{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 57.
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿٥٧﴾
wa huwallażī yursilur-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, ḥattā iżā aqallat saḥāban ṡiqālan suqnāhu libaladim mayyitin fa anzalnā bihil-mā`a fa akhrajnā bihī ming kulliṡ-ṡamarāt, każālika nukhrijul-mautā la’allakum tażakkarụn
QS. Al-A’raf [7] : 57
Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
Dan Allah-lah yang meniupkan angin yang baik dan lembut, yang membawa berita gembira, yaitu hujan yang turun dengan izin Allah. Kemudian, manusia merasa senang dengan rahmat Allah. Apabila langit itu membawa awan yang penuh dengan air hujan, Allah mengirimnya untuk menghidupkan suatu negeri yang telah tandus tanahnya dan kering pohon-pohon dan tanaman-tanaannya. Allah turunkan hujan dengan awan itu di daerah yang kering dan tandus. Kemudian Dia menumbuhkan bermacam-macam pohon dan tanaman sehingga pohon-pohon itu kembali berbuah. Begitulah Kami mengeluarkan orang-orang mati dari kubur mereka dalam keadaan hidup setelah mati, seperti Kami menghidupkan negeri yang mati dengan air hujan agar mereka dapat mengambil pelajaran dan menjadikannya petunjuk untuk mengesakan Allah dan beriman kepada kuasa-Nya untuk membangkitkan kembali.
Dalam pembahasan di atas disebutkan bahwa Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi, dan Dialah Yang Mengatur, Yang Memutuskan, Yang Memerintah, dan Yang Menundukkannya. Dia memberikan petunjuk kepada mereka agar berdoa kepada-Nya karena Dia Mahakuasa atas semua yang dikehendaki-Nya. Kemudian dalam pembahasan ayat ini disebutkan bahwa Allah mengingatkan kepada hamba-hamba-Nya bahwa Dialah yang memberi mereka rezeki, dan bahwa kelak Dia akan membangkitkan orang-orang yang telah mati di hari kiamat. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira.
Yakni angin yang bertiup menyebar membawa awan yang mengandung hujan. Di antara ahli qiraat ada yang membacanya dengan bacaan yang semakna dengan apa yang dikandung oleh firman-Nya:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira. (Ar Ruum:46)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…sebelum kedatangan rahmat-Nya.
Maksudnya, sebelum kedatangan hujan. Sama pengertiannya dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan Dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. (Asy Syuura:28)
Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (Ar Ruum:50)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung.
Yakni angin tersebut membawa awan yang mengandung air hujan yang ciri khasnya gelap karena berat, penuh dengan air, dan tidak jauh dari permukaan bumi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kami halau ke suatu daerah yang tandus.
Yakni ke suatu daerah yang kering dan tandus tidak ada tanam-tanamannya. Ayat ini semakna dengan ayat lain, yaitu firman-Nya:
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi mati, Kami hidupkan bumi itu. (Yaa Siin:33), hingga akhir ayat.
Karena itulah dalam ayat ini —yakni firman selanjutnya— disebutkan:
…maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati.
Yaitu sebagaimana Kami hidupkan bumi yang telah mati itu sesudah matinya, demikian pula Kami hidupkan jasad-jasad sesudah tulang belulangnya hancur kelak di hari kiamat. Di hari kiamat nanti Allah menurunkan hujan dari langit, hujan itu menyirami bumi selama empat puluh hari. Maka tumbuhlah dari bumi semua jasad dari kuburnya masing-masing seperti tumbuhnya bebijian dari dalam tanah.
Pengertian seperti ini banyak didapat di dalam Al-Qur’an. Diungkapkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sebagai perumpamaan kejadian hari kiamat, Allah mengungkapkannya dengan contoh Dia menghidupkan bumi yang telah mati. Karena itulah di akhir ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:
…mudah-mudahan kalian mengambil pelajaran.
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan salah satu bukti kuasaNya dan salah satu bentuk karuniaNya. Dia berfirman, وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan RahmatNya (hujan).” Yakni angin yang membawa hujan, yang memicu hujan dari bumi dengan izin Allah, maka makhluk bersuka cita dengan rahmat Allah dan hati mereka menjadi tenang sebelum ia turun. حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا “Hingga apabila angin itu membawa awan mendung.” Sebagian darinya meniupnya, lalu ia bertemu dengan angin yang lain, dan bersatu dengan angin yang lain lagi. سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ “Kami halau ke suatu daerah yang tandus”, hewan-hewannya hampir mati dan penduduknya hampir berputus asa dari rahmat Allah. فَأَنْزَلْنَا بِهِ “Lalu Kami turunkan”, pada daerah yang tandus itu الْمَاءَ “hujan” yang deras dari awan itu. Allah mengirimkan angin yang mengucurkannya dan angin yang meratakannya dengan izin Allah, lalu Kami tumbuhkan dengannya tumbuh-tumbuhan, maka mereka bersuka cita dengan rahmat Allah, dan menikmati kebaikan Allah.
FirmanNya, كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ “Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” Yakni, sebagaimana Kami hidupkan bumi setelah ia mati dengan tumbuh-tumbuhan, maka begitu pula Kami mengeluarkan orang-orang mati dari kubur mereka setelah sebelumnya mereka adalah tulang belulang yang tercecer. Ini adalah argumen yang sangat jelas, karena di antara kedua perkara tersebut tidak ada perbedaan. Orang yang mengingkari Hari Kebangkitan karena menurutnya mustahil, padahal dia melihat hal yang sama dengannya adalah orang yang sombong yang mengingkari hal-hal kongkrit. Ini mengandung dorongan untuk merenungkan dan memikirkan nikmat-nikmat Allah dengan mata yang dapat mengambil pelajaran dan ibrah, bukan mata yang penuh dengan kelalaian dan kelengahan.
Dialah Allah yang meniupkan dan menggerakkan angin sebagai kabar gembira, yakni tanda yang mendahului kedatangan rahmat-Nya, yaitu turunnya hujan, sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus yang telah rusak tanamannya karena ketiadaan air, lalu kami turunkan hujan lebat di daerah yang tandus itu hingga daerah tersebut menjadi subur. Kemudian kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan dan tanaman yang beragam warna dan rasanya. Seperti menumbuhkan tanah yang sudah mati menjadi subur itulah kami membangkitkan orang yang telah mati, mudahmudahan kamu, wahai manusia, mengambil pelajaran bahwa hari kebangkitan adalah benar adanya. Kemudian Allah memberikan perumpamaan dengan tanah baik dan subur serta tanah yang buruk dan tidak subur untuk menjelaskan sifat dan tabiat manusia. Orang yang baik sifatnya akan dapat menerima kebenaran, sementara orang yang buruk sifat dan tabiatnya tidak dapat menerima kebenaran. Dan jika hujan turun pada tanah yang baik, tanaman-tanamannya akan tumbuh subur dengan izin tuhan; dan adapun jika hujan turun pada tanah yang buruk, ia tidak akan dapat menumbuhkan tanaman yang baik melainkan hanya akan menumbuhkan tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda kebesaran kami bagi orang-orang yang bersyukur.
Al-A’raf Ayat 57 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 57, Makna Al-A’raf Ayat 57, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 57, Al-A’raf Ayat 57 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 57
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)