{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 53.
هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا تَأْوِيلَهُ ۚ يَوْمَ يَأْتِي تَأْوِيلُهُ يَقُولُ الَّذِينَ نَسُوهُ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ فَهَلْ لَنَا مِنْ شُفَعَاءَ فَيَشْفَعُوا لَنَا أَوْ نُرَدُّ فَنَعْمَلَ غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ قَدْ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ ﴿٥٣﴾
hal yanẓurụna illā ta`wīlah, yauma ya`tī ta`wīluhụ yaqụlullażīna nasụhu ming qablu qad jā`at rusulu rabbinā bil-ḥaqq, fa hal lanā min syufa’ā`a fa yasyfa’ụ lanā au nuraddu fa na’mala gairallażī kunnā na’mal, qad khasirū anfusahum wa ḍalla ‘an-hum mā kānụ yaftarụn
QS. Al-A’raf [7] : 53
Tidakkah mereka hanya menanti-nanti bukti kebenaran (Al-Qur’an) itu. Pada hari bukti kebenaran itu tiba, orang-orang yang sebelum itu mengabaikannya berkata, “Sungguh, rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran. Maka adakah pemberi syafaat bagi kami yang akan memberikan pertolongan kepada kami atau agar kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami akan beramal tidak seperti perbuatan yang pernah kami lakukan dahulu?” Mereka sebenarnya telah merugikan dirinya sendiri dan apa yang mereka ada-adakan dahulu telah hilang lenyap dari mereka.
Orang-orang kafir itu tidak menunggu-nunggu, kecuali terlaksananya bukti kebenaran yang telah dijanjikan di dalam Al Qur’an, yaitu siksa yang akan mereka terima. Pada hari ketika hisab (perhitungan), pembalasan dan siksa pada hari Kiamat terjadi, orang-orang kafir yang meninggalkan dan mengingkari Al Qur’an di dunia itu berkata, “Sekarang telah sangat jelas bagi kami bahwa rasul-rasul Rabb kami telah datang dengan membawa kebenaran dan nasihat kepada kami. Adakah bagi kami teman-teman dan pemberi syafaat yang bisa memberikan syafaat kepada kami di sisi Rabb kami, atau kami dapat dikembalikan lagi ke dunia sehingga kami dapat melakukan amal-amal yang diridhai oleh Allah?” Sungguh mereka merugi dengan dimasukkan ke dalam neraka dan kekal di dalamnya. Sekutu-sekutu yang dahulu mereka sembah selain Allah telah meninggalkan mereka, dan apa yang mereka ada-adakan di dunia dari hal-hal yang dijanjikan oleh setan telah lenyap.
Yaitu apa yang telah dijanjikan kepada mereka, berupa azab, pembalasan, surga, dan neraka. Demikianlah menurut Mujahid dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang. Sedangkan menurut Imam Malik, makna yang dimaksud dengan takwil dalam ayat ini ialah balasan atau pahalanya.
Ar-Rabi’ mengatakan bahwa takwil Al-Qur’an masih terus akan berlanjut hingga hari hisab (perhitungan amal) selesai, ahli surga telah masuk surga, dan ahli neraka telah masuk neraka. Maka pada saat itu sempurnalah takwil Al-Qur’an.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al-Qur’an itu.
Yakni pada hari kiamat, menurut pendapat Ibnu Abbas.
…berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu.
Maksudnya, orang-orang yang tidak mau beramal untuk menyambut hari kiamat dan mereka dengan sengaja melupakannya ketika hidup di dunia.
“Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa perkara yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafaat yang akan memberi syafaat bagi kami.
Yakni untuk menyelamatkan kami dari nasib yang menimpa kami sekarang ini.
…atau dapatkah kami dikembalikan.
Yaitu ke dalam kehidupan di dunia.
…sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?”
Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain, yaitu melalui firman-Nya:
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman,” (tentulah kamu melihat sesuatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka. (Al An’am:27-28)
Sedangkan dalam ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan.
Artinya, mereka merugikan diri mereka sendiri karena pada akhirnya mereka dimasukkan ke dalam neraka dan mereka kekal di dalamnya.
..dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan.
Yakni lenyaplah apa yang dahulu mereka sembah selain Allah, sembah-an-sembahan mereka tidak dapat memberikan syafaat kepada mereka, tidak dapat menolong mereka, dan tidak dapat menyelamatkan mereka dari azab yang mereka alami.
Orang-orang yang ditimpa azab itu tidak beriman ke-pada kitab yang agung ini, tidak pula tunduk kepada perintah dan larangannya, maka tidak ada alasan bagi mereka kecuali bahwa mereka berhak menerima apa yang diberitakan oleh al-Qur`an. Oleh karena itu Allah berfirman, هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا تَأْوِيلَهُ “Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) al-Qur`an itu.” Yakni terjadinya apa yang diberitakannya seperti kata Nabi Yusuf j manakala mimpinya terbukti, “Inilah tabir mimpiku yang dahulu itu.” يَوْمَ يَأْتِي تَأْوِيلُهُ يَقُولُ الَّذِينَ نَسُوهُ مِنْ قَبْلُ “Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan al-Qur`an itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu,” dalam keadaan menyesal dan bersedih atas apa yang telah berlalu, memohon syafa’at agar dosa-dosa mereka diampuni, me-ngakui apa yang diberitakan oleh para rasul, قَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ فَهَلْ لَنَا مِنْ شُفَعَاءَ فَيَشْفَعُوا لَنَا أَوْ نُرَدُّ “sesungguhnya telah datang rasul-rasul Rabb kami membawa yang haq, maka adakah bagi kami pemberi syafa’at yang akan memberi syafa’at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan”, ke dunia, فَنَعْمَلَ غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ “sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?” Waktunya telah berlalu, tidak mungkin kembali ke dunia, dan syafa’at pemberi syafa’at tidaklah berguna bagi mereka. Permintaan agar mereka dikembalikan ke dunia untuk beramal dengan selain amal mereka yang dulu adalah dusta belaka, tujuan mereka hanya membela diri (untuk menghindari) dari apa yang menimpa mereka.
وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
“Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka.” (QS. Al-An’am: 28).
قَدْ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ “Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri”, di mana mereka menyia-nyiakan keberuntungan dan mengambil jalan kebinasaan. Hal itu tidak seperti kerugian harta, perkakas dan anak-anak, akan tetapi ini adalah kerugian yang tidak mungkin tergantikan. وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ “Dan telah lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan”, di dunia yang mereka harap-harapkan dan dijanjikan oleh setan, mereka melakukan apa yang tidak pernah mereka perhitungkan, dan teranglah kebatilan dan kesesatannya, serta terbukti dan benarlah apa yang dibawa oleh para rasul.
Orang-orang kafir tidaklah beriman kepada berita-berita dalam alqur’an, walaupun sudah sedemikian jelas bukti-bukti kebenarannya. Tidakkah mereka hanya menanti-nanti melainkan setelah nyata bagi mereka bukti kebenaran Al-Qur’an itu. Pada hari kiamat ketika bukti kebenaran pemberitaan Al-Qur’an itu tiba, seperti berita tentang hari kebangkitan, surga, dan neraka, orang-orang yang sebelum itu mengabaikannya, yakni meninggalkan tuntunannya, berkata, sungguh ketika di dunia, rasul-rasul tuhan kami telah datang membawa kebenaran, antara lain tentang hari kebangkitan, namun kami kafir dan ingkar padanya. Maka adakah pemberi syafaat bagi kami yang akan memberikan pertolongan kepada kami, agar kami terhindar dari siksa yang pedih ini atau agar kami dikembalikan ke dunia sehingga kami akan beramal tidak seperti perbuatan yang pernah kami lakukan dahulu’ mereka sebenarnya telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka enggan beriman ketika di dunia dan apa yang mereka ada-adakan dahulu, yakni tuhan-tuhan yang mereka sembah telah hilang dan lenyap dari mereka. Sungguh, tuhanmu, pemelihara dan pembimbingmu, adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa atau periode, lalu dia bersemayam di atas ‘arsy sesuai dengan kebesaran dan keagungannya. Dia menutupkan malam dengan kegelapannya kepada siang yang mengikutinya dengan cepat sehingga begitu siang datang, ketika itu juga malam pergi. Semua makhluk-Nya termasuk matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! segala penciptaan, yakni menetapkan ukuran tertentu bagi ciptaan dan segala urusan, menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, tuhan seluruh alam.
Al-A’raf Ayat 53 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 53, Makna Al-A’raf Ayat 53, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 53, Al-A’raf Ayat 53 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 53
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran