kamu mengajak mereka kepada Allah, jelaskanlah tempat kembali mereka kepada mereka dan hak-hakNya yang wajib atas mereka lalu mereka menolak tunduk kepada perintahNya, mengikuti hawa nafsu mereka dan terus berjalan di atas kesyirikan, يَاقَوْمِ اعْمَلُوا عَلَى مَكَانَتِكُمْ “Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu pada tempat berpijakmu.” Maksudnya berbuatlah pada tempat berpijakmu di mana kamu berada di atasnya dan kamu merelakannya untuk dirimu. إِنِّي عَامِلٌ “Sesungguhnya aku pun berbuat (pula),” dengan berpedoman pada perintah dari Allah dan mengikuti ridha Allah. فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَنْ تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدَّارِ “Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini.” Aku atau kamu. Ini termasuk obyektifitas dengan nilai tinggi di mana Dia menjelaskan amal perbuatan dan pelakunya, menjadikan balasan terkait dengan pandangan orang yang mengetahui, memaparkannya dengan terbuka dan jelas sehingga tidak memerlukan isyarat. Telah diketahui bahwa akibat yang baik di dunia dan akhirat adalah milik orang-orang yang bertakwa, bahwa orang-orang Mukmin adalah pemilik hasil yang baik dari dunia ini, dan bahwa setiap orang yang berpaling dari sesuatu yang dibawa oleh para Rasul, akibatnya adalah akibat buruk. Oleh karena itu Allah berfirman, إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ “Sesungguhnya, orang-orang yang zhalim itu tidak akan mendapat keberuntungan.” Semua orang yang zhalim walaupun dia menikmati dunia dengan kenikmatannya, tetap saja akhirnya adalah ketiadaan dan kebinasaan. Sesungguhnya Allah mendikte orang zhalim sehingga manakala Dia mengambilnya, maka dia tidak akan lolos.
Katakanlah kepada kaummu, wahai nabi Muhammad sebagai ancaman kepada mereka, wahai kaumku! jika kalian menganggap bahwa kalian berada di atas petunjuk maka berbuatlah menurut kedudukanmu, dan tetaplah berada di atas jalan kalian yang penuh kekufuran dan kesyirikan itu. Aku pun berbuat demikian, yaitu berada di atas jalanku yang penuh dengan bimbingan Allah. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan memperoleh tempat terbaik di akhirat nanti, apakah kalian yang senantiasa berbuat kekufuran ataukah aku dan kaumku yang beriman dan tunduk kepada ajaran Allah. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, yang senantiasa berbuat kesyirikan kepada Allah, tidak akan beruntung. Jika pada ayat-ayat yang lalu diterangkan berbagai kesesatan kaum musyrik dan para pengikut mereka yang memberikan alasan-alasan tentang kepercayaan yang mereka anut, padahal tidak berdasarkan kebenaran dan tidak dapat diterima oleh akal sehat. Maka pada ayat berikut ini diterangkan sebagian dari cara-cara mereka dalam mendekatkan diri kepada Allah melalui berhala-berhala yang mereka anggap sebagai sekutu-Nya. Dan mereka menyediakan dan membagi apa yang mereka dapat dari hasil tanaman dan hewan ternak kepada dua bagian. Sebagian hasil tanaman dan hewan mereka persembahkan untuk Allah, yakni digunakan untuk memberi makan tamu-tamu, anak-anak, dan orang-orang miskin. Sementara bagian yang kedua diperuntukkan untuk berhala-berhala mereka sehingga dikuasai sepenuhnya untuk para penjaga dan pemelihara berhala tersebut. Mereka melakukan ini sambil berkata menurut persangkaan mereka, ini untuk Allah. Silakan dipergunakan untuk para fakir miskin, namun jika kami butuh, kami berhak menggunakannya untuk berhala kami juga. Dan bagian yang ini khusus untuk berhalaberhala kami. Tidak boleh seorang pun menyentuhnya kecuali para penjaga dan pemelihara, karena ini sebagai bentuk peribadatan kami kepada mereka. Bagian yang untuk berhala-berhala mereka tidak akan sampai kepada Allah, dan bagian yang untuk Allah akan sampai kepada berhala-berhala mereka. Sangat buruk ketetapan mereka itu.
Al-An’am Ayat 135 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 135, Makna Al-An’am Ayat 135, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 135, Al-An’am Ayat 135 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 135
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)