{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 184.
أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا ۗ مَا بِصَاحِبِهِمْ مِنْ جِنَّةٍ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ مُبِينٌ ﴿١٨٤﴾
a wa lam yatafakkarụ mā biṣāḥibihim min jinnah, in huwa illā nażīrum mubīn
QS. Al-A’raf [7] : 184
Dan apakah mereka tidak merenungkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak gila. Dia (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang jelas.
Apakah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami itu tidak berpikir dan mengambil pelajaran dengan akal mereka, sehingga mereka mengetahui bahwa Muhammad tidak gila? Dia (Muhammad) adalah seorang pemberi peringatan bagi mereka dari siksa Allah atas kekufuran mereka apabila mereka tidak beriman terhadap-Nya. Dan dia adalah seorang pemberi nasihat yang nyata.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan.
Maksudnya mereka yang mendustakan ayat-ayat Kami.
bahwa teman mereka tidaklah
Yang dimaksud dengan teman mereka ialah Nabi Muhammad Saw,
…berpenyakit gila.
Yakni dia tidak berpenyakit gila, bahkan dia benar-benar utusan Allah yang menyerukan kepada kebenaran.
Dia tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan.
Hal ini akan kelihatan jelas oleh orang yang mempunyai hati sanubari, memikirkan dan menyadarinya, perihalnya sama dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain:
Dan teman kalian (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. (At-Takwir: 22)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepada kalian suatu hal saja, yaitu supaya kalian menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri kemudian kalian pikirkan (tentang Muhammad). Tidak ada penyakit gila sedikit pun pada kawan kalian itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kalian sebelum (menghadapi) azab yang keras.” (Saba’:46)
Artinya, sesungguhnya aku hanya menuntut kalian agar kalian menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas hanya kepada Dia, tanpa ada rasa fanatisme dan keingkaran. Hal ini dapat kalian lakukan sendiri-sendiri atau berdua-dua, yakni secara berkelompok atau terpisah-pisah. Kemudian kalian pikirkan tentang orang yang datang kepada kalian ini dengan membawa risalah dari Allah, apakah dia gila ataukah tidak? Karena sesungguhnya jika kalian melakukan hal tersebut, niscaya akan tampak jelas bagi kalian bahwa dia adalah benar utusan Allah dengan sebenar-benarnya.
Qatadah ibnu Di’amah telah mengatakan, telah diceritakan kepada kami bahwa Nabi Allah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pada suatu saat sedang berada di atas Bukit Safa. Lalu beliau menyeru kaum Quraisy, dalam seruannya itu beliau menyebutkan nama-nama pemimpin mereka seorang demi seorang. Beliau mengatakan, “Hai Fulan bin Fulan.” Beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memperingatkan mereka akan siksa Allah dan hari kiamat. Maka ada salah seorang di antara mereka yang mengatakan, “Sesungguhnya teman kalian ini benar-benar gila, dia terus berkoar-koar semalaman hingga pagi hari, atau hingga waktu subuh.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya:
Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak berpenyakit gila. Dia (Muhammad itu) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan. (Al A’raf:184)
(184) اَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوْا مَا بِصَاحِبِهِمْ مِّنْ جِنَّةٍۗ “Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak berpenyakit gila.” Yakni apakah mereka tidak memakai pikiran dan melihat teman mereka yang mereka kenal dan tidak sedikit pun dari keadaannya yang samar bagi mereka, apakah dia gila? Hendaknya mereka me-lihat akhlaknya, sifatnya, perangainya dan tingkah lakunya, juga melihat dakwah yang diserukannya, maka mereka pasti tidak me-nemukan sifat-sifat kecuali yang paling sempurna, tidak mendapati akhlak-akhlak kecuali yang paling utama, dan tidak pula menyak-sikan akal dan pemikiran kecuali ia mengungguli seluruh manusia. Dia tidak berseru kecuali kepada kebaikan, dan tidak melarang ke-cuali dari segala yang buruk. Apakah dengan sifat-sifat seperti ini –wahai orang-orang yang berakal– dia dianggap gila? Ataukah dia adalah imam yang agung, pemberi nasihat yang mulia, yang bersi-fat dermawan, penyayang dan lemah lembut? Oleh karena itu Dia berfirman, اِنْ هُوَ اِلَّا نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ “Dia (Muhammad itu) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan.” Yakni mengajak makhluk kepada apa yang dapat menyelamatkan mereka dari azab dan meraih pahala.
Mereka terlalu cepat mendustakan, dan karena pengingkaran mereka terhadap ayat-ayat Allah lahir dari pengingkaran terhadap rasul yang menyampaikannya, maka ayat ini menyatakan, dan apakah mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah dan ditangguhkan siksa atas mereka itu lengah dan tidak merenungkan bahwa teman yang selalu bersama mereka, yaitu nabi Muhammad, tidak gila. Rasulullah sama sekali tidak gila! dia, nabi Muhammad, tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan, lagi pemberi penjelasan tentang akibat perbuatan syirik merekamereka sungguh telah mendustakan nabi Muhammad yang mengajak mereka untuk mengesakan Allah. Kini Allah mengajak mereka untuk memperhatikan alam raya, dengan firman-Nya, dan apakah mereka juga buta sehingga tidak memperhatikan dan mengambil pelajaran dari apa yang terbentang pada kerajaan langit dan bumi dan segala apa yang diciptakan Allah, yang semuanya menunjuki keesaan, keagungan dan kekuasaan-Nya, dan apakah mereka juga tidak melihat dan memikirkan dengan rasa takut tentang kemungkinan telah dekatnya waktu kebinasaan mereka’ mereka tidak berpikir bahwa ajal mereka sebenarnya sudah dekat, atau paling tidak, sudah semakin dekat, sehingga mereka cepat-cepat merenungi dan mencari kebenaran sebelum ajal mereka tiba. Jika Al-Qur’an tidak juga membuat mereka percaya, lalu berita mana lagi setelah ini yang akan mereka percayai’
Al-A’raf Ayat 184 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 184, Makna Al-A’raf Ayat 184, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 184, Al-A’raf Ayat 184 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 184
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)