{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 164.
وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا ۙ اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا ۖ قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ ﴿١٦٤﴾
wa iż qālat ummatum min-hum lima ta’iẓụna qaumanillāhu muhlikuhum au mu’ażżibuhum ‘ażāban syadīdā, qālụ ma’żiratan ilā rabbikum wa la’allahum yattaqụn
QS. Al-A’raf [7] : 164
Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, “Mengapa kamu menasihati kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang sangat keras?” Mereka menjawab, “Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertakwa.”
Dan ingatlah (wahai Rasul) ketika segolongan orang dari mereka berkata kepada golongan yang lain, yaitu golongan yang menasihati orang-orang yang melampaui batas pada hari Sabtu dan melarang mereka dari perbuatan maksiat kepada Allah pada hari itu, “Mengapa kalian menasihati kaum yang akan dihancurkan oleh Allah di dunia disebabkan kedurhakaan mereka kepada-Nya atau akan ditimpakan siksa berat kepada mereka di akhirat?” Orang-orang yang memberi nasihat itu berkata, “Kami menasihati dan melarang mereka dari perbuatan maksiat agar kami dimaafkan, karena kami telah menunaikan perintah Allah, yaitu menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran, agar mereka (orang-orang yang dinasihati) bertakwa kepada Allah, takut kepada-Nya, dan bertaubat dari perbuatan maksiat terhadap Rabb-Nya dan melanggar apa-apa yang diharamkan bagi mereka.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal penduduk kota tersebut. Mereka terpecah belah menjadi tiga kelompok: Satu kelompok melanggar larangan dan memakai tipu muslihat dalam berburu ikan di hari Sabtu, seperti yang telah diterangkan penjelasannya dalam tafsir surat Al-Baqarah, satu kelompok lagi melarang perbuatan itu dan memisahkan diri dari mereka yang melanggar, dan yang terakhir ialah kelompok yang bersikap diam, tidak mengerjakan, tidak pula melarang, tetapi mereka mengatakan kepada kelompok yang memprotes perbuatan tersebut, seperti yang dituturkan oleh firman-Nya:
Mengampa kalian menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?
Artinya, mengapa kalian melarang mereka, padahal kalian telah mengetahui bahwa mereka akan binasa dan berhak mendapat hukuman dari Allah. Maka tiada faedahnya bagi larangan kalian terhadap mereka. Maka kelompok yang memprotes perbuatan itu menjawab perkataan mereka, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhan kalian.
Sebagian ulama membacanya rafa’, seakan-akan makna yang dimaksud ialah “sikap ini merupakan pelepas tanggung jawab kepada Tuhan kalian.” Sedangkan ulama lainnya membacanya nasab yang artinya “Kami sengaja melakukan ini untuk pelepas tanggung jawab kepada Tuhan kalian.” Dengan kata lain, janji yang telah ditetapkan Allah atas diri kami untuk menjalankan amar ma ‘ruf dan nahi munkar.
…dan supaya mereka bertakwa.
Mereka mengatakan, “Mudah-mudahan dengan adanya protes ini mereka menjadi takut terhadap perbuatan mereka dan mau menghentikannya, serta mau kembali bertobat kepada Allah. Apabila mereka bertobat kepada Allah, niscaya Allah menerima tobat mereka dan merahmati mereka.”
(164) Namun mereka tetap berburu dengan membuat tipuan, mereka menggali lubang-lubang dan memasang jaring-jaring, jika Hari Sabtu tiba, maka ikan-ikan itu tertangkap ke dalam lubang-lubang dan jaring-jaring tersebut, tetapi mereka tidak mengambil-nya pada hari itu, jika Hari Ahad tiba, maka mereka mengambilnya dan hal itu sering terjadi pada mereka. Mereka terbagi menjadi tiga kelompok. Mayoritas dari mereka tidak mengindahkan dan mereka melanggar secara terang-terangan. Kelompok kedua melarang dan mengingkari perbuatan kelompok mayoritas. Dan kelompok ketiga merasa cukup dengan apa yang dilakukan oleh kelompok kedua. Kelompok ini berkata, لِمَ تَعِظُوْنَ قَوْمًاۙ ۨاللّٰهُ مُهْلِكُهُمْ اَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًاۗ “Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Sepertinya mereka berkata, “Tidak ada gunanya menasihati orang yang berani melang-gar larangan Allah dan tidak menghiraukan nasihat yang tulus, tetapi justru tetap teguh di atas pelanggaran dan kezhaliman, karena Allah pasti akan menghukum mereka, baik dengan kebinasaan atau azab yang pedih.” Orang-orang yang memberi nasihat menjawab, “Kami melarang dan menasihati mereka, قَالُوْا مَعْذِرَةً اِلٰى رَبِّكُمْ ‘agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Rabbmu.’ Yakni agar kami dimaafkan berkenaan dengan apa yang mereka lakukan, وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ “dan supaya mereka bertakwa.” Yakni mereka meninggal-kan kemaksiatan yang mereka lakukan. Maka kami tidak berputus asa dari usaha memberi petunjuk kepada mereka, bisa jadi nasihat kami mujarab pada mereka, larangan kami didengar oleh mereka, dan inilah tujuan terbesar dari pengingkaran terhadap kemungkaran, agar ia berfungsi sebagai alasan dan penegakan hujjah atas yang diperintah dan yang dilarang, dan semoga Allah memberinya petunjuk lalu dia melaksanakan tuntutan dari perintah dan larangan tersebut.
Setelah menjelaskan keadaan para pendurhaka itu, ayat ini menguraikan sikap orang-orang yang sebelum ini pada ayat 159 telah disinggung, yaitu umat nabi musa yang memberi petunjuk kepada kebenaran. Ayat ini menyatakan, dan ingatlah ketika suatu umat di antara mereka, yaitu tatkala sekelompok orang-orang saleh dari leluhur bani israil’yang tidak berbuat jahat seperti yang lainnya’bertanya kepada mereka yang menasihati orang-orang yang berbuat jahat dengan berkata, mengapa kamu bersusah payah menasihati kaum yang akan dibinasakan sehingga punah sama sekali karena dosa yang mereka lakukan, atau diazab oleh Allah di akhirat nanti dengan azab yang sangat keras’ mereka menjawab, kami melakukan itu agar kami mempunyai alasan dan pelepas tanggung jawab kepada tuhanmu, dan sebenarnya kami berharap agar mereka bertakwa. Alasan mereka itu ialah mereka telah melaksanakan perintah Allah untuk memberi peringatan. Nasihat yang berkelanjutan pada ayat-ayat terdahulu bertujuan mengantar para pendurhaka itu sadar dan bertakwa, tetapi ternyata mereka tetap lengah dan lupa. Maka setelah mereka golongan yang diberi nasihat melupakan, yakni mengabaikan, apa yang diperingatkan kepada mereka dan tidak juga mendengarkan nasihat itu, kami selamatkan orang-orang yang terus menerus melarang orang berbuat jahat dan tidak melakukan kejahatan dan kami timpakan kepada orang-orang yang zalim, antara lain kepada mereka yang mengail ikan pada hari sabat, siksaan yang keras, dalam bentuk kesengsaraan dan kemelaratan. Hal itu disebabkan mereka selalu berbuat fasik, tidak mau taat kepada Allah, tuhan mereka.
Al-A’raf Ayat 164 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 164, Makna Al-A’raf Ayat 164, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 164, Al-A’raf Ayat 164 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 164
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)