{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 43.
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ ۖ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَـٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ ۖ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ ۖ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٤٣﴾
wa naza’nā mā fī ṣudụrihim min gillin tajrī min taḥtihimul-an-hār, wa qālul-ḥamdu lillāhillażī hadānā lihāżā, wa mā kunnā linahtadiya lau lā an hadānallāh, laqad jā`at rusulu rabbinā bil-ḥaqq, wa nụdū an tilkumul-jannatu ụriṡtumụhā bimā kuntum ta’malụn
QS. Al-A’raf [7] : 43
dan Kami mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka, di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami. Sesungguhnya rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran.” Diserukan kepada mereka, “Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, karena apa yang telah kamu kerjakan.”
Dan Allah menghilangkan rasa dendam dan kebencian dari dalam dada para penghuni surga. Dan di antara kesempurnaan nikmat bagi mereka adalah adanya sungai-sungai yang mengalir dari bawah kamar-kamar dan rumah-rumah mereka. Pada saat para penghuni surga itu memusuhinya mereka berkata, “Segala puji hanya milik Allah yang telah membmbing kami untuk melakukan amal shalih yang membawa kami ke dalam kenikmatan ini. Kami tidak akan menemukan jalan yang lurus ini jikalau Allah tidak memberikan petunjuk kepada kami dan meneguhkan kami di jalan itu. Sungguh telah datang utusan-utusan Rabb kami dengan membawa berita yang benar, dengan menjanjikan (surga) bagi orang yang taat kepada-Nya dan menjanjikan (neraka) bagi yang durhakan kepada-Nya. “Lalu mereka diseur sebagai tanda ucapan selamat dan penghormatan. Itulah surga yang telah Allah wariskan kepada kalian dengan rahmat-Nya dan karena iman dan amal shalih yang telah kalian kerjakan dahulu.
Kemudian Allah mengingatkan bahwa iman dan pengamatannya adalah mudah karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman,
Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekadar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka.
Maksudnya dendam kesumat, seperti yang disebutkan di dalam kitab Sahih Bukhari melalui hadis Qatadah dari Abul Mutawakkil An-Naji, dari Abu Sa’id Al-Khudri yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Apabila orang-orang mukmin selamat dari neraka, mereka ditahan di atas sebuah jembatan yang terletak di antara surga dan neraka. Lalu dilakukanlah hukuman qisas berkenaan dengan penganiayaan-penganiayaan yang terjadi di antara mereka ketika di dunia. Setelah mereka dibersihkan dan disepuh (dari hal tersebut), barulah mereka diizinkan untuk memasuki surga. Demi Zat yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya seseorang di antara mereka terhadap suatu kedudukan di surga, lebih ia ketahui ketimbang tempat tinggalnya sewaktu di dunia.
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka, mengalir di bawah mereka sungai-sungai. (Al A’raf:43), hingga akhir ayat. Sesungguhnya ahli surga itu apabila digiring masuk ke surga, maka mereka menjumpai di dekat pintu surga sebuah pohon yang pada akarnya terdapat dua mata air. Kemudian mereka minum dari salah satunya, maka tercabutlah (terhapuslah) dari dada mereka semua dendam kesumat yang ada, minuman tersebut dinamakan minuman kesucian. Kemudian mereka mandi dari mata air yang lainnya, maka mengalirlah ke dalam tubuh mereka kesegaran yang penuh dengan kenikmatan, sehingga diri mereka tidak awut-awutan dan tidak pucat lagi untuk selama-lamanya.
Abi Ishaq meriwayatkan dari Asim, dari Amirul Mu’minin Ali ibnu Abu Talib hal yang semisal dengan asar di atas, seperti yang akan dikemukakan nanti dalam tafsir firman-Nya:
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan. (Az Zumar:73)
Qatadah mengatakan, “Ali r.a. mengatakan bahwa sesungguhnya ia benar-benar berharap semoga dirinya, Usman, Talhah, dan Az-Zubair termasuk orang-orang yang disebut oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di dalam firman-Nya:
Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka’
Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir.
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyaynah, dari Israil yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Al-Hasan berkata bahwa Ali pernah mengatakan, “Berkenaan dengan kami ahli Badar, demi Allah, ayat berikut diturunkan,” yaitu firman-Nya: Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka. (Al A’raf:43)
Imam Nasai dan Ibnu Murdawaih meriwayatkan yang lafaznya berdasarkan apa yang ada pada Ibnu Murdawaih, melalui hadis Abu Bakar Ibnu Ayyasy, dari Al-A’masy ibnu Abu Saleh, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Semua ahli surga dapat melihat kedudukannya di neraka, lalu ia mengatakan, “Sekiranya Allah tidak memberikan petunjuk kepada saya,” maka ucapan itu merupakan ungkapan rasa syukurnya). Dan semua ahli neraka dapat melihat kedudukannya di surga, lalu ia mengatakan, “Sekiranya Allah memberikan petunjuk kepada saya,” maka ucapan itu merupakan ungkapan rasa penyesalannya.
Karena itulah ketika mereka tidak ditempatkan di neraka karena dimasukkan ke dalam surga, maka diserukan kepada mereka, “Apa yang kalian peroleh sekarang disebabkan amal perbuatan yang telah kalian kerjakan. Yakni berkat amal perbuatan saleh kalian akhirnya kalian beroleh rahmat dan dapat masuk surga, kemudian kalian menempati kedudukan masing-masing sesuai dengan tingkatan amal perbuatan kalian.”
Sesungguhnya interpretasi demikian berdasarkan apa yang disebutkan di dalam kitab Sahihain, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Ketahuilah oleh kalian bahwa seseorang di antara kalian tidak dapat masuk surga karena amal perbuatannya. Mereka (para sahabat) bertanya, “Tidak juga engkau, wahai Rasulullah?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Begitu pula saya, terkecuali bila Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada saya.
Tafsir Ayat:
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ “Dan Kami cabut segala macam kedengkian yang berada di dalam dada mereka.” Ini termasuk kemurahan dan kebaikan Allah kepada penghuni surga. Bahwa Allah mencabut dan menghilangkan kebencian dan persaingan yang ada di dalam hati mereka sehingga mereka menjadi bersaudara dan berteman yang saling mencintai. Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman,
وَنزعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَى سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ
“Dan Kami lenyapkan segala rasa dengki yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS. Al-Hijr: 47).
Allah menciptakan kemuliaan untuk mereka yang dengannya masing-masing mendapatkan kebahagiaan dan saling ridha satu sama lain. Dia melihat tidak ada nikmat di atas nikmat yang dia rasakan. Dengan ini tidak ada saling dengki dan benci karena penyebabnya telah hilang. Dan FirmanNya, تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ “Mengalir di bawah mereka sungai-sungai.” Yakni mereka dapat memancarkannya sesuka mereka, di mana pun mereka inginkan. Jika mereka mau, maka di selasela istana-istana, atau di kamar-kamar yang tinggi, atau di kebun-kebun surga di bawah pohon-pohon yang rindang, sungai-sungai mengalir tanpa aliran, kenikmatan yang tak berbatas. وَ “Dan” karena itu manakala mereka melihat kenikmatan dan kemuliaan yang Allah berikan kepada mereka, قَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا “mereka berkata, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini’,” dengan memberi nikmat kepada kami, menuntun hati kami, sehingga hati kami beriman dan tunduk kepada amal kebaikan yang membimbing kami kepada rumah (surga) ini. Allah menjaga iman kami dan amal kami sehingga mengantarkan kami kepada tempat ini, maka alangkah mulianya Rabb Yang Mulia yang memberi kita nikmat-nikmat dan melimpahkannya, baik lahir maupun batin yang tidak terhitung oleh siapa pun (dari hambaNya). وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ “Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.” Yakni kami tidak mungkin mau menerima petunjuk dan mengikuti rasul-rasulNya seandainya Allah tidak memberikan hidayahNya. لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ “Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Rabb kami, membawa kebena-ran.” Yakni ketika mereka bernikmat ria dengan kenikmatan yang pernah dikabarkan oleh para rasul dan ia menjadi haqqul yaqin setelah sebelumnya adalah ilmul yaqin, mereka berkata, “Sungguh kami telah melihat dan membuktikan apa yang diberitakan oleh para rasul bahwa seluruh apa yang mereka bawa tidak ada keraguan padanya. وَنُودُوا “Dan diserukan kepada mereka”, sebagai penghormatan dan penghargaan kepada mereka, أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا “Itulah surga yang diwariskan kepadamu.” Yakni kamu adalah pewarisnya dan ia menjadi bagianmu, karena neraka adalah bagian orang-orang kafir. Kamu mendapatkannya, بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ “disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.” Sebagian ulama Salaf berkata, “Penghuni surga selamat dari neraka dengan ampunan Allah, mereka masuk surga dengan Rahmat Allah, mereka membagi-bagi tempat dan mewarisinya dengan amal shalih dan ia dengan Rahmat Allah, bahkan termasuk RahmatNya yang paling tinggi.”
Berbeda dengan penghuni neraka yang saling mengutuk, penghuni surga hidup dengan hati yang bersih seperti digambarkan pada ayat ini. Dan kami mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka. Kemudian termasuk kesempurnaan nikmat yang mereka peroleh di surga adalah tempat tinggal yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Dan ketika hendak memasuki surga, mereka, penduduk surga, berkata, segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami untuk beramal saleh di dunia dan teguh untuk memegang ajaran-Nya sehingga kami mendapatkan nikmat masuk ke dalam surga ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk untuk menempuh jalan yang lurus ini sekiranya Allah tidak menunjukkan kami. Sesungguhnya rasul-rasul tuhan kami telah datang membawa kebenaran, yakni dengan membawa berita gembira bagi yang senantiasa mengikuti perintahnya, dan peringatan bagi orang yang menentangnya. Kini di surga kami menemukan dalam bentuk nyata apa yang mereka sampaikan itu. Dengan penuh penghormatan diserukan kepada mereka, wahai orang yang bertakwa, itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, karena apa, yakni amal saleh, yang telah kamu kerjakan. Dan setelah berada di surga dan bersyukur kepada Allah atas nikmat dan karunia yang diperoleh, para penghuni surga menyeru penghuni-penghuni neraka, wahai penghuni neraka, sungguh, kami kini telah memperoleh secara nyata setelah sebelumnya kami yakini dalam hati apa yang dijanjikan tuhan kepada kami yaitu surga dan berbagai kenikmatan yang ada di dalamnya itu benar. Maka apakah kamu juga telah memperoleh, yakni merasakan, apa yang dijanjikan tuhan kepadamu berupa siksaan dan azab yang pedih bagi para penentang dan pendurhaka itu benar’ mereka menjawab, benar, kami telah mendapatkannya dan kini kami benar-benar dalam keadaan tersika. Kemudian penyeru, malaikat, mengumumkan di antara mereka, laknat Allah bagi orang-orang zalim, yaitu orang-orang yang selama hidup di dunia senantiasa menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah dengan menempuh berbagai cara, dan, lebih dari itu, mereka pun membelokkannya, yakni menggiring manusia dari kebenaran menuju kesesatan. Mereka itulah yang mengingkari dan tidak mempercayai kehidupan akhirat.
Al-A’raf Ayat 43 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 43, Makna Al-A’raf Ayat 43, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 43, Al-A’raf Ayat 43 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 43
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)