{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 102.
وَمَا وَجَدْنَا لِأَكْثَرِهِمْ مِنْ عَهْدٍ ۖ وَإِنْ وَجَدْنَا أَكْثَرَهُمْ لَفَاسِقِينَ ﴿١٠٢﴾
wa mā wajadnā li`akṡarihim min ‘ahd, wa iw wajadnā akṡarahum lafāsiqīn
QS. Al-A’raf [7] : 102
Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sebaliknya yang Kami dapati kebanyakan mereka adalah orang-orang yang benar-benar fasik.
Dan Kami tidak mendapati kebanyakan dari umat-umat terdahulu dapat dipercaya dan tidak pula memenuhi janji. Kami mendapati kebanyakan dari mereka fasik, tidak taat kepada Allah dan tidak menjalankan perintah-perintah-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang kafir. Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka.
Yakni kebanyakan dari umat-umat terdahulu.
…memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.
Artinya sesungguhnya Kami menjumpai kebanyakan dari mereka adalah orang-orang fasik yang menyimpang dari jalan ketaatan dan keteladanan serta menyimpang dari janji yang telah mereka ambil, yaitu janji yang membuat mereka diciptakan dan telah difitrahkan di dalam diri mereka. Janji itu telah diambil dari mereka sejak mereka masih berada di dalam tulang sulbi, yaitu bahwa Tuhan dan Penguasa mereka adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Lalu mereka mengikrarkan janji itu dan bersaksi terhadap diri mereka sendiri mengenainya, tetapi mereka melanggar janji itu dan meninggalkannya di belakang mereka. Kemudian mereka menyemabh selain Allah Bersama-Nya tanpa ada dalil dan bukti yang membenarkannya. Baik ditinjau dari segi rasio maupun syara’ dan menurut fitrah yang sehat pun hal tersebut jelas ditentang. Lalu datanglah para rasul yang mulia, mulai dari yang pertama hingga yang terakhir, semuanya melarang hal tersebut, seperti yang disebutkan di dalam hadis Sahih Muslim, bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman dalam hadis qudsi:
Sesungguhnya Aku telah menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan hanif (cenderung kepada agama yang benar), kemudian datanglah setan, lalu setan menyesatkan mereka dari agamanya, dan setan mengharamkan kepada mereka apa-apa yang telah Aku halalkan bagi mereka.
Di dalam kitab Sahihain disebutkan:
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, dan Majusi.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman di dalam ayat lain, yaitu:
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku. (Al Anbiyaa:25)
Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu, “Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?” (Az Zukhruf:45)
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasulpada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah tagul itu.” (An-Nahl:36)
Dan ayat-ayat lainnya yang semakna.
Tetapi ada yang mengemukakan tafsirnya sehubungan dengan makna firman-Nya:
maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. (Al A’raf:101)
Sebagaimana Abu Ja’far Ar-Razi telah meriwayatkan dari Ar-Razi, dari Ar-Rabi’ ibnu Anas, dari Abul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka’b sehubungan dengan ayat ini, bahwa hal itu telah diketahui oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sejak hari mereka mengikrarkan janji kepada-Nya. Dengan kata lain, mereka tidak akan beriman karena sikap mereka yang demikian itu telah diketahui oleh Allah sejak zaman azali. Hal yang sama dikatakan oleh Ar-Rabi’ ibnu Anas, dari Abul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka’b, dari Anas, kemudian dipilih oleh Ibnu Jarir.
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. (Al A’raf:101) Menurutnya hal tersebut ialah pada hari ketika Allah mengambil janji dari mereka, lalu mereka beriman secara paksa.
Sedangkan menurut Mujahid, ayat ini semakna dengan firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:
Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali. (Al-An’ am: 28), hingga akhir ayat.
(102) وَمَا وَجَدْنَا لِاَكْثَرِهِمْ مِّنْ عَهْدٍۚ “Dan Kami tidak mendapati keba-nyakan mereka memenuhi janji.” Yakni, Kami tidak mendapati keba-nyakan umat yang diutus kepada mereka rasul-rasul itu menepati janji, yakni keteguhan dan komitmen dalam memegang wasiat Allah bagi seluruh alam, mereka juga tidak tunduk kepada perintah-pe-rintahNya yang Dia sampaikan melalui para rasul. وَاِنْ وَّجَدْنَآ اَكْثَرَهُمْ لَفٰسِقِيْنَ “Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.” Menyimpang dari ketaatan kepada Allah, mengikuti hawa nafsu tanpa petunjuk dari Allah جَلَّ جَلالُهُ . Allah menguji para hamba dengan mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab, serta memerintahkan mereka agar memenuhi perjanjianNya dan meng-ikuti petunjukNya, tetapi yang bersedia tunduk kepada perintah-Nya hanyalah sedikit dari mereka, orang-orang yang telah ditulis (ditetapkan) akan berbahagia oleh Allah. Adapun mayoritas ma-nusia maka mereka berpaling dari petunjuk dan menyombongkan diri dari apa yang dibawa oleh rasul-rasul, maka Allah pun menim-pakan kepada mereka dari hukuman-hukumanNya yang berma-cam-macam.
Dan kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji sedikit pun, berupa komitmen terhadap keimanan yang kami pesankan kepada mereka melalui para rasul dan nalar yang sehat (lihat: surah ala’ra’f/7: 172). Begitu juga dengan janji-janji yang lain. Sebaliknya yang kami dapati kebanyakan mereka adalah orang-orang yang benar-benar fasik, menyimpang dan keluar dari ketaatan kepada Allah. Setelah mereka, yaitu para rasul tersebut, kemudian kami utus musa dengan membawa bukti-bukti yang menunjukkan kebenarannya dalam menyampaikan wahyu kami, kepada fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu dengan sikap zhalim dan takabbur mereka mengingkari buktibukti itudan melecehkannya serta menghalangi orang lain untuk mempercayainya. Karena itulah mereka, akhirnya, berhak mendapat azab Allah. Maka perhatikanlah wahai nabi Muhammad dan siapa pun yang mau menggunakan akalnya, bagaimana kesudahan dan akhir perjalanan orang-orang yang berbuat kerusakan, antara lain firaun yang Allah tenggelamkan di laut merah, dengan mendustakan kebenaran dari Allah dan menghalangi-halangi orang dari jalan-Nya.
Al-A’raf Ayat 102 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 102, Makna Al-A’raf Ayat 102, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 102, Al-A’raf Ayat 102 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 102
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)