{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 145.
وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الْأَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْعِظَةً وَتَفْصِيلًا لِكُلِّ شَيْءٍ فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوا بِأَحْسَنِهَا ۚ سَأُرِيكُمْ دَارَ الْفَاسِقِينَ ﴿١٤٥﴾
wa katabnā lahụ fil-alwāḥi ming kulli syai`im mau’iẓataw wa tafṣīlal likulli syaī`, fa khuż-hā biquwwatiw wa`mur qaumaka ya`khużụ bi`aḥsanihā, sa`urīkum dāral-fāsiqīn
QS. Al-A’raf [7] : 145
Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada lauh-lauh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan untuk segala hal; maka (Kami berfirman), “Berpegangteguhlah kepadanya dan suruhlah kaummu berpegang kepadanya dengan sebaik-baiknya, Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang fasik.”
Dan telah Kami tulis untuk Musa di dalam Taurat, hukum-hukum yang ia butuhkan untuk mendakwahkan agama-Nya sebagai nasihat untuk memberi peringatan, pelajaran dan penjelasan terhadap hukum halal dan haram, perintah dan larangan, kisah-kisah, akidah-akidah, berita-berita dan hal-hal yang ghaib. Allah berfirman kepadanya (Musa): “Ambillah dengan teguh, yakni ambilah kitab Taurat itu dengan teguh dan sungguh-sungguh, perintahkanlah kaummu untuk mengerjakan apa yang telah Allah syariatkan di dalamnya. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka maupun selain mereka berlaku syirik, akan ditunjukkan kepadanya negeri orang-orang fasik di akhirat, yaitu neraka Allah yang telah disiapkan untuk musuh-musuh-Nya yang tidak taat kepada-Nya.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Berpeganglah kepadanya dengan teguh.
Yakni dengan tekad yang bulat untuk taat.
…dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) yang sebaik-baiknya.
Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’b, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Nabi Musa a.s. diperintahkan (oleh Allah) untuk memegang teguh perintah-perintah yang paling berat yang ia anjurkan kepada kaumnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.
Yaitu kamu akan melihat akibat orang-orang yang menentang perintahKu dan menyimpang dari jalan ketaatan kepada-Ku, bagaimanakah kehancuran dan kebinasaan serta kerusakan yang akan mereka alami.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa sesungguhnya dikatakan oleh firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.
Hal ini perumpamaannya sama dengan perkataan seseorang kepada lawan bicaranya, “Besok saya akan memperlihatkan kepadamu apa yang akan dialami oleh orang yang menentang perintahku,” mengandung nada ancaman dan peringatan terhadap orang yang membangkang dan menentang perintahnya. Kemudian dinukil pula hal yang semisal dari Mujahid dan Al-Hasan Al-Basri.
Menurut pendapat lain, makna yang dimaksud oleh firman-Nya:
…nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik
Yakni penduduk negeri Syam, dan Aku akan memberikannya kepadamu.
Sedangkan menurut pendapat lainnya lagi, negeri yang dimaksud ialah negeri tempat tinggal kaum Fir’aun. Tetapi pendapat yang pertamalah yang lebih utama, karena hal ini terjadi setelah Musa dan kaumnya meninggalkan negeri Mesir, sedangkan khitab ini ditujukan kepada kaum Bani Israil sebelum mereka memasuki Padang Tih
(145) وَكَتَبْنَا لَهٗ فِى الْاَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ “Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu”, yang dibutuhkan oleh para hamba مَّوْعِظَةً”sebagai pelajaran” yang mendorong jiwa untuk berbuat kebaikan dan menakutinya untuk berbuat keburukan. وَّتَفْصِيْلً “Dan penjelasan bagi segala sesuatu”, dari hukum-hukum syar’i, akidah, akhlak dan adab. فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ “Maka (Kami berfirman), ‘Berpeganglah kepadanya dengan teguh.” Yakni dengan sungguh-sungguh dan serius dalam menegakkannya. وَّأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوْا بِاَحْسَنِهَا ۗ”Dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya.” Yaitu perintah-perintah yang bersifat wajib dan dianjurkan, karena ia adalah yang terbaik. Di dalam penjelasan ini terdapat dalil bahwa perintah Allah dalam setiap syariat adalah sempurna, adil, dan baik. سَاُورِيْكُمْ دَارَ الْفٰسِقِيْنَ “Nanti Aku akan memper-lihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.” Setelah Allah mem-binasakan mereka dan menyisakan negeri-negeri mereka sebagai pelajaran sesudah mereka bagi orang-orang Mukmin yang diberi taufik lagi rendah diri.
Setelah menjelaskan adanya risalah Allah, dan adanya kalam Allah kepada nabi musa, maka ayat ini menjelaskan lebih lanjut tentang kedua hal tersebut, yakni dan telah kami tuliskan untuk musa pada lauh-lauh taurat, yang berupa kepingan dari batu atau kayu yang dahulu biasa digunakan untuk menulis, sebagaimana kertas pada dewasa ini, segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan untuk se-gala hal yang dibutuhkan oleh bani israil pada masa itu; maka kami berfirman kepada nabi musa, berpegang teguhlah kepadanya dan suruhlah kaummu berpegang kepadanya dengan melaksanakan kandungannya sebaik-baiknya, seperti mendahulukan sikap memaafkan ketimbang kisas, membebaskan utang ketimbang menangguhkannya, dan mengutamakan yang mudah dari yang sulit. Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang fasik, yang keluar dari ketaatan kepada Allah, dan kehancuran yang akan diderita, agar menjadi pelajaran bagi kamu. Maka janganlah kamu langgar aturan-aturan Allah, hingga kamu terhindar dari bencana yang menimpa mereka. Allah akan memperlihatkan negeri orang-orang fasik seperti fir’aun, ‘ad, samud, dan sebagainya yang hancur bersama mereka akibat akhir kejahatan dan kefasikan mereka. Janji-janji Allah yang disebut pada ayat-ayat yang lalu akan diperoleh oleh mereka yang melaksanakan tuntunan kitab suci. Yang membangkang (orang-orang fasik) tidak akan meraihnya, karena akan aku palingkan dari tanda-tanda kekuasaan, kebesaran dan keagungan-ku orang-orang yang terus menerus menyombongkan diri di bumi dan enggan menerima kebenaran tanpa alasan yang benar. Mereka tak akan dapat mencermati bukti-bukti kekuasaan-ku yang terdapat dalam diri manusia maupun di alam raya. Kalaupun mereka melihat setiap tanda kekuasaan-ku, mereka tetap tidak akan beriman kepadanya karena keangkuhan mereka. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk menuju kebenaran dan kebajikan, mereka tidak menjadikannya jalan yang seharusnya mereka tempuh, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya. Yang demikian, yakni perlakuan kami memalingkan mereka itu, adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat kami sehingga tidak ada gunanya kami mendekatkannya kepada mereka, dan juga karena mereka selalu lengah terhadapnya, tidak memperhatikan, bahkan mengabaikannya.
Al-A’raf Ayat 145 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 145, Makna Al-A’raf Ayat 145, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 145, Al-A’raf Ayat 145 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 145
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)