{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 117.
۞ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ ﴿١١٧﴾
wa auḥainā ilā mụsā an alqi ‘aṣāk, fa iżā hiya talqafu mā ya`fikụn
QS. Al-A’raf [7] : 117
Dan Kami wahyukan kepada Musa, “Lemparkanlah tongkatmu!” Maka tiba-tiba ia menelan (habis) segala kepalsuan mereka.
Lalu Allah mewahyukan kepada hamba dan Rasul-Nya, Musa, pada kejadian yang besar itu, yaitu kejadian di mana Allah membedakan antara yang hak dan yang batil. Dia memerintahkan Musa untuk melempar apa yang ada pada tangan kanannya, yaitu tongkatnya. Kemudian Musa melemparnya, tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi ular yang besar dan memakan semua yang dilemparkan oleh para penyihir Fir’aun, kejadian ini mengilhami manusia bahwa Musa berada pada kebenaran dan Fir’aun berada pada kebatilan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan wahyu kepada hamba dan rasul-Nya —yaitu Musa a.s.— dalam situasi yang kritis itu. Saat itulah Allah akan membedakan antara perkara yang hak dan yang batil, hendaknyalah Musa melemparkan tongkat yang ada di tangan kanannya.
Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan.
Yakni menelan bulat-bulat.
apa yang mereka sulapkan.
Maksudnya, semua yang mereka lemparkan dan mereka sulapkan itu untuk menunjukkan bahwa apa yang dilemparkan oleh Musa a.s. adalah hak (benar), sedangkan yang mereka lemparkan adalah batil.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa ular Nabi Musa itu tidak sekali-kali melewati sesuatu dari tali dan tongkat mereka melainkan ia menelannya bulat-bulat. Sejak itulah para ahli sihir mengetahui bahwa apa yang didatangkan oleh Musa adalah dari langit, bukan sihir. Lalu mereka menyungkur bersujud seraya berkata, seperti yang diungkapkan oleh firman-Nya:
Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (yaitu) Tuhan Musa dan Harun. (Al A’raf:121-122)
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, ular Nabi Musa terus mengejar semua tali dan tongkat mereka satu demi satu hingga tidak ada sedikit pun —apalagi banyak— melainkan semuanya ditelan bulat-bulat olehnya. Apa yang mereka lemparkan di lembah itu tiada sedikit pun kelihatan masih tersisa. Kemudian Nabi Musa memegangnya, maka ular tersebut kembali ke ujud yang semula, yaitu tongkat, sedangkan para ahli sihir menyungkur bersujud seraya berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya: Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (yaitu) Tuhan Musa dan Harun.” (Al A’raf:121-122) Mereka mengatakan pula, “Sekiranya apa yang dilakukan oleh Musa itu adalah sihir, niscaya dia tidak akan dapat mengalahkan kami.”
Al-Qasim ibnu Abu Burrah mengatakan bahwa Allah mewahyukan kepada Musa, “Lemparkanlah tongkatmu.” lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya (Al A’raf:107) Ular itu mengangakan mulutnya dan menelan tali-tali serta tongkat-tongkat mereka. Maka saat itu juga para ahli sihir menyungkur bersujud, dan mereka tidak berani mengangkat kepala mereka sehingga mereka melihat surga dan neraka serta balasan yang diterima oleh para penghuninya masing-masing.
(117) وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنْ اَلْقِ عَصَاكَۚ “Dan Kami wahyukan kepada Musa, ‘Lemparkanlah tongkatmu’.” Maka Musa melemparkannya, فَاِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُوْنَۚ “maka sekonyong-konyong tongkat itu menjadi”, ular yang melata, maka ia menelan sulap mereka, yakni kebohongan dan kedustaan mereka.
Dan untuk menunjukkan kebesaran kami di hadapan orang banyak, kami wahyukan kepada nabi musa, lemparkanlah tongkatmu! nabi musa pun segera melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi seekor ular yang bergerak dengan cepat menelan habis segala kepalsuan mereka, yakni sihir dan tipu daya yang mereka lakukan. Dengan mukjizat tongkat tersebut maka terbuktilah kebenaran yang berada di pihak nabi musa, dengan disaksikan orang banyak. Dan segala yang mereka kerjakan berupa sihir dan kepalsuan jadi sia-sia dan batal semua. Kebatilan, walau dibalut keindahan, hanya akan mengelabui sesaat, tetapi akan sirna bila berhadapan dengan kebenaran.
Al-A’raf Ayat 117 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 117, Makna Al-A’raf Ayat 117, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 117, Al-A’raf Ayat 117 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 117
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)