{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 37.
فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ ۚ أُولَـٰئِكَ يَنَالُهُمْ نَصِيبُهُمْ مِنَ الْكِتَابِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْ قَالُوا أَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ قَالُوا ضَلُّوا عَنَّا وَشَهِدُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ ﴿٣٧﴾
fa man aẓlamu mim maniftarā ‘alallāhi każiban au każżaba bi`āyātih, ulā`ika yanaluhum naṣībuhum minal-kitāb, ḥattā iżā jā`at-hum rusulunā yatawaffaunahum qālū aina mā kuntum tad’ụna min dụnillāh, qālụ ḍallụ ‘annā wa syahidụ ‘alā anfusihim annahum kānụ kāfirīn
QS. Al-A’raf [7] : 37
Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Mereka itu akan memperoleh bagian yang telah ditentukan dalam Kitab sampai datang para utusan (malaikat) Kami kepada mereka untuk mencabut nyawanya. Mereka (para malaikat) berkata, “Manakah sembahan yang biasa kamu sembah selain Allah?” Mereka (orang musyrik) menjawab, “Semuanya telah lenyap dari kami.” Dan mereka memberikan kesaksian terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang kafir.
Tidak ada seorang yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan atas Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya yang telah diturunkan. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat kebaikan dan keburukan di dunia sesuai dengan ketetapan yang tercatat bagi mereka di Lauh Mahfuzh. Apabila datang kepada mereka, malaikat maut dan kawan-kawannya untuk mencabut ruh mereka, para malaikat itu berkata: “Manakah sekutu-sekutu, setan-setan, dan berhala-berhala yang dulu kalian sembah selain Allah, (suruhlah mereka datang) untuk menyelamatkan dari keadaan kalian ini?” Mereka menjawab: “Mereka telah meninggalkan kami”, lalu mereka pun mengaku telah ingkar dan mendustakan keesaan Allah ketika hidup di dunia.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya?
Artinya, tidak ada yang lebih aniaya daripada orang yang membuat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat yang diturunkan-Nya.
Orang-orang itu akan memperoleh sebagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab.
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai maknanya.
Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa makna ayat ialah mereka akan memperoleh hukuman yang telah ditetapkan atas diri mereka dan atas diri orang-orang yang membuat dusta terhadap Allah, yaitu wajah mereka akan menjadi hitam legam.
Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang telah mengatakan bahwa mereka akan memperoleh bagian dari amal perbuatannya masing-masing. Barang siapa yang beramal saleh, maka balasannya adalah baik, dan barang siapa yang beramal jahat, maka balasannya adalah buruk, masing-masing mendapat balasan sesuai dengan amal perbuatannya.
Mujahid mengatakan bahwa mereka akan memperoleh apa yang telah dijanjikan bagi mereka berupa balasan kebaikan dan balasan kejahatan.
Hal yang sama dikatakan oleh Qatadah dan Ad-Dahhak serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Orang-orang itu akan memperoleh bagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab.
Yang dimaksud ialah amalnya, rezekinya, dan umurnya (semuanya tercatat di dalam Lauh Mahfuz).
Hal yang sama dikatakan oleh Ar-Rabi’ ibnu Anas dan Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam.
Kalau ditinjau dari segi makna, pendapat ini kuat dan konteks ayat menunjukkan kepada pengertian ini, yaitu firman-Nya:
…hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya.
Ayat lain yang semakna dengan ayat ini ialah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kamilah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka. (Yunus:69-70)
Dan barang siapa kafir, maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kamilah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar. (Luqman:23-24)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan bahwa para malaikat apabila mencabut nyawa orang-orang musyrik membuat mereka takut di saat kematiannya, lalu nyawa mereka dibawa dan dicampakkan ke dalam neraka. Para malaikat berkata kepada mereka, “Manakah sesembahan yang kalian persekutukan dengan Allah ketika kalian hidup di dunia? Serulah mereka agar membebaskan kalian dari siksaan yang kalian alami sekarang!” Maka mereka berkata:
Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami.
Yakni pergi dari kami, maka kami tidak mempunyai harapan lagi untuk beroleh manfaat dan kebaikannya.
…dan mereka mengakui terhadap diri mereka.
Yaitu mereka menyatakan pengakuannya terhadap diri sendiri.
…bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
Tafsir Ayat:
Yakni tidak seorang pun yang lebih zhalim, مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا “daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah,” dengan menisbatkan sekutu bagiNya, kekurangan kepadaNya dan berkata atas namaNya apa yang tidak dikatakanNya, أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ “atau mendustakan ayat-ayatNya?” Yang menjelaskan lagi menerangkan kebenaran yang nyata yang menunjukkan kepada jalan yang lurus. Walaupun mereka itu menikmati dunia dan mendapatkan bagian mereka seperti yang telah tertulis di Lauh Mahfuzh, tetapi itu tidak berguna apa pun baginya. Mereka mendapatkan nikmat sebentar, kemudian diazab dalam waktu yang panjang. حَتَّى إِذَا جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْ “Hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya.” Yakni para malaikat yang ditugaskan mencabut nyawa dan memenuhi ajal mereka. قَالُوا “Utusan Kami bertanya”, kepada mereka dalam kondisi itu dengan mencela dan menyalahkan. أَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ “Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?” Yakni patung-patung dan berhala-berhala. Sekaranglah waktunya diperlukan, kalau memang mereka mampu memberi manfaat atau menolak mudarat. قَالُوا ضَلُّوا عَنَّا “Orang-orang musyrik itu menjawab, ‘Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami’.” Yakni hilang dan tak berguna. Tidak bergu-na bagi kami untuk melindungi sedikit pun dari azab Allah. وَشَهِدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ “Dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang kafir,” yang berhak mendapatkan azab yang pedih lagi kekal.
Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah dengan melakukan kemaksiatan kemudian dengan dusta mereka menyatakan perbuatan itu sebagai perintah Allah, atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya, yaitu Al-Qur’an’ mereka, yakni orang-orang yang mendustakan dan menentang ayat-ayat Allah, itu akan memperoleh bagian yang telah ditentukan oleh Allah di dunia, dan hal ini telah dituliskan dalam kitab lauh mahfudh. Namun demikian, hal ini berlangsung sampai ketika datang para utusan kami, yaitu malaikat maut, kepada mereka untuk mencabut nyawanya dengan keras sehingga mereka merasakan sakit yang luar biasa. Mereka, yakni para malaikat yang diperintahkan untuk mencabut nyawa tersebut berkata, wahai kalian yang senantiasa mendustakan Allah, manakah sembahan yang dulu biasa kamu sembah selain Allah’ apakah mereka mampu menolong kalian dan menyelamatkan diri dari kami’ dengan penuh kesadaran, mereka, yakni orang musyrik, menjawab, semuanya telah lenyap dari kami. Dan mereka memberikan kesaksian terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang kafir. Kepada orang-orang yang mengingkari-Nya, Allah berfirman, masuklah kamu ke dalam api neraka bersama golongan jin dan manusia yang telah sesat dan berlaku kafir lebih dahulu dari kamu. Setiap kali suatu umat masuk neraka, dia melaknat saudaranya yang dahulu sama-sama melakukan kekafiran, sehingga apabila mereka telah masuk neraka semuanya, yakni para pemimpin dan para pengikut, berkatalah orang yang masuk belakangan, yakni para pengikut, kepada para pemimpin mereka yang telah masuk terlebih dahulu, ya tuhan kami, mereka-lah yang telah menyesatkan kami dari kebenaran. Maka datangkanlah siksaan api neraka yang berlipat ganda kepada mereka. Allah berfirman, masing-masing, yakni kamu dan mereka, akan mendapatkan siksaan yang berlipat ganda, tapi kamu tidak mengetahui.
Al-A’raf Ayat 37 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 37, Makna Al-A’raf Ayat 37, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 37, Al-A’raf Ayat 37 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 37
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)