{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 158.
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ ﴿١٥٨﴾
qul yā ayyuhan-nāsu innī rasụlullāhi ilaikum jamī’anillażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, lā ilāha illā huwa yuḥyī wa yumītu fa āminụ billāhi wa rasụlihin-nabiyyil-ummiyyillażī yu`minu billāhi wa kalimātihī wattabi’ụhu la’allakum tahtadụn
QS. Al-A’raf [7] : 158
Katakanlah (Muhammad), “Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk.”
Katakanlah (wahai Rasul) kepada seluruh manusia, “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua, tidak hanya kepada sebagian dari kalian. Dialah Allah yang menguasai langit dan bumi dan semua yang ada pada keduanya, tidak ada Ilah dan peribadahan, kecuali hanya untuk-Nya yang Maha Terpuji. Dia Mahakuasa untuk menciptakan makhluk, membinasakan, lalu membangkitkan-Nya. Berimanlah kalian kepada-Nya dan akuilah keesaan-Nya. Berimanlah kepada Rasul-Nya, Muhammad, seorang Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, dan kepada apa-apa yang diturunkan kepada para nabi sebelumnya. Ikutilah rasul ini (Muhammad), dan komitmenlah untuk melakukan apa yang diperintahkan kepada kalian, berupa ketaatan kepada Allah, agar kalian mendapat petunjuk ke jalan yang lurus.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Nabi-Nya, yaitu Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Katakanlah
hai Muhammad
Hai manusia.
Khitab atau pembicaraan ini ditujukan kepada seluruh umat manusia, baik yang berkulit merah maupun yang berkulit hitam, baik orang Arab maupun orang ‘Ajam (selain Arab).
…sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua.
Yaitu kepada seluruh umat manusia. Hal ini merupakan kemuliaan dan keutamaan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, yaitu beliau adalah penutup para nabi dan diutus oleh Allah kepada seluruh umat manusia, seperti yang disebutkan di dalam firman lainnya:
Katakanlah, “Allah.” Dia menjadi saksi antara aku dan kalian. Dan Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya). (Al An’am:19)
Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya. (Huud:17)
Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi. Apakah kalian (mau) masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk. Dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). (Ali Imran:20)
Ayat-ayat lainnya mengenai hal ini cukup banyak, sama banyaknya dengan hadis-hadis yang membahas masalah ini, sehingga sulit dihitung. Hal ini merupakan perkara agama yang harus diketahui secara daruri, yaitu bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ diutus untuk seluruh umat manusia.
Sehubungan dengan tafsir ayat ini Imam Bukhari mengatakan:
telah menceritakan kepada kami Abdullah dan Sulaiman ibnu Abdur Rahman dan Musa ibnu Harun, keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Muslim, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnul Ala ibnu Zaid, telah menceritakan kepadaku Bisr ibnu Abdullah, telah menceritakan kepadaku Abu Idris Ai-Khaulani yang mengatakan, “Saya pernah mendengar Abu Darda r.a. mengatakan bahwa pernah terjadi dialog antara Abu Bakar dan Umar. Abu Bakar membuat Umar marah, maka Umar pergi meninggalkannya dalam keadaan emosi. Lalu Abu Bakar mengikutinya seraya meminta kepada Umar agar mau memohonkan ampunan buatnya, tetapi Umar tidak melakukannya dan langsung menutup pintu rumahnya di hadapan Abu Bakar. Lalu Abu Bakar menghadap Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Abu Darda melanjutkan kisahnya, bahwa saat itu dirinya ada bersama Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, ‘Ingatlah, teman kalian ini sedang dalam keadaan emosi,’ yakni iri dan marah. Akhirnya Umar menyesali perbuatannya terhadap Abu Bakar. Lalu ia datang menghadap dan mengucapkan salam serta duduk di sebelah Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, kemudian menceritakan duduk perkaranya kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Abu Darda melanjutkan kisahnya, bahwa setelah itu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ marah, dan Abu Bakar berkata, ‘Demi Allah, wahai Rasulullah, dalam hal ini sayalah yang aniaya.’ Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, ‘Apakah kalian meninggalkan temanku karena aku? Sesungguhnya aku telah mengatakan, ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua,’ lalu kalian menjawab, ‘Engkau dusta,’ sedangkan Abu Bakar mengatakan, ‘Engkau benar’.”
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari secara munfarid.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdus Samad, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz ibnu Muslim, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Abu Ziyad, dari Miqsam, dari Ibnu Abbas secara marfu’, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Aku dianugerahi lima perkara yang belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku, aku katakan hal ini bukan membanggakan diri. Aku diutus untuk semua umat manusia, baik yang berkulit merah maupun yang berkulit hitam, aku diberi pertolongan melalui rasa gentar (yang mencekam hati musuh) sejauh perjalanan satu bulan, dan dihalalkan semua ganimah bagiku, padahal ganimah tidak dihalalkan bagi seorang pun sebelumku, dan bumi ini dijadikan bagiku sebagai masjid dan sarana bersuci, dan aku diberi izin memberikan syafaat, maka sengaja saya tangguhkan buat umatku di hari kiamat nanti. Syafaatku akan diperoleh oleh orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun.
Sanad hadis berpredikat jayyid, tetapi mereka tidak mengetengahkannya.
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami qutaibah ibnu Sa’id, telah menceritakan kepada kami Bakar ibnu Mudar, dari Abul Had, dari Amr ibnu Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa di suatu malam pada tahun Perang Tabuk Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bangkit mengerjakan salat sunatnya. Lalu berkumpullah di belakangnya sejumlah lelaki dari kalangan sahabat-sahabatnya mengawalnya. Setelah Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menyelesaikan salatnya, beliau menemui mereka dan bersabda kepada mereka: Sesungguhnya telah diberikan kepadaku malam ini lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku. Ingatlah, aku diutus kepada seluruh umat manusia secara umum, sedangkan sebelumku hanya diutus untuk kaumnya saja, aku diberi pertolongan dalam menghadapi musuh melalui rasa gentar (yang mencekam hati mereka), sekalipun jarak antara aku dan mereka sejauh perjalanan satu bulan, mereka tetap dicekam oleh rasa gentar terhadapku. Dan dihalalkan bagiku memakan semua ganimah, sedangkan sebelumku, mereka merasa berdosa besar memakannya, mereka hanya membakarnya. Dan bumi ini dijadikan bagiku sebagai masjid dan sarana bersuci, di manapun waktu salat menemuiku aku dapat bertayamum dan salat, padahal sebelumku, mereka merasa berdosa besar melakukan hal itu. Sesungguhnya orang-orang sebelumku hanyalah salat di dalam biara-biara dan gereja-gereja mereka dan yang kelima ialah tiada lain dikatakan kepadaku, “Mintalah! ” Sesungguhnya setiap nabi telah meminta (kepada Allah), sedangkan aku sengaja menangguhkan permintaanku sampai hari kiamat nanti. Hal itu untuk kalian dan untuk semua orang yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
Sanad hadis ini jayyid lagi kuat, tetapi mereka (para ahli hadis) tidak mengetengahkannya.
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Abu Bisyr, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a., dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Barangsiapa yang pernah mendengar tentang diriku dari kalangan umatku, baik dia seorang Yahudi ataupun seorang Nasrani, lalu ia tidak beriman kepadaku, niscaya dia tidak dapat masuk surga.
Hadis ini di dalam kitab Sahih Muslim diriwayatkan melalui jalur lain, dari Abu Musa Al-Asy’ari yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda:
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya. tiada seorang lelaki pun dari kalangan umat ini yang mendengar perihal diriku, baik seorang Yahudi ataupun seorang Nasrani. kemudian ia tidak beriman kepadaku, melainkan masuk neraka.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritan kepada Kami Ibnul Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Abu Yunus (yaitu Salim ibnu Jubair), dari Abu Hurairah, dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaannya, tiada seorang pun dari kalangan umat ini yang mendengar tentang diriku, baik dia seorang Yahudi ataupun seorang Nasrani, kemudian ia mati dalam keadaan tidak beriman kepada apa yang disampaikan olehku, melainkan ia termasuk penghuni neraka.
Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Husain ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abu Ishaq, dari Abu Burdah, dari Abu Musa r .a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Aku dianugerahi lima perkara, Aku diutus kepada orang yang berkulit merah dan berkulit hitam (seluruh umat manusia), bumi ini dijadikan untukku sebagai masjid dan sarana bersuci, dihalalkan bagiku semua ganimah, padahal ganimah tidak dihalalkan bagi orang-orang sebelumku, dan aku diberi pertolongan melalui rasa gentar (yang mencekam hati musuh) sejauh perjalanan satu bulan, dan aku diberi izin memberi syafaat, padahal tidak ada seorang nabi pun melainkan memohon syafaat, dan sesungguhnya aku simpan syafaatku, kemudian aku akan memberikannya kepada setiap orang dari umatku yang mati dalam keadaan tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun.
Hadis ini pun sanadnya sahih, tetapi menurut kami tidak ada seorang pun dari mereka (ahli hadis) yang mengetengahkannya.
Hadis yang semisal terdapat dalam hadis lain melalui Ibnu Umar yang diriwayatkan dengan sanad yang jayyid pula. Hadis ini memang ada di dalam kitab Sahihain melalui hadis Jabir ibnu Abdullah yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda:
Aku dianugerahi lima perkara yang belum pernah diberikan kepada nabi-nabi sebelumku. Aku diberi pertolongan melalui rasa gentar (yang mencekam hati musuh) sejauh perjalanan satu bulan, bumi ini dijadikan untukku sebagai masjid dan sarana bersuci, maka siapa pun orangnya dari kalangan umatku menemui waktu salat, hendaklah ia salat (di tempat itu), dihalalkan bagiku semua ganimah yang tidak pernah dihalalkan kepada seorang pun sebelumku, dan aku diberi izin untuk memberi syafaat, dan adalah seorang nabi itu diutus hanya untuk kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh uawt manusia.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan.
Semuanya itu adalah sifat Allah yang disebutkan oleh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melalui sabdanya. Dengan kata lain, aku diutus oleh Tuhan Yang menciptakan segala sesuatu, Yang memiliki semuanya, Yang di tangan kekuasaan-Nya semua kerajaan, demikian pula menghidupkan dan mematikan, dan hanya Dialah yang berhak memberi keputusan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi.
Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memberitahukan kepada mereka bahwadirinya adalah utusan Allah kepada mereka, kemudian memerintahkan mereka agar mengikutinya dan beriman kepadanya.
Nabi yang ummi
Yaitu nabi yang telah dijanjikan dan telah diberitakan kepada kalian melalui kitab-kitab terdahulu sebagai berita gembira akan kedatangannya, karena sesungguhnya sifat-sifatnya disebutkan di dalam kitab-kitab mereka (kaum Ahli Kitab). Karena itulah ia disebut nabi yang ummi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya.
Yakni yang ucapan dan amal perbuatannya bersesuaian, dan dia beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-Nya.
…dan ikutilah dia.
Maksudnya, tempuhlah jalannya dan titilah jejaknya.
…supaya kalian mendapat petunjuk
Yaitu mendapat petunjuk ke jalan yang lurus.
(158) Manakala ahli Taurat dari Bani Israil diajak untuk me-ngikuti Nabi Muhammad, dan mungkin ada yang mengira bahwa ajakan tersebut hanya terbatas kepada mereka, maka dihadirkan lafazh yang menunjukkan keumuman, maka Allah berfirman, قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ جَمِيْعًا “Katakanlah, ‘Hai manusia, sesungguh-nya aku adalah utusan Allah kepadamu semua’.” Yakni bangsa Arab dan yang non Arab, ahli kitab dan yang bukan ahli kitab. الَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ “Yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi.” Dia bertindak pada keduanya dengan hukum-hukumNya yang kauniyah, peraturan-peraturan kekuasaanNya, dan hukum-hukum syar’iyah diniyah yang di antaranya adalah bahwa Dia mengutus kepadamu seorang Rasul yang agung yang mengajakmu kepada Allah dan kepada rumah kemuliaanNya (surga), dan memperingat-kanmu dari setiap perkara yang menjauhkanmu dariNya dan dari rumah kemuliaanNya. لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ “Tidak ada tuhan (yang berhak di-sembah) selain Dia.” Yakni tidak ada yang berhak disembah dengan benar kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan cara beribadah kepadaNya tidak diketahui kecuali melalui rasul-rasulNya. يُحْيٖ وَيُمِيْتُۖ “Yang menghidupkan dan mematikan.” Yakni di antara PengaturanNya adalah menghidupkan dan mematikan, di mana tidak ada seorang pun yang menyertaiNya dalam hal ini di mana Allah menjadikan kematian sebagai jembatan penyeberangan ke rumah kekekalan di mana barangsiapa yang beriman kepada-nya, pasti akan membenarkan Rasul. فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهِ النَّبِيِّ الْاُمِّيِّ “Maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya, Nabi yang ummi.” Iman dengan hati yang mencakup amal hati dan anggota badan. الَّذِيْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَكَلِمٰتِهٖ “Yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-ka-limatNya (kitab-kitabNya).” Yakni berimanlah kepada Rasul yang lurus ini dalam akidah dan perbuatannya. وَاتَّبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ “Dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk,” kepada kebaikan duniamu dan agamamu, karena jika kamu tidak mengikutinya, maka kamu akan tersesat dengan kesesatan yang sangat jauh.
Allah memperkenalkan nabi terakhir yang tercantum dalam kitab mereka dan kemuliaan para pengikutnya. Katakanlah wahai nabi Muhammad, wahai seluruh manusia tanpa kecuali! sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, dan juga kepada makhluk jin, baik yang semasa denganku maupun tidak, tanpa terkecuali. Allah yang mengutus aku itu adalah yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain dia. Semuanya tunduk hanya kepada-Nya. Dia yang mahakuasa untuk menghidupkan dan mematikan, oleh karena itu maka berimanlah kamu kepada Allah yang maha esa dan mahakuasa itu, dan rasul-Nya yang terakhir, yaitu nabi yang ummi, yang tidak pandai membaca dan menulis, namun mendapat informasi yang pasti berupa wahyu dari Allah, yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya yaitu kitab-kitab-Nya. Ikutilah dia dalam sistem dan cara hidupnya, dan laksanakan apa yang yang diajarkannya, agar kamu mendapat petunjuk kepada jalan yang lurus. Tidak semua bani israil durhaka, dan demi menjaga obyektifitas dalam penilaian terhadap mereka ayat ini menjelaskan, dan di antara kaum nabi musa itu, yaitu bani israil, terdapat suatu umat yang memberi petunjuk kepada manusia, khususnya bani israil dengan dasar kebenaran dalam akidah dan syariat, dan dengan itu pula mereka selalu berlaku adil dalam menjalankan keadilan. Mereka memberi petunjuk dan menuntun dengan berpedoman kepada petunjuk dan tuntunan yang datang dari Allah. Dan juga dalam hal mengadili perkara, mereka selalu mencari keadilan dengan berpedoman kepada petunjuk dan tuntunan Allah.
Al-A’raf Ayat 158 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 158, Makna Al-A’raf Ayat 158, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 158, Al-A’raf Ayat 158 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 158
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)