{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 160.
وَقَطَّعْنَاهُمُ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ أَسْبَاطًا أُمَمًا ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ إِذِ اسْتَسْقَاهُ قَوْمُهُ أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ ۖ فَانْبَجَسَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۖ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ ۚ وَظَلَّلْنَا عَلَيْهِمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْهِمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَىٰ ۖ كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ۚ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَـٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ ﴿١٦٠﴾
wa qaṭṭa’nāhumuṡnatai ‘asyrata asbāṭan umamā, wa auḥainā ilā mụsā iżistasqāhu qaumuhū aniḍrib bi’aṣākal-ḥajar, fambajasat min-huṡnatā ‘asyrata ‘ainā, qad ‘alima kullu unāsim masyrabahum, wa ẓallalnā ‘alaihimul-gamāma wa anzalnā ‘alaihimul-manna was-salwā, kulụ min ṭayyibāti mā razaqnākum, wa mā ẓalamụnā wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụn
QS. Al-A’raf [7] : 160
Dan Kami membagi mereka menjadi dua belas suku yang masing-masing berjumlah besar, dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Maka memancarlah dari (batu) itu dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing. Dan Kami naungi mereka dengan awan dan Kami turunkan kepada mereka mann dan salwa. (Kami berfirman), “Makanlah yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu.” Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi merekalah yang selalu menzalimi dirinya sendiri.
Dan Kami membagi-bagi kaum Nabi Musa, Bani Israil itu menjadi dua belas suku sesuai dengan jumlah Al Asbath (anak-anak Ya’qub), setiap suku dikenal melalui pemimpinnya masing-masing. Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya tatkala mereka merasakan haus dahaga yang amat sangat saat mereka terusir di padang pasir: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu”, maka memancarlah dari batu itu dua belas mata air, setiap suku dari kedua belas suku itu mengenal tempat minum mereka masing-masing, tidak ada suku yang masuk ke dalam tempat minum suku yang lain. Kami naungkan awan diatas mereka, Kami turunkan kepada mereka Manna, yaitu minuman yang berwarna putih mirip dengan getah karet rasanya manis seperti madu. Dan Kami turunkan Salwa, yaitu burung semacam burung sumaanaa (puyuh). Kami berfirman kepada mereka: “Makanlah oleh kalian yang baik-baik dari apa yang telah Kami rizkikan kepada kalian.” Akan tetapi mereka malah tidak mau dan cepat merasa bosan dengan Manna dan Salwa yang sudah mereka makan sejak lama. Lalu, mereka berkata, “Kami sudah tidak bisa sabar dengan hanya satu jenis makanan saja.” Kemudian mereka meminta makanan-makanan yang baik itu diganti dengan yang jauh lebih rendah. Mereka tidak zalim kepada Kami ketika mereka tidak mau bersyukur kepada Kami dan tidak menjalankan apa yang Allah wajibkan atas mereka akan tetapi mereka yang berbuat aniaya terhadap diri mereka sendiri dengan melewatkan semua kebaikan dan cenderung mencelakakan diri mereka sendiri.
Dan Kami bagi mereka menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar, dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Maka memancarlah darinya dua belas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman), “Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezekikan kepada kalian.” Mereka tidak menganiaya Kami, tetapi mereka yang menganiaya dirinya sendiri. Dan (ingatlah) ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil), “Diamlah di kota ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya di mana saja kalian kehendaki.” Dan katakanlah, “Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahan kalian.” Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik. Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka, maka Kami timpakan atas mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka.
Tafsir ayat-ayat ini telah dikemukakan di dalam tafsir surat Al-Baqarah yang Madaniyyah, sedangkan konteks ayat-ayat ini adalah Makkiyyah. Kami pun telah mengingatkan tentang perbedaan di antara Makkiyyah dan Madaniyah hingga tidak perlu untuk diulangi lagi di sini.
(160) وَقَطَّعْنٰهُمُ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ اَسْبَاطًا اُمَمًاۗ “Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar.” Yakni dua belas suku yang selalu mengenal dan berhubungan baik. Setiap ke-turunan seorang laki-laki dari anak-anak Ya’qub adalah satu suku. وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اِذِ اسْتَسْقٰىهُ قَوْمُهٗٓ “Dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya.” Yakni mereka meminta kepada-nya untuk berdoa kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ agar memberi mereka air untuk minum mereka dan ternak mereka, hal itu karena –wallahu a’lam– mereka berada di daerah minim air. Maka Allah menjawab permin-taan mereka dengan mewahyukan kepada Musa, اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْحَجَرَۚ “Pukullah batu itu dengan tongkatmu.” Ada kemungkinan ia adalah batu tertentu, ada kemungkinan ia adalah jenis batu apa saja. Musa memukulnya. فَانْۢبَجَسَتْ “maka memancarlah”, dari batu tersebut اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًاۗ “dua belas mata air”, mengalir. قَدْ عَلِمَ كُلُّ اُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْۗ “Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum ma-sing-masing.” Yakni mata air itu terbagi menjadi dua belas sesuai dengan jumlah suku Bani Israil, masing-masing suku dengan mata airnya, mereka mengetahuinya, mereka tenang, terbebas dari kele-lahan dan tanpa berdesak-desakan, dan ini termasuk kesempurnaan nikmat Allah kepada mereka. وَظَلَّلْنَا عَلَيْهِمُ الْغَمَامَ “Dan Kami naungkan awan di atas mereka.” Ia melindungi mereka dari panas matahari. وَاَنْزَلْنَا عَلَيْهِمُ الْمَنَّ “Dan Kami turunkan kepada mereka manna”, yaitu sesuatu yang manis (seperti madu. Ed) وَالسَّلْوٰىۗ “dan salwa”, yaitu daging burung terbaik dan terlezat. Allah mengumpulkan untuk mereka naungan awan, minuman, dan makanan yang enak yaitu manna dan salwa yang didapat tanpa lelah dan capek. Dikatakan kepada mereka, كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْۗ ‘Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rizkikan kepadamu’. Mereka tidak menganiaya Kami,” manakala mereka tidak bersyukur kepada Allah dan tidak menunaikan apa yang Allah wajibkan atas mereka. وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ “Tetapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri.” Di mana mereka menyia-nyiakan kebaikan dan menentang resiko keburukan dan azab. Ini terjadi pada masa di mana mereka tersesat dari bumi.
Dan kami membagi dengan mencerai beraikan dan pencarkan mereka kaum nabi musa menjadi dua belas suku, sejumlah anak-anak nabi yakub, yang masing-masing berjumlah besar, dan telah kami wahyukan kepada nabi musa ketika kaumnya meminta air kepadanya, pukullah batu itu dengan tongkatmu! sebagai bentuk mukjizat, maka tanpa memakan waktu yang lama memancarlah dari batu itu dua belas mata air. Sungguh, setiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing, sehingga mereka tidak kesulitan memperoleh air dan tidak juga berdesakan. Dan kami naungi mereka dengan awan ketika mereka tersesat di padang pasir dataran sinai yang terik selama empat puluh tahun (lihat : surah alma’idah/5 :26). Dan kami turunkan kepada mereka mann, yaitu makanan yang turun dari langit, rasanya manis seperti madu, dan salwa, yaitu sejenis burung puyuh, sehingga mereka tidak perlu berpayah-payah mencari makanan. Kami berfirman, makanlah yang baik-baik dari sebagian rezeki yang telah kami berikan kepadamu. Sebagian besar mereka tidak bersyukur dan terus berbuat dosa, meski demikian mereka tidak menzalimi kami, tetapi merekalah yang sejak dulu hingga kini selalu menzalimi dirinya sendiri. Masih dalam konteks mengingatkan tentang nikmat-nikmat Allah kepada bani israil, yang dibarengi kecaman, ayat ini menyatakan, dan selain nikmat-nikmat yang terdahulu, ingatlah pula, ketika dikatakan oleh Allah melalui rasul kepada mereka, yakni bani israil setelah mereka selamat dari tersesat di padang pasir, diamlah di negeri ini, yaitu baitulmakdis, kota suci yang dijanjikan oleh Allah, dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak, di mana dan kapan saja kamu kehendaki. Dan katakanlah, a’ia’a’ah, yaitu bebaskanlah kami dari dosa-dosa kami yang banyak dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, atau bersujud dengan penuh kerendahan hati. Kalau itu kamu lakukan, niscaya kelak kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kelak akan kami tambah pahala dan anugerah kami, baik di dunia maupun di akhirat, kepada orang-orang yang selalu berbuat yang lebih baik dan mantap dalam kebaikannya.
Al-A’raf Ayat 160 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 160, Makna Al-A’raf Ayat 160, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 160, Al-A’raf Ayat 160 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 160
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)