{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 156.
۞ وَاكْتُبْ لَنَا فِي هَـٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ إِنَّا هُدْنَا إِلَيْكَ ۚ قَالَ عَذَابِي أُصِيبُ بِهِ مَنْ أَشَاءُ ۖ وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ ۚ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ ﴿١٥٦﴾
waktub lana fī hāżihid-dun-yā ḥasanataw wa fil-ākhirati innā hudnā ilaīk, qāla ‘ażābī uṣību bihī man asyā`, wa raḥmatī wasi’at kulla syaī`, fa sa`aktubuhā lillażīna yattaqụna wa yu`tụnaz-zakāta wallażīna hum bi`āyātinā yu`minụn
QS. Al-A’raf [7] : 156
Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman, “Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.”
Dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang Engkau tetapkan bagi mereka amal kebajikan di dunia dan akhirat. Sungguh kami kembali dalam keadaan bertaubat kepada-Mu. Allah berfirman kepada Musa: “Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa saja yang Aku kehendaki dari makhluk-Ku, sebagaimana Aku timpakan kepada kaummu. Sedangkan rahmat-Ku meliputi semua makhluk-Ku, maka Aku akan menganugerahkannya kepada orang-orang yang takut kepada Allah dan kepada siksa-Nya, sehingga mereka menunaikan kewajiban-kewajiban-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, dan (rahmat-Ku juga meliputi) orang-orang yang beriman terhadap keterangan-keterangan dan bukti-bukti keesaan Allah.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat.
Doa tersebut merupakan permohonan untuk dihindarkan dari hal-hal yang dilarang, sedangkan doa berikut ini memohon untuk kesuksesan dalam meraih tujuan, yaitu firman-Nya:
Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat.
Maksudnya, putuskanlah dan tetapkanlah bagi kami kebaikan di dunia dan akhirat. Mengenai pengertian kebaikan, telah dijelaskan di dalam tafsir surat Al Baqarah.
…sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau.
Yaitu kami bertobat dan kembali serta berserah diri kepada Engkau. Demikianlah menurut Ibnu Abbas, Sa’id ibnu Jubair, Mujahid, Abul Aliyah, Ad-Dahhak, Ibrahim At-Taimi, As-Saddi, Qatadah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang, begitu pula menurut pengertian bahasanya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjawab apa yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Itu hanyalah cobaan dari Engkau.), hingga akhir ayat.
Yaitu dengan jawaban pada ayat selanjutnya:
Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki, dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.
Maksudnya, Aku melakukan apa saja yang Aku kehendaki, dan Aku putuskan apa pun yang Aku sukai, karena hikmah dan keadilan dalam semuanya itu adalah milik-Ku semata. Tidak ada Tuhan selain Dia.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.
Ayat ini merupakan suatu ayat yang besar peliputan dan keumuman maknanya, sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam menceritakan perihal para malaikat penyangga Arasy. Mereka mengatakan:
Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu. (Al-Mu’min: 7)
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdus Samad, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-Jariri, dari Abu Abdullah Al-Jusyami, telah menceritakan kepada kami Jundub —yaitu Ibnu Abdullah Al-Bajali r.a.— yang menceritakan bahwa seorang Arab Badui datang, lalu mengistirahatkan unta kendaraannya dan menambatkannya. Lalu ia salat di belakang Rasulullah SAW, setelah salam dari salatnya, maka lelaki Badui itu mendatangi unta kendaraannya dan melepaskan tambalannya, lalu menaikinya, kemudian ia berdoa, “Ya Allah, rahmatilah aku dan Muhammad, dan janganlah Engkau sertakan seorang pun dalam rahmat kami.” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Bagaimanakah pendapat kalian tentang orang ini, dia atau untanyakah yang sesat, tidakkan kalian dengar apa yang dikatakannya?” Mereka menjawab, “Ya, kami mendengarnya.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Sesungguhnya engkau telah membatasi rahmat yang luas. Sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menciptakan seratus rahmat. Lalu Dia menurunkan satu rahmat, yang dengan satu rahmat itu semua makhluk saling mengasihi, baik jin, manusia, maupun hewan-hewan. Dan Allah menangguhkan sembilan puluh sembilan rahmat di sisi-Nya. Bagaimanakah pendapat kalian, apakah orang ini yang sesat, ataukah untanya?”
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Sa’id dari ibnu Sulaiman, dari Abu Usman, dari Salman, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mempunyai seratus rahmat, di antaranya dengan satu rahmat itu” semua makhluk saling mengasihi, dan dengan satu rahmat itu semua hewan liar sayang kepada anak-anaknya. Dan Allah menangguhkan yang sembilan puluh sembilannya untuk hari kiamat nanti.
Hadis diriwayatkan secara munfarid oleh Imam Muslim. Imam Muslim meriwayatkannya melalui hadis Sulaiman ibnu Tarkhan dan Daud ibnu Abu Hindun, kedua-duanya dari Abu Usman yang nama aslinya adalah Abdur Rahman ibnu Mal, dari Salman Al-Farisi, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan lafaz yang sama.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad, dari Asim ibnu Bahdalah, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat, di sisi-Nya tersimpan sembilan puluh sembilan rahmat, dan menjadikan yang satu rahmat buat kalian, yang dengan satu rahmat itu kalian saling menyayangi, baik jin. manusia, dan makhluk lainnya. Dan apabila hari kiamat tiba, maka Allah menggabungkannya dengan yang ada di sisi-Nya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada, kami Abdul Wahid, telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, dari Abu Saleh, dari Abu Sa’id yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Allah mempunyai seratus rahmat, di antaranya satu bagian dibagikan di antara manusia, dengan satu rahmat itulah manusia, hewan liar dan burung saling menyayangi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa.
Artinya, Aku akan menetapkan rahmat-Ku buat mereka sebagai karunia dan kebajikan dari-Ku. Sama artinya dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Tuhan kalian telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. (Al An’am:54)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…untuk orang-orang yang bertakwa.
Maksudnya, Aku akan memberikan rahmat-Ku itu untuk orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, mereka adalah umat Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Yang dimaksud dengan ‘bertakwa’ ialah menjauhi kemusyrikan dan dosa-dosa besar.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…yang menunaikan zakat.
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah zakat diri, sedangkan menurut pendapat lain adalah zakat harta benda. Tetapi barangkali makna yang dimaksud bersifat umum, mencakup kedua zakat tersebut, mengingat ayat ini adalah ayat Makkiyyah.
…dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.
Yakni percaya kepada ayat-ayat Kami.
(156) Musa menyempurnakan doanya, وَاكْتُبْ لَنَا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً “Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini”, berupa ilmu yang bermanfaat, rizki yang lapang, dan amal yang shalih. وَّفِى الْاٰخِرَةِ “dan di Akhirat”, yakni dengan kebajikan, yaitu pahala yang Allah sediakan untuk hamba-hambaNya yang shalih. اِنَّا هُدْنَآ اِلَيْكَۗ “Sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepadaMu.” Yakni kami kem-bali dengan mengakui kelalaian kami. Kami kembali kepadaMu dalam segala urusan kami. قَالَ عَذَابِيْٓ اُصِيْبُ بِهٖ مَنْ اَشَاۤءُۚ “Allah berfirman, ‘SiksaKu akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki,” dari kala-ngan orang yang sengsara yang menentang sebab-sebabnya. وَرَحْمَتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍۗ “Dan RahmatKu meliputi segala sesuatu,” meliputi langit dan bumi, orang baik dan orang jahat, Mukmin dan kafir, tiada makhluk kecuali rahmat Allah telah dia rasakan, karunia dan ke-baikanNya telah dia cicipi, akan tetapi rahmat yang khusus yang berkonsekuensi kepada kebahagiaan dunia dan akhirat tidak dira-sakan oleh semua orang. Oleh karena itu Dia berfirman tentangnya, فَسَاَكْتُبُهَا لِلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ “Maka akan Aku tetapkan RahmatKu untuk orang-orang yang bertakwa”, dari kemaksiatan besar dan kecil, وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ “yang menunaikan zakat”, yang wajib ditunaikan kepada yang ber-hak, وَالَّذِيْنَ هُمْ بِاٰيٰتِنَا يُؤْمِنُوْنَۚ “dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.”
Nabi musa melanjutkan berdoa, dan tetapkanlah untuk kami kebaikan selama hidup di dunia ini dan kelak di akhirat. Sungguh, kami kembali, yakni bertobat kepada engkau dari segala dosa dan kekurangan, dengan sebenar-benarnya. Mendengar permohonan itu, Allah berfirman, siksaku, baik di dunia maupun di akhirat, akan aku timpakan kepada siapa yang aku kehendaki dari makhluk-ku, seperti yang aku lakukan terhadap kaummu, dan rahmat-ku, yakni anugerah-ku, meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmat-ku yang khusus dan berkesinambungan bagi orang-orang yang bertakwa, terutama yang menunaikan zakat dan orangorang yang selalu terus menerus beriman kepada ayat-ayat kami, yakni dengan membenarkannya melalui hati dan perbuatan. Yaitu orang-orang yang terus menerus dengan penuh ketekunan mengikuti rasul nabi Muhammad, nabi yang ummi, tidak pandai baca tulis, yang nama dan sifatnya mereka, para ulama yahudi dan nasrani, dapati tertulis di dalam taurat dan injil yang ada pada mereka hingga kini, walapun sebagian besar telah mereka hapus dan yang ada sekarang hanya secara tersirat. Di antara sifat nabi Muhammad yang terdapat dalam taurat dan injil adalah dia yang menyuruh mereka berbuat yang makruf, sesuatu yang dikenal menurut agama, logika dan adat istiadat sebagai kebaikan, dan mencegah dari yang mungkar, sesuatu yang tertolak menurut agama dan logika serta adat istiadat. Dan selain itu, di antara tujuan kedatangan nabi Muhammad adalah menghalalkan atas perintah Allah segala yang baik bagi mereka termasuk yang tadinya halal kemudian diharamkan sebagai sanksi atas mereka, seperti lemak (lihat: surah alan’a’m/6: 146). Dan mengharamkan, juga berdasar firman Allah segala yang buruk bagi mereka, seperti bangkai, darah, dan daging babi. Dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang tadinya ada pada mereka. Dalam syariat yang dibawa oleh nabi Muhammad itu tidak ada lagi beban yang berat yang dipikulkan kepada bani israil, seperti mensyariatkan membunuh diri untuk sahnya tobat, wajib kisas pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak, tanpa boleh membayar diyat (ganti rugi), memotong anggota badan yang melakukan kesalahan, membuang atau menggunting kain yang kena najis, dan sebagainya. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya dengan mengakui kenabiannya, memuliakannya, dengan mencegah siapa pun yang bermaksud buruk terhadapnya, menolongnya, mendukungnya dalam penyebaran ajaran islam, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya, berupa tuntunan Al-Qur’an, mereka itulah orang-orang beruntung.
Al-A’raf Ayat 156 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 156, Makna Al-A’raf Ayat 156, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 156, Al-A’raf Ayat 156 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 156
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)