{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 65.
۞ وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَـٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ ﴿٦٥﴾
wa ilā ‘ādin akhāhum hụdā, qāla yā qaumi’budullāha mā lakum min ilāhin gairuh, a fa lā tattaqụn
QS. Al-A’raf [7] : 65
Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) Hud, saudara mereka. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?”
Sungguh Kami telah mengutus kepada Kamu Ad saudara mereka, yaitu Nabi Hud. Ketika mereka menyekutukan Allah dengan menyembah berhala-berhala. Dia (Hud) berkata kepada mereka, “Beribadahlah hanya kepada Allah, tidak ada Ilah bagi kalian yang berhak disembah kecuali Dia yang Mahaagung lagi Mahatinggi. Ikhlaskan ibadah kalian hanya pada-Nya. Mengapa kalian tidak takut pada siksa Allah dan kemurkaan-Nya atas kalian?”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Sebagaimana Kami utuskan Nuh kepada kaumnya, maka Kami pun mengutus kepada kaum ‘Ad saudara mereka, yaitu Hud.”
Menurut Muhammad ibnu Ishaq, kaum Nabi Hud berasal dari ‘Ad ibnu Iram ibnu Iwad ibnu Sam ibnu Nuh a.s. Menurut kami, mereka adalah kaum ‘Ad pertama yang disebut oleh Allah dalam KitabNya. Mereka adalah keturunan dari ‘Ad ibnu Iram yang bertempat tinggal di gedung-gedung yang tinggi tiang-tiangnya di daerah pedalaman. Seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Apakah kamu belum memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Ad? (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain. (89:6-8)
Demikian itu karena besarnya tubuh mereka dan dahsyatnya kekuatan mereka, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya yang lain:
Adapun kaum ‘Ad, maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata.”Siapakah yang lebih besar kekuatannya daripada kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami. (Al Fushilat:15)
Tempat tinggal mereka di negeri Yaman adalah di Ahqaf, yakni suatu daerah yang semuanya terdiri atas bukit-bukit pasir.
Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad ibnu Abdullah ibnu Abu Sa’id Al-Khuza’i, dari Abut Tufail (yaitu Amir ibnu Wasilah) bahwa ia pernah mendengar Ali berkata kepada seorang lelaki dari Hadramaut, “Apakah engkau pernah melihat gundukan pasir merah yang dicampuri dengan tanah liat keras yang merah, dan dipenuhi dengan pohon arak dan pohon siar, tepatnya terletak di bagian anu dari kawasan Hadramaut?” Lelaki itu menjawab, “Ya saya pernah melihatnya, hai Amirul Mu’minin. Demi Allah, engkau benar-benar menggambarkannya seperti orang yang pernah melihatnya.” Ali r.a. berkata, “Tidak, tetapi saya pernah diberi tahu oleh hadis tentangnya.” Lelaki dari Hadramaut itu bertanya lagi, “Mengapa engkau tanyakan tempat tersebut, wahai Amirul Mu’minin?” Ali r.a. menjawab, “Padanya terdapat kuburan Hud a.s.”
Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir. Di dalamnya terkandung informasi yang menyatakan bahwa tempat tinggal kaum Nabi Hud adalah negeri Yaman karena Nabi Hud sendiri dimakamkan di tempat tersebut.
Nabi Hud adalah seorang yang paling mulia keturunannya di antara kaumnya. Karena sesungguhnya semua rasul diutus oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dari kalangan kabilah yang paling utama dan paling dihormati di kalangan kaumnya. Tetapi kaum Nabi Hud —sebagaimana tubuh mereka yang besar lagi perkasa, begitu pula hati mereka sangat keras— mereka adalah suatu umat yang paling mendustakan perkara hak.
Karena itulah Allah mengutus kepada mereka Nabi Hud a.s. yang menyeru mereka untuk menyembah Allah semata, taat kepada-Nya, dan bertakwa kepada-Nya.
Tafsir Ayat:
(وَ) “Dan” Kami telah mengutus وَإِلَى عَادٍ “kepada kaum ‘Ad” yang pertama, yang ada di bumi Yaman, أَخَاهُمْ “saudara mereka”, dari nasab هُودًا “Hud ‘alaihissalam”, menyeru mereka kepada tauhid, melarang mereka dari syirik, dan berbuat semena-mena di muka bumi. Dia berkata kepada mereka, يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu (yang berhak disembah) selainNya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” Apakah kamu tidak takut dari azab dan siksaNya jika kamu tetap memegang apa yang kamu pegang.
Setelah nabi nuh wafat, Allah mengutus nabi hud kepada kaum ‘ad untuk meneruskan ajaran tauhid yang telah disampaikan oleh nabi nuh. Dan kepada kaum ‘ad, kami utus nabi hud, yang merupakan saudara seketurunan mereka agar mereka memahami ajaran yang ia sampaikan. Dia berkata sebagaimana ucapan nabi nuh kepada kaumnya, wahai kaumku! sembahlah Allah! tidak ada tuhan sembahan bagimu yang layak disembah selain dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa dengan menjalankan perintah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain sehingga kamu terhindar dari siksa-Nya’ mendengar seruan nabi hud, kebanyakan kaumnya tetap kafir, tidak mau mengikuti ajakan dan dakwahnya. Bahkan, pemuka-pemuka orang-orang yang kafir dari kaumnya yang berkuasa berkata, sesungguhnya kami memandang kamu, yakni melihat dan menilaimu secara keseluruhan, benar-benar kurang waras, tidak memahami apa yang kamu katakan, dan kami kira dan yakin kamu termasuk orang-orang yang berdusta dalam perkataanmu. ‘
Al-A’raf Ayat 65 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 65, Makna Al-A’raf Ayat 65, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 65, Al-A’raf Ayat 65 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 65
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran