{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 138.
وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتَوْا عَلَىٰ قَوْمٍ يَعْكُفُونَ عَلَىٰ أَصْنَامٍ لَهُمْ ۚ قَالُوا يَا مُوسَى اجْعَلْ لَنَا إِلَـٰهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ ۚ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ ﴿١٣٨﴾
wa jāwaznā bibanī isrā`īlal-baḥra fa atau ‘alā qaumiy ya’kufụna ‘alā aṣnāmil lahum, qālụ yā mụsaj’al lanā ilāhang kamā lahum ālihah, qāla innakum qaumun taj-halụn
QS. Al-A’raf [7] : 138
Dan Kami selamatkan Bani Israil menyeberangi laut itu (bagian utara dari Laut Merah). Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala, mereka (Bani Israil) berkata, “Wahai Musa! Buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala).” (Musa) menjawab, “Sungguh, kamu orang-orang yang bodoh.”
Dan Kami seberangkan Bani Israil melewati laut (merah) sehingga ketika mereka melewati suatu kaum yang menyembah berhala-berhala, mereka berkata kepada Musa, “Wahai Musa, buatkanlah kami berhala untuk kami sembah dan kami jadikan ilah seperti berhala milik kaum itu.” Musa menjawab, “Wahai Kaumku, sesungguhnya kalian tidak mengetahui keagungan Allah dan tidak mengetahui bahwa beribadah tidak boleh dilakukan, kecuali hanya kepada Allah yang Maha Esa lagi Maha Memaksa.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan apa yang diucapkan oleh orang-orang yang bodoh dari kalangan kaum Bani Israil kepada Musa a.s. setelah mereka menyeberangi lautan itu, dan mereka telah menyaksikan beberapa ayat kebesaran Allah dan kebesaran kekuasaan-Nya dengan mata kepala mereka sendiri.
…maka setelah mereka sampai.
yakni setelah mereka menyeberang, maka mereka bersua.
…dengan suatu kaum yang sedang menyembah berhala mereka.
Sebagian kalangan ulama tafsir ada yang mengatakan bahwa kaum tersebut berasal dari orang-orang Kan’an. Menurut pendapat lain, mereka adalah orang-orang Lakham.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa kaum tersebut menyembah berhala yang berbentuk sapi. Karena itulah maka hal tersebut memberikan pengaruh kesyubhatan bagi kaum Bani Israil dalam penyembahan mereka terhadap anak sapi sesudah peristiwa tersebut.
Kemudian mereka berkata, seperti yang dikisahkan firman-Nya:
Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah berhala sebagaimana mereka mempunyai beberapa berhala. Musa menjawab, “Sesungguhnya kalian ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan).”
Maksudnya, kalian adalah kaum yang tidak mengetahui keagungan dan kebesaran Allah serta hal-hal yang wajib dibersihkan dari-Nya berupa sekutu dan persamaan.
(138) وَجَاوَزْنَا بِبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ الْبَحْرَ “Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu”, setelah Allah menyelamatkan mereka dari musuh mereka, yaitu Fir’aun dan bala tentaranya, di mana Allah telah membinasakan mereka sementara Bani Israil melihatnya. فَاَتَوْا “Maka setelah mereka sampai”, yakni melewati عَلٰى قَوْمٍ يَّعْكُفُوْنَ عَلٰٓى اَصْنَامٍ لَّهُمْ “kepada suatu kaum yang sedang menyembah berhala mereka.” Yakni mereka berdiam padanya, ngalap berkah padanya, dan menyem-bahnya, lalu mereka berkata kepada Nabi mereka, Musa j, karena kebodohan dan ketidaktahuan mereka, setelah sebelumnya Allah menunjukkan kepada mereka ayat-ayatNya. قَالُوْا يٰمُوْسَى اجْعَلْ لَّنَآ اِلٰهًا كَمَا لَهُمْ اٰلِهَةٌ ۗ “Hai Musa buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana me-reka mempunyai beberapa tuhan (berhala).” Yakni izinkan kami men-jadikan berhala-berhala sebagai tuhan kami seperti yang mereka lakukan. Maka Musa menjawab, قَالَ اِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُوْنَ “Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan).” Adakah kejahilan yang lebih besar daripada kejahilan orang tentang Tuhan dan Penciptanya dan dia ingin menyamakanNya dengan selainNya yang tidak dapat mendatangkan manfaat, mudarat, kematian, ke-hidupan dan kebangkitan?
Dan setelah kami menyelamatkan mereka dan menenggelamkan fir’aun, kami selamatkan bani israil menyeberangi laut itu, yaitu bagian utara dari laut merah. Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang tekun menyembah berhala, muncul keinginan untuk melakukan kebiasaan lama mereka, kebiasaan menyembah berhala yang dilakukan di mesir. Mereka lalu meminta nabi musa untuk membuatkan patung berhala untuk disembah, seperti yang dilakukan oleh kaum yang mereka lihat itu. Mereka bani israil berkata, wahai musa! buatlah untuk kami sebuah tuhan berhala untuk kami sembah sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan berhala. Nabi musa berusaha mencegah keinginan mereka dan dengan nada mencela, dia menjawab, sungguh, kamu orang-orang yang bodoh, tidak memahami keagungan Allah dan tidak mengetahui bahwa yang patut disembah hanyalah tuhan yang maha esa. Yang mereka lakukan itu tentu tidak benar, dan sebagai akibatnya, sesungguhnya mereka para penyembah berhala yang kamu lihat tekun itu akan dihancurkan apa yang sedang mereka anut, yaitu akan punah kepercayaan dan ajaran syirik mereka, dan akan sia-sia, tidak bermanfaat sedikit pun, apa yang selalu mereka kerjakan, sebab sembahan itu tidak dapat menyelamatkan mereka dari siksa Allah ketika datang.
Al-A’raf Ayat 138 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 138, Makna Al-A’raf Ayat 138, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 138, Al-A’raf Ayat 138 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 138
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)