{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 86.
وَلَا تَقْعُدُوا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِهِ وَتَبْغُونَهَا عِوَجًا ۚ وَاذْكُرُوا إِذْ كُنْتُمْ قَلِيلًا فَكَثَّرَكُمْ ۖ وَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ ﴿٨٦﴾
wa lā taq’udụ bikulli ṣirāṭin tụ’idụna wa taṣuddụna ‘an sabīlillāhi man āmana bihī wa tabgụnahā ‘iwajā, ważkurū iż kuntum qalīlan fa kaṡṡarakum wanẓurụ kaifa kāna ‘āqibatul-mufsidīn
QS. Al-A’raf [7] : 86
Dan janganlah kamu duduk di setiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah dan ingin membelokkannya. Ingatlah ketika kamu dahulunya sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.
Janganlah kalian duduk-duduk di jalan dengan tujuan mengancam manusia untuk dibunuh, jika mereka tidak mau menyerahkan harta mereka kepada kalian, dan kalian menghalang-halangi orang yang percaya kepada Allah dan beramal shalih dari jalan-Nya yang lurus. Kalian menginginkan jalan Allah menjadi bengkok dan menyukainya demi mengikuti hawa nafsu kalian, dan menjauhkan manusia dari jalan yang lurus tersebut. Ingatlah nikmat Allah atas kalian, pada waktu jumlah kalian masih sedikit, lalu Dia membuat jumlah kalian menjadi banyak, sehingga kalian menjadi kuat dan perkasa. Dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi dan bagaimana mereka ditimpa kebinasaan dan kehancuran?
Nabi Syu’aib a.s. melarang mereka melakukan pembegalan di jalan, baik secara fisik maupun secara mental, yaitu melalui apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan janganlah kalian duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti. (Al A’raf:86)
Yaitu menakut-nakuti akan membunuhnya bila ia tidak memberikan hartanya kepada kalian. As-Saddi dan lain-lainnya mengatakan bahwa mereka adalah para pemungut liar (pemeras).
Tetapi diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Mujahid serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan janganlah kalian duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti.
Yakni kalian menakut-nakuti orang-orang mukmin yang datang kepada Nabi Syu’aib untuk mengikutinya. Tetapi pendapat yang pertama lebih kuat, karena lafaz as-sirat artinya jalan.
Yang kedua disebutkan oleh firman-Nya:
…dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok.
Maksudnya, kalian menghendaki agar jalan Allah bengkok dan menyimpang.
Dan ingatlah di waktu dahulunya kalian berjumlah sedikit, kemudian Allah menjadikan kalian berjumlah banyak.
Yaitu pada asal mulanya kalian lemah karena bilangan kalian yang sedikit (minoritas), kemudian menjadi kuat karena bilangan kalian telah banyak (mayoritas). Maka ingatlah kalian akan nikmat Allah kepada kalian dalam hal tersebut.
…lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.
Yakni nasib yang dialami oleh umat-umat terdahulu dan generasi-generasi di masa silam, serta azab dan pembalasan Allah yang menimpa mereka karena mereka berani berbuat durhaka terhadap Allah dan mendustakan rasul-rasul-Nya.
Tafsir Ayat:
وَلَا تَقْعُدُوا “Dan janganlah kamu duduk” menghadang orang بِكُلِّ صِرَاطٍ “di tiap-tiap jalan.” Yaitu jalan yang banyak dilalui oleh orang-orang, kamu memperingatkan orang-orang darinya, تُوعِدُونَ “dengan menakut-nakuti”, orang-orang yang melewatinya وَتَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِهِ “dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah.” Yakni orang yang ingin menjadikannya sebagai petunjuk. وَتَبْغُونَهَا عِوَجًا “Dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok.” Dan kamu membelokkannya demi mengikuti hawa nafsumu. Semestinya kamu dan orang-orang selainmu menghargai dan menghormati jalan-jalan yang Allah letakkan bagi hamba-hambaNya, agar mereka bisa menitinya kepada ridha Allah dan rumah kemuliaanNya yang dengannya Dia merahmati mereka dengan rahmat terbesar. Semestinya kamu menolongnya, menyerukan kepadanya dan membelanya, bukan malah kamu menjadi pembegal yang menghadang orang-orang darinya, karena ini adalah merupakan bentuk kekufuran kepada nikmat Allah dan penentangan kepada Allah serta menjadikan jalan yang paling lurus dan paling adil sebagai jalan yang bengkok, dan kamu menyalahkan orang-orang yang menitinya. وَاذْكُرُوا “Dan ingatlah”, nikmat Allah atas kalian, إِذْ كُنْتُمْ قَلِيلًا فَكَثَّرَكُمْ “di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu.” Yakni menumbuhbiakkanmu dengan istri, anak-anak dan kesehatan yang Dia berikan kepadamu, bahwa Dia tidak mengujimu dengan wabah atau penyakit yang mengurangi jumlahmu. Dia juga tidak menguasakanmu kepada musuh yang menumpasmu dan mencerai-beraikanmu di muka bumi. Justru Dia memberimu nikmat dengan kesatuanmu, pelimpahan rizki dan banyaknya keturunan. وَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ “Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.” Kamu tidak melihat mereka kecuali tercerai berai, yang ada di negeri mereka hanyalah kesunyian dan porak poranda. Mereka tidak meninggalkan nama yang baik, justru di dunia ini mereka mendapatkan laknat, sementara pada Hari Kiamat mereka lebih hina dan sengsara.
Dan di samping jangan merusak di muka bumi, janganlah juga kamu duduk sengaja memotong di setiap jalan menuju nabi syuaib, dengan maksud menakut-nakuti orang-orang yang melewatinya dengan ancaman pembunuhan dan terus-menerus menghalang-halangi orangorang yang beriman dari jalan Allah dan ingin membelokkannya dari jalan yang lurus dengan mencari-cari dalih atau kelemahannya untuk menanamkan keraguan terhadap Allah. Ingatlah masa lalumu ketika kamu dahulunya berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu dengan mengembangbiakkan keturunanmu dan memberi rezeki yang banyak. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan dari umat dan suku sebelummu, seperti kaum ‘ad dan samud, sebagai pelajaran agar kamu tidak mengalami nasib serupa. Sambil mengajak kaumnya beriman, nabi syuaib mengakhiri seruannya dengan kalimat diplomatis, jika ada segolongan di antara kamu yang beriman kepada ajaran yang aku diutus menyampaikannya agar menyembah Allah dan meninggalkan perbuatan zalim seperti mengurangi hak manusia dalam menimbang dan menakar, dan ada pula segolongan yang tidak beriman dengan apa yang aku sampaikan itu dengan masih tetap kufur dan berbuat zalim, maka bersabarlah, wahai dua golongan yang berbeda, sampai Allah menetapkan keputusan atas perkara itu dengan seadil-adilnya di antara kita. Dialah hakim yang terbaik pemberi keputusan.
Al-A’raf Ayat 86 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 86, Makna Al-A’raf Ayat 86, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 86, Al-A’raf Ayat 86 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 86
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)