{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 157.
أَوْ تَقُولُوا لَوْ أَنَّا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْكِتَابُ لَكُنَّا أَهْدَىٰ مِنْهُمْ ۚ فَقَدْ جَاءَكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ ۚ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَّبَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَصَدَفَ عَنْهَا ۗ سَنَجْزِي الَّذِينَ يَصْدِفُونَ عَنْ آيَاتِنَا سُوءَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يَصْدِفُونَ ﴿١٥٧﴾
au taqụlụ lau annā unzila ‘alainal-kitābu lakunnā ahdā min-hum, fa qad jā`akum bayyinatum mir rabbikum wa hudaw wa raḥmah, fa man aẓlamu mim mang każżaba bi`āyātillāhi wa ṣadafa ‘an-hā, sanajzillażīna yaṣdifụna ‘an āyātinā sū`al-‘ażābi bimā kānụ yaṣdifụn
QS. Al-An’am [6] : 157
atau agar kamu (tidak) mengatakan, “Jikalau Kitab itu diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk daripada mereka.” Sungguh, telah datang kepadamu penjelasan yang nyata, petunjuk dan rahmat dari Tuhanmu. Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak, Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan azab yang keras, karena mereka selalu berpaling.
Dan agar kalian (wahai orang-orang musyrik) tidak mengatakan, “Seandainya diturunkan kepada kami kitab dari langit, sebagaimana diturunkan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani, niscaya kami akan menjadi orang-orang yang lebih istiqamah daripada mereka dalam menapak jalan kebenaran.” Sungguh telah datang kepada kalian sebuah kitab dengan bahasa kalian, yaitu bahasa Arab yang jelas. Itu adalah bukti yang terang dari Rabb kalian, sebagai petunjuk menuju jalan yang benar dan rahmat bagi umat ini. Tidak ada seorangpun yang lebih zalim dan lebih besar permusuhannya daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling darinya! Maka mereka itu akan Kami siksa dengan siksa yang berat di neraka Jahanam disebabkan penolakan mereka terhadap ayat-ayat Kami dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan (agama) Kami.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Atau agar kalian (tidak) mengatakan, “Sesungguhnya jikalau kitab itu diturunkan kepada kami. tentulah kami lebih mendapat petunjuk daripada mereka.”
Dengan kata lain, Kami sengaja memutuskan alasan kalian agar kalian jangan mengatakan, “Sekiranya diturunkan kepada kami Kitab seperti apa yang diturunkan kepada mereka, niscaya kami akan lebih mendapat petunjuk daripada mereka dalam memahami apa yang diturunkan kepada mereka.” Makna ayat ini sama dengan ayat lain yang disebutkan melalui firman-Nya:
Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah, sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk daripada salah satu umat-umat (yang lain). (Faathir’:42)
Hal yang sama dikatakan dalam surat ini melalui firman-Nya:
Sesungguhnya telah datang kepada kalian keterangan yang nyata dari Tuhan kalian, petunjuk, dan rahmat.
Disebutkan bahwa telah datang kepada kalian dari Allah melalui lisan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang Arab, yaitu Al-Quran yang di dalamnya terkandung penjelasan mengenai halal dan haram sebagai petunjuk hati serta sebagai rahmat dari Allah buat hamba-hamba-Nya yang mau mengikutinya dan menelusuri apa yang terkandung di dalamnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling darinya.
Maksudnya tidak mau mengambil manfaat dari apa yang disampaikan oleh Rasul, tidak mau mengikuti tuntunan yang diajarkannya, serta tidak mau meninggalkan selainnya. Bahkan berpaling, tidak mau mengikuti ayat-ayat Allah dan memalingkan orang lain darinya serta menghalang-halangi mereka untuk menerimanya. Demikianlah menurut penafsiran As-Saddi.
Dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah disebutkan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan berpaling darinya. Yaitu memalingkan diri dari ayat-ayat Allah.
Pendapat As-Saddi dalam tafsir ayat ini mengandung kekuatan, mengingat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling darinya?
Sama halnya dengan apa yang disebutkan dalam permulaan surat, yaitu melalui firman-Nya:
Mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Qur’an dan mereka sendiri menjauhkan diri darinya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri. (Al An’am:26)
Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan. (An Nahl:88)
Sedangkan dalam ayat surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Kelak Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksaan yang buruk, disebabkan mereka selalu berpaling.
Barangkali makna yang dimaksud sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah:
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling darinya?
Yakni tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, tidak pula mengamalkannya. Seperti yang disebutkan dalam ayat-lainnya melalui firman-Nya:
Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al-Qur’an) dan tidak mau mengerjakan salat, tetapi ia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran). (Al Qiyaamah:31-32)
Masih banyak ayat lain yang menunjukkan makna bahwa orang kafir itu hatinya ingkar dan seluruh anggota tubuhnya tidak mau digerakkan untuk beramal. Tetapi pendapat As-Saddi lebih kuat dan lebih jelas, karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling darinya?
Sama dengan firman lainnya: Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. (An Nahl:88)
Tafsir Ayat:
أَوْ تَقُولُوا لَوْ أَنَّا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْكِتَابُ لَكُنَّا أَهْدَى مِنْهُمْ “Atau agar kamu (tidak) mengatakan, ‘Sesungguhnya jikalau kitab itu diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka’.” Bisa jadi kamu beralasan tidak sampainya dasar petunjuk kepadamu dan bisa pula kamu beralasan bahwa petunjuk itu tidak lengkap dan tidak sempurna, maka dengan kitabmu ini terpenuhilah dasar petunjuk dan kesempurnaannya. Oleh karena itu, Allah berfirman, فَقَدْ جَاءَكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ “Sungguh telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Tuhanmu.” Ini adalah kata benda yang meliputi segala jenis, maka segala sesuatu yang menjelaskan kebenaran ter-masuk di dalamnya. وَهُدًى “Dan petunjuk” dari kesesatan وَرَحْمَةٌ “dan rahmat.” Maksudnya, kebahagiaanmu dalam agama dan du-niamu. Ini mewajibkanmu tunduk kepada hukum-hukumnya dan beriman kepada berita-beritanya, dan bahwa siapa yang tidak mengangkat kepalanya dengannya dan mendustakannya, maka dia adalah orang yang paling zhalim.
Oleh karena itu, Dia berfirman, فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَّبَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَصَدَفَ عَنْهَا “Maka siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling dari padanya?” Maksudnya, berpaling dan menyingkir darinya. سَنَجْزِي الَّذِينَ يَصْدِفُونَ عَنْ آيَاتِنَا سُوءَ الْعَذَابِ “Kelak Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksaan yang buruk.” Maksudnya, azab yang memperburuk orang yang tertimpa olehnya dan memberatkannya. بِمَا كَانُوا يَصْدِفُونَ “Disebabkan mereka selalu berpaling,” untuk diri mereka dan untuk selain mereka, sebagai balasan kepada mereka atas perbuatan buruk mereka, dan Tuhanmu tiada sedikit pun menzhalimi hamba-hambaNya.
Ayat-ayat ini mengandung dalil bahwa ilmu al-Qur`an adalah ilmu paling mulia, paling berkah, dan paling luas. Dengannya diraih petunjuk kepada jalan yang lurus secara sempurna, di mana bersamanya tidak lagi memerlukan bualan pakar ilmu kalam (mutakallim), pemikiran ahli filsafat dan tidak pula selain itu dari ilmu orang-orang terdahulu dan yang terakhir.
Sudah dikenal bahwa kitab (selain al-Qur`an; pent) tidak diturunkan kecuali kepada dua golongan: Yahudi dan Nasrani. Mereka itulah Ahli Kitab secara mutlak. Kelompok-kelompok lain tidak termasuk kepadanya, tidak orang-orang Majusi dan tidak pula selainnya.
Di dalamnya terdapat keterangan tentang apa yang merajalela di masa jahiliyah sebelum al-Qur`an turun, yaitu kebodohan besar dan ketidaktahuan terhadap ilmu yang dimiliki oleh Ahli Kitab serta kelalaian mereka mempelajari kitab mereka.
Atau agar kamu tidak mengatakan, jikalau kitab yang berisi tentang berbagai petunjuk dalam kehidupan itu diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk daripada mereka, karena kami lebih bersemangat dalam melaksanakan ajaran agama dan lebih cerdas daripada mereka. Kami banyak tahu tentang syair, kisah-kisah masa lalu, padahal kami adalah bangsa yang buta huruf. Sungguh, telah datang kepadamu penjelasan yang nyata, yaitu kitab Al-Qur’an ini dan rasul yang membawanya, petunjuk bagi yang menghayati kandungannya, dan rahmat bagi semesta alam dari tuhanmu. Siapakah yang lebih zalim, maksudnya tidak ada yang lebih zalim, daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah seperti perkataan mereka bahwa Al-Qur’an adalah cerita bohong dari masa lalu, dan bahwa nabi Muhammad adalah pesihir, orang gila, dan lain sebagainya, dan orang yang berpaling daripadanya, bahkan melarang orang lain untuk mendengarkan dan mempelajarinya’ kelak, kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat kami dengan azab yang keras, karena mereka selalu berpaling. Mereka tahu dan memahami dengan jelas tentang kebenaran dari ayat-ayat Allah, tetapi mereka dengan sengaja memilih kekafiran dan menghalang-halangi orang lain untuk masuk islam. Setelah itu Allah mengingatkan mereka lebih keras lagi tentang apa yang terjadi pada diri mereka ketika hari kiamat datang. Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka untuk mencabut nyawa atau mengazab mereka, atau kedatangan tuhanmu dengan cara yang tidak diketahui secara pasti untuk memutuskan urusan makhluk-Nya, atau kedatangan janji Allah berupa pahala bagi orang mukmin dan siksaan bagi yang kafir, atau sebagian tanda-tanda dari tuhanmu yaitu tanda kedatangan hari kiamat seperti kemunculan dajjal, matahari terbit dari sebelah barat, nabi isa turun kembali ke dunia, keluarnya yakjuj dan makjuj, dan lainnya. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda tuhanmu tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, karena pintu untuk beriman sudah tertutup, atau belum berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu karena pada saat itu sedang terjadi proses menuju hari penghitungan amal, bukan lagi waktu untuk mencatat amal saleh, bahkan bagi orang yang sudah beriman sekali pun. Pintu tobat juga sudah tertutup. Kemudian Allah, dengan nada yang keras, memperingatkan mereka, katakanlah wa-hai nabi Muhammad, ‘tunggulah kedatangan tiga hal tersebut, yaitu malaikat, Allah, dan sebagian tanda-tanda hari kiamat. Kami pun menunggu datangnya siksaan Allah terhadap kalian.
Al-An’am Ayat 157 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 157, Makna Al-An’am Ayat 157, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 157, Al-An’am Ayat 157 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 157
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran