{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 126.
وَمَا تَنْقِمُ مِنَّا إِلَّا أَنْ آمَنَّا بِآيَاتِ رَبِّنَا لَمَّا جَاءَتْنَا ۚ رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ ﴿١٢٦﴾
wa mā tangqimu minnā illā an āmannā bi`āyāti rabbinā lammā jā`atnā, rabbanā afrig ‘alainā ṣabraw wa tawaffanā muslimīn
QS. Al-A’raf [7] : 126
Dan engkau tidak melakukan balas dendam kepada kami, melainkan karena kami beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami.” (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu).”
Dan kamu (Fir’aun) tidak dapat menyalahkan dan mencela kami karena kami telah beriman dan percaya terhadap bukti-bukti dan keterangan-keterangan yang dibawa oleh Musa dari Rabb kami, kamu dan juga orang selain kamu tidak akan kuasa membuat bukti-bukti atau keterangan-keterangan yang sama dengan itu, kecuali Allah yang menguasai langit dan bumi. Para ahli sihir itu berdoa: “Wahai Rabb kami, limpahkanlah kepada kami kesabaran yang besar dan keteguhan, wafatkanlah kami dalam keadaan tunduk terhadap perintah-Mu dan mengikuti Rasul-Mu.”
Yakni curahkanlah kepada kami kesabaran dalam membela agama-Mu, dan teguhkanlah hati kami padanya.
…dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).
Maksudnya dalam keadaan mengikuti Nabi-Mu, yaitu Musa a.s. Dan mereka mengatakan kepada Fir’aun, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami. agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya).” Sesungguhnya barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Dan barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia) (Thaha : 72-75)
Pada pagi harinya mereka masih sebagai ahli sihir, tetapi pada akhirnya di petang hari mereka adalah para syuhada yang berbakti.
Ibnu Abbas, Ubaid ibnu Umair, Qatadah, dan Ibnu Juraij mengatakan bahwa mereka pada permulaan siang hari sebagai ahli sihir, kemudian pada petang harinya menjadi para syuhada.
(126) وَمَا تَنْقِمُ مِنَّآ “Dan kamu tidak menyalahkan kami.” Yakni kamu tidak mencela kami atas pengingkaranmu kepada kami dan ancamanmu kepada kami, kami tidak mempunyai dosa, اِلَّآ اَنْ اٰمَنَّا بِاٰيٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَاۤءَتْنَا “melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Rabb kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami.” Jika ini memang dosa yang dicela atasnya dan pelakunya berhak atas hukuman, maka ini adalah dosa kami. Kemudian mereka memohon kepada Allah agar memberi mereka keteguhan dan kesabaran, mereka ber-kata, رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا “Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami.” Yakni kesabaran yang besar. Ini ditunjukkan oleh kata صَبْرًا dengan bentuk nakirah karena ini adalah ujian besar yang berujung kepada kematian, maka ia memerlukan kesabaran besar agar hati tetap teguh dan orang mukmin tetap tenang dengan imannya serta agar kepanikan sirna darinya. وَّتَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ “Dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepadaMu).” Yakni dalam keadaan tun-duk kepada perintahMu dan mengikuti RasulMu. Dan yang zahir bahwa ancaman Fir’aun benar-benar dilakukan kepada mereka dan bahwa Allah meneguhkan mereka di atas iman.
Dan kami tahu betul bahwa engkau tidak menolak perbuatan kami dan melakukan balas dendam kepada kami, melainkan karena kami beriman kepada ayat-ayat tuhan pemelihara kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami. Oleh karena itu, apa pun yang akan kamu lakukan, kami tidak akan pernah meninggalkan keimanan kepada Allah. Kemudian, menyudahi debat dan pembicaraan dengan fir’aun, serta menyadari betapa berat dan kejamnya ancaman fir’aun, mereka berdoa, ya tuhan kami, limpahkanlah kesabaran yang tinggi kepada kami agar kami dapat menanggung semua cobaan ini dan matikanlah kami ketika tiba saat yang engkau tentukan, dalam keadaan muslim, tunduk patuh dan berserah diri kepada-Mu, tanpa tergoda oleh ancaman fir’aun. Setelah fir’aun dan kaumnya menyaksikan kemenangan nabi musa dan keimanan para pesihir kepadanya, para pemuka dari kaum fir’aun berkata, apakah engkau wahai fir’aun akan membiarkan musa dan kaumnya untuk berbuat kerusakan di negeri mesir ini dan meninggalkanmu dengan tidak menghormati dan tunduk kepadamu dan tuhan-tuhanmu tidak disembah’ pertanyaan itu sangat menyentak fir’aun, lalu ia menjawab, akan kita bunuh dengan pembunuhan yang pasti lagi banyak anak-anak laki-laki mereka dan kita biarkan hidup anak-anak perempuan mereka untuk melayani kita, atau untuk disiksa dan dilecehkan, seperti yang dulu pernah kita lakukan. Dengan begitu, mereka tidak dapat menggalang kekuatan. Jangan khawatir, situasi akan terkendali dan sesungguhnya kita berkuasa penuh atas mereka sehingga dapat menguasai dan menekan mereka.
Al-A’raf Ayat 126 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 126, Makna Al-A’raf Ayat 126, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 126, Al-A’raf Ayat 126 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 126
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)