{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 144.
قَالَ يَا مُوسَىٰ إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسَالَاتِي وَبِكَلَامِي فَخُذْ مَا آتَيْتُكَ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ ﴿١٤٤﴾
qāla yā mụsā inniṣṭafaituka ‘alan-nāsi birisālātī wa bikalāmī fa khuż mā ātaituka wa kum minasy-syākirīn
QS. Al-A’raf [7] : 144
(Allah) berfirman, “Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) engkau dari manusia yang lain (pada masamu) untuk membawa risalah-Ku dan firman-Ku, sebab itu berpegang-teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur.”
Allah berfirman: “Wahai Musa, sesungguhnya Aku telah memilihmu atas seluruh manusia untuk menyampaikan risalah dan ayat-ayat-Ku yang Aku firmankan kepadamu tanpa perantara kepada semua makhluk, yang mana Aku mengutusmu kepada mereka. Ambillah perintah dan larangan yang telah Aku berikan kepadamu, berpegang teguhlah kepadanya dan kerjakanlah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang bersyukur kepada Allah atas risalah-Nya yang diberikan kepadamu, dan mengistimewakanmu dengan firman-Nya.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan bahwa Dia berbicara kepada Musa, Dia memilihnya di atas semua orang-orang yang semasanya untuk membawa risalah-Nya dan untuk berbicara langsung dengan-Nya. Tidak diragukan lagi bahwa Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah penghulu semua anak Adam dari yang pertama hingga yang terakhir. Karena itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjadikannya sebagai penutup para nabi dan para rasul, dan syariatnya terus berlaku sampai hari kiamat terjadi. Para pengikutnya lebih banyak daripada para pengikut nabi-nabi dan rasul-rasul lainnya. Sesudah beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam hal kemuliaan dan keutamaan menyusul Nabi Ibrahim a.s. kekasih Allah, kemudian Musa ibnu Imran yang pernah diajak berbicara langsung dengan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dalam ayat ini disebutkan:
…sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu.
Yakni pembicaraan dan munajat secara langsung ini.
…dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.
Maksudnya, bersyukur atas karunia tersebut, dan janganlah kamu meminta apa yang tidak ada kekuatan bagimu terhadapnya.
Selanjutnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan bahwa Dia telah menuliskan untuk Musa di dalam luh-luh (kitab Taurat) segala sesuatunya sebagai pelajaran dan keterangan bagi segala sesuatu. Menurut suatu pendapat, luh-luh tersebut dari pertama, dan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menuliskan di dalamnya semua pelajaran dan hukum-hukum yang terinci menerangkan tentang halal dan haram. Dan luh-luh tersebut di dalamnya tercakup isi kitab Taurat yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya.
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia. (Al Qashash:43)
Menurut suatu pendapat, luh-luh itu diberikan kepada Musa sebelum dia menerima kitab Taurat.
Pada garis besarnya luh-luh tersebut merupakan pengganti bagi Musa dari permohonan yang dia mintakan untuk dapat melihat Allah, lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melarangnya.
(144) Manakala Allah tidak memberikan kesempatan ke-pada Nabi Musa untuk melihatNya setelah sebelumnya dia sangat menginginkannya, maka Allah memberikan kepadanya kebaikan yang banyak. Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, قَالَ يٰمُوْسٰٓى اِنِّى اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ “Hai Musa sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu).” Yakni Aku memilihmu, mengangkatmu, melebihkan-mu, dan mengkhususkanmu dengan keutamaan-keutamaan yang besar dan kemuliaan-kemuliaan yang agung, بِرِسٰلٰتِيْ “untuk mem-bawa risalahKu.” Di mana Aku tidak mengkhususkan dan memberi-kannya kecuali kepada orang yang paling mulia, بِكَلَامِيْ “dan untuk berbicara langsung denganKu”, tanpa perantara. Ini adalah keutamaan khusus Musa al-Kalim (Rasul Allah yang diajak berbicara langsung oleh Allah) dan dia dikenal di kalangan saudara-saudaranya para rasul yang lain dengan itu. فَخُذْ مَآ اٰتَيْتُكَ “Sebab itu berpegang teguh-lah kepada apa yang Aku berikan kepadamu.” Yakni dari nikmat-nikmat, dan ambillah perintah dan larangan yang Aku berikan kepadamu dengan lapang dada, terimalah ia dengan ketundukan, وَكُنْ مِّنَ الشّٰكِرِيْنَ “dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur,” kepada Allah atas apa yang Dia khususkan dan karuniakan kepadamu.
Tatkala Allah menolak permintaan nabi musa untuk melihatnya, dia telah menyiapkan untuknya nikmat-nikmat yang lain sebagai kompensasi penolakan itu. Dia, yakni Allah berfirman, wahai musa! sesungguhnya aku memilih dengan melebihkan dan mengutamakan engkau dari manusia yang lain pada masamu untuk membawa risalah-ku yaitu pesan-pesan kenabian dan firman-ku yang aku sampaikan langsung dengan bercakap-cakap kepadamu, tanpa perantara, sebab itu berpegang-teguhlah kepada apa yang aku berikan kepadamu berupa perintah dan larangan, dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur atas nikmat kerasulan dan kekhususan tuhan berbicara langsung kepadamu. Setelah menjelaskan adanya risalah Allah, dan adanya kalam Allah kepada nabi musa, maka ayat ini menjelaskan lebih lanjut tentang kedua hal tersebut, yakni dan telah kami tuliskan untuk musa pada lauh-lauh taurat, yang berupa kepingan dari batu atau kayu yang dahulu biasa digunakan untuk menulis, sebagaimana kertas pada dewasa ini, segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan untuk se-gala hal yang dibutuhkan oleh bani israil pada masa itu; maka kami berfirman kepada nabi musa, berpegang teguhlah kepadanya dan suruhlah kaummu berpegang kepadanya dengan melaksanakan kandungannya sebaik-baiknya, seperti mendahulukan sikap memaafkan ketimbang kisas, membebaskan utang ketimbang menangguhkannya, dan mengutamakan yang mudah dari yang sulit. Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang fasik, yang keluar dari ketaatan kepada Allah, dan kehancuran yang akan diderita, agar menjadi pelajaran bagi kamu. Maka janganlah kamu langgar aturan-aturan Allah, hingga kamu terhindar dari bencana yang menimpa mereka. Allah akan memperlihatkan negeri orang-orang fasik seperti fir’aun, ‘ad, samud, dan sebagainya yang hancur bersama mereka akibat akhir kejahatan dan kefasikan mereka.
Al-A’raf Ayat 144 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 144, Makna Al-A’raf Ayat 144, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 144, Al-A’raf Ayat 144 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 144
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)