{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 137.
وَكَذَٰلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِنَ الْمُشْرِكِينَ قَتْلَ أَوْلَادِهِمْ شُرَكَاؤُهُمْ لِيُرْدُوهُمْ وَلِيَلْبِسُوا عَلَيْهِمْ دِينَهُمْ ۖ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ ﴿١٣٧﴾
wa każālika zayyana likaṡīrim minal-musyrikīna qatla aulādihim syurakā`uhum liyurdụhum wa liyalbisụ ‘alaihim dīnahum, walau syā`allāhu mā fa’alụhu fa żar-hum wa mā yaftarụn
QS. Al-An’am [6] : 137
Dan demikianlah berhala-berhala mereka (setan) menjadikan terasa indah bagi banyak orang-orang musyrik membunuh anak-anak mereka, untuk membinasakan mereka dan mengacaukan agama mereka sendiri. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak akan mengerjakannya. Biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan.
Sebagaimana setan menjadikan indah bagi orang-orang musyrik untuk menjadikan bagi Allah sebagian dari (hasil) tanaman dan binatang ternak dan bagi sekutu-sekutu mereka sebagian yang lain. Begitu pula setan-setan menjadikan indah bagi orang-orang musyrik sehingga mereka tega membunuh anak-anak mereka karena takut fakir. Sehingga mereka (bapak-bapak yang tega membunuh anaknya itu) terjerumus ke dalam kebinasaan karena membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah. Kecuali, pembunuhan itu dengan alasan yang benar (seperti hukum qishash). Dan mereka mencampuradukkan hukum agama (dengan nafsu) sehingga menjadi samar. Kemudian, mereka tersesat dan binasa. Jikalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukan itu. Akan tetapi, Dia menakdirkan demikian karena Dia mengetahui keburukan keadaan mereka dan akhir kehidupan mereka. Maka tinggalkanlah mereka (wahai Rasul) dan kebohongan yang mereka ada-adakan itu. Kelak Allah yang akan memutuskan hukum antara kamu dan mereka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman bahwa sebagaimana setan-setan telah menghiaskan kepada mereka memandang baik perbuatan memperuntukkan bagi Allah suatu bagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, maka setan-setan itu pun menghiaskan kepada mereka memandang baik membunuh anak-anak mereka sendiri karena takut kelaparan, dan membunuh anak-anak perempuan mereka karena takut aib.
Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang yang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka.
Yakni para pemimpin mereka telah menghiaskan kepada mereka memandang baik membunuh anak-anak mereka sendiri.
Mujahid mengatakan, yang dimaksud dengan {شُرَكَاؤُهُمْ} ialah setan-setan mereka, yang memerintahkan kepada mereka agar mengubur hidup-hidup anak-anak mereka karena takut kelaparan.
As-Saddi mengatakan bahwa setan memerintahkan kepada mereka supaya membunuh anak-anak perempuan mereka, adakalanya untuk menjerumuskan mereka ke dalam kebinasaan, adakalanya pula untuk mengaburkan pandangan mereka terhadap agama mereka, sehingga pikiran mereka terhadap agama menjadi kacau, atau karena faktor lainnya yang semisal.
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam dan Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa maknanya semisal dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah, Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. (An Nahl:58-59)
Sama dengan firman-Nya:
apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh? (At-Takwir: 8-9)
Dahulu mereka sering membunuh anak-anak mereka karena takut kelaparan, yakni takut jatuh miskin atau takut harta mereka menjadi hancur. Maka Allah melarang mereka melakukan perbuatan tersebut, karena sesungguhnya perbuatan itu merupakan hiasan dari setan dan peraturan mereka di masa Jahiliah.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya.
Semuanya itu terjadi karena kehendak Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan pilihan-Nya karena terkandung di dalamnya hikmah yang sempurna yang hanya Dia saja yang mengetahui-Nya. Dia tidak ditanya mengenai apa yang telah diperbuat-Nya, sedangkan mereka pasti akan dimintai pertanggungjawabannya.
maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Al An’am:157)
Maksudnya, biarkanlah mereka, jauhilah mereka dan apa yang mereka perbuat, kelak Allah akan memutuskan perkaranya antara kamu dan mereka.
Dan di antara kebodohan dan kesesatan orang-orang musyrik adalah bahwa pemimpin-pemimpin mereka زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِنَ الْمُشْرِكِينَ “telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang yang musyrik itu memandang baik.” Maksudnya, para pembesar dan para pemimpin mereka menjadikan indah pembunuhan terhadap anak-anak mereka, yaitu menguburkan hidup-hidup anak laki-laki karena takut miskin dan anak perempuan karena takut malu. Semua itu termasuk tipuan setan yang ingin menjerumuskan mereka ke dalam kebinasaan dan merancukan agama mereka, akibatnya mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang sangat buruk. Para pembesar mereka terus menerus menghiasinya bagi mereka sehingga menurut mereka hal tersebut termasuk perkara dan sifat yang baik. Seandainya Allah berkehendak melarang dan menghalang-halangi mereka dari perbuatan-perbuatan ini, serta melindungi anak-anak mereka dari pembunuhan yang dilakukan kedua orang tua mereka, niscaya mereka tidak akan mampu melakukannya, akan tetapi hikmahNya membiarkan mereka melakukan hal itu sebagai tipu daya dariNya kepada mereka dan penundaan kepada mereka serta ketidakpedulianNya terhadap keadaan mereka. Oleh karena itu, Dia berfirman, فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ “Maka tinggalkanlah mereka dan sesuatu yang mereka ada-adakan.” Maksudnya, biarkan mereka dengan kebohongan dan kedustaannya. Jangan sedih atas tindakan buruk mereka, karena mereka tidak merugikan Allah sedikit pun.
Dan demikianlah berhala-berhala itu membuat sesat kaum musyrik. Selain kesyirikan, berhala-berhala mereka, yaitu setan, baik dari kalangan jin maupun golongan manusia, juga menjadikan terasa indah, maksudnya adalah menganggap baik, bagi banyak orang-orang musyrik membunuh anak-anak mereka dengan dalih berkurban sebagaimana yang telah dilakukan oleh ibrahim kepada ismail. Padahal, sesungguhnya alasan mereka yang sebenarnya hanyalah karena takut miskin. Hal ini mereka lakukan untuk membinasakan anak-anak mereka dan mengacaukan agama mereka sendiri. Dan kalau Allah menghendaki agar mereka tidak mengerjakan perbuatan itu, niscaya mereka tidak akan mengerjakannya. Namun kehendak, ketetapan, dan hikmah-Nya telah menjadikan mereka seba-gai contoh bagi setiap kaum yang memiliki pola pikir buruk seperti mereka. Biarkanlah mereka, wahai nabi Muhammad, bersama apa, yaitu kebohongan, yang mereka ada-adakan. Orang-orang musyrik itu juga membagi hasil pertanian dan peternakan mereka menjadi tiga macam. Mereka berkata sesuai anggapan mereka, pertama, inilah hewan ternak dan hasil bumi yang dilarang untuk disentuh oleh siapa pun, tidak boleh dimakan oleh siapa pun, kecuali oleh orang yang kami kehendaki, karena hewan dan hasil bumi ini kami persembahkan untuk berhala-berhala kami. Kedua, dan ada pula hewan yang diharamkan atau tidak boleh ditunggangi seperti bahirah, sa’ibah, washilah, dan ha’m (lihat: surah al-ma’idah/5: 103), dan yang ketiga, ada hewan ternak yang ketika disembelih boleh tidak menyebut nama Allah, tetapi menyebut nama tuhan-tuhan mereka. Perbuatan mereka membagi hasil bumi dan ternak dengan ragam di atas itu sebagai kebohongan terhadap Allah karena mereka telah menisbatkan hal ini kepada-Nya. Padahal, Allah berlepas diri dari perbuatan mereka tersebut. Kelak Allah akan membalas semua yang mereka ada-adakan.
Al-An’am Ayat 137 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 137, Makna Al-An’am Ayat 137, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 137, Al-An’am Ayat 137 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 137
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)