{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 153.
وَالَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِهَا وَآمَنُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ ﴿١٥٣﴾
wallażīna ‘amilus-sayyi`āti ṡumma tābụ mim ba’dihā wa āmanū inna rabbaka mim ba’dihā lagafụrur raḥīm
QS. Al-A’raf [7] : 153
Dan orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan, kemudian bertobat dan beriman, niscaya setelah itu Tuhanmu Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Dan orang-orang yang melakukan kejahatan, yaitu kekafiran dan kemaksiatan, kemudian setelah itu mereka kembali kepada keimanan dan beramal shalih, sungguh Rabb-mu Maha Pengampun terhadap dosa-dosa mereka dan tidak akan mempermalukan mereka setelah bertaubat nasuha (benar), lagi Maha Penyayang kepada mereka dan orang-orang yang bertaubat seperti mereka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengingatkan hamba-hamba-Nya dan memberi petunjuk kepada mereka, bahwa Dia menerima tobat hamba-hamba-Nya dari semua dosa apa pun, sekalipun dari kekufuran atau kemusyrikan atau kemunafikan atau perpecahan. Dalam ayat selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:
Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertobat sesudah itu dan beriman, sesungguhnya Tuhanmu
hai Muhammad, hai Rasul tobat, hai Nabi pembawa rahmat.
…sesudah itu
yakni sesudah tobat yang disertai dengan iman itu.
…adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Aban, telah menceritakan kepada kami Qatadah, dari Azrah, dari Al-Hasan, Al-Urni, dari Alqamah, dari Abdullah ibnu Mas’ud, bahwa ia pernah ditanya mengenai masalah tersebut, yakni masalah seorang lelaki yang berbuat zina dengan seorang wanita, lalu lelaki itu mengawininya. Maka Abdullah ibnu Mas’ud membacakan firman-Nya:
Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertobat sesudah itu dan beriman, sesungguhnya Tuhan kamu sesudah tobat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Abdullah ibnu Mas’ud membaca ayat ini sepuluh kali tanpa ber-amar ma ‘ruf dan ber-nahi munkar terhadap mereka.
(153) Mereka telah mendapatkan murka dari Allah, di mana Dia memerintahkan mereka membunuh diri mereka, dan bahwa Allah tidak meridhai mereka kecuali dengan itu. Lalu sebagian dari mereka membunuh sebagian yang lain dan pembunuhan tersebut memakan korban yang banyak, kemudian Allah mengampuni me-reka setelah itu. Oleh karena itu Allah menyebutkan hukum secara umum, di mana mereka dan selain mereka masuk ke dalamnya. وَالَّذِيْنَ عَمِلُوا السَّيِّاٰتِ “Orang-orang yang mengerjakan kejahatan”, baik dosa syirik, dosa besar, dan dosa kecil, ثُمَّ تَابُوْا مِنْۢ بَعْدِهَا “kemudian bertau-bat sesudah itu.” Yakni mereka menyesalinya, meninggalkannya, dan bertekad tidak kembali mengulangnya وَاٰمَنُوْٓا “dan beriman”, kepada Allah dan kepada apa yang Allah wajibkan untuk diimani, dan iman tidak sempurna kecuali dengan amalan hati dan amalan anggota badan yang merupakan tuntutan iman, اِنَّ رَبَّكَ مِنْۢ بَعْدِهَا “se-sungguhnya Rabbmu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu.” Yakni setelah keadaan ini keadaan taubat dari kejahatan dan kem-bali kepada ketaatan, لَغَفُوْرٌ “adalah Maha Pengampun”, mengam-puni keburukan dan menghapusnya meskipun ia sepenuh jagad, رَّحِيْمٌ “lagi Maha Penyayang,” dengan menerima taubat dan mem-beri taufik untuk dapat beramal shalih dan menerimanya.
Sedangkan mereka yang menyadari kesalahannya dan mau bertobat, Allah menyatakan, dan orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan dengan sengaja, dalam bentuk kekufuran dan kemaksiatan, kemudian walau setelah berlalu waktu lama bertobat sesudah kedurhakaan yang dilakukannya itu dan beriman serta beramal shaleh, sesungguhnya tuhan pemeliharamu, pasti setelah itu, yaitu tobat yang disertai iman, maha pengampun sehingga akan menghapus dosa-dosa mereka, lagi maha penyayang dengan melimpahkan anugerah kepada mereka. Setelah menjelaskan sikap masing-masing dan perlakuan Allah terhadap mereka, kisah penyembahan anak sapi diakhiri dengan firmannya, dan setelah amarah nabi musa mereda, dia mengambil kembali lauh-lauh taurat yang tadi dilemparkannya ke tanah itu; dan di dalam tulisannya terdapat petunjuk menuju jalan kebahagiaan dan rahmat bagi orang-orang yang selalu takut kepada tuhannya.
Al-A’raf Ayat 153 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 153, Makna Al-A’raf Ayat 153, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 153, Al-A’raf Ayat 153 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 153
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)