{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 185.
أَوَلَمْ يَنْظُرُوا فِي مَلَكُوتِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ وَأَنْ عَسَىٰ أَنْ يَكُونَ قَدِ اقْتَرَبَ أَجَلُهُمْ ۖ فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُونَ ﴿١٨٥﴾
a wa lam yanẓurụ fī malakụtis-samāwāti wal-arḍi wa mā khalaqallāhu min syai`iw wa an ‘asā ay yakụna qadiqtaraba ajaluhum fa bi`ayyi ḥadīṡim ba’dahụ yu`minụn
QS. Al-A’raf [7] : 185
Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala apa yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya waktu (kebinasaan) mereka? Lalu berita mana lagi setelah ini yang akan mereka percayai?
Apakah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah itu tidak memperhatikan kerajaan Allah yang agung dan kekuasaan-Nya yang kuat di langit dan di bumi, dan apa yang Dia ciptakan pada keduanya, sehingga mereka berpikir dan mengambil pelajaran darinya dan memperhatikan ajal mereka yang mungkin telah dekat, sehingga mereka dibinasakan dalam kekufuran, kemudian mereka dikembalikan kepada siksa Allah dan hukumannya yang amat pedih? Maka dengan peringatan dan ancaman apalagi sesudah Al Qur’an yang membuat mereka mau membenarkan dan beramal?
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Apakah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami tidak memperhatikan kerajaan Allah dan kekuasaan-Nya di langit dan di bumi dan semua makhluk yang telah Dia ciptakan pada keduanya? Karenanya lalu mereka merenungkan hal itu dan mengambil pelajaran darinya. Akhirnya sampailah mereka pada suatu kesimpulan bahwa hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh Tuhan yang tidak ada tandingan-Nya dan tidak ada yang menyerupai-Nya. Dan hal tersebut merupakan perbuatan dari Tuhan yang tidak layak diadakan penyembahan dan agama yang murni kecuali hanya kepada Dia. Pada kesimpulan akhirnya mereka akan beriman kepada-Nya dan membenarkan RasulNya, kembali kepada jalan ketaatan kepada-Nya, melepaskan semua sekutu dan berhala, merasa takut bila ajal mereka tiba dengan mendadak dalam waktu yang dekat, sedangkan mereka masih berada dalam kekafirannya, akhirnya mereka akan binasa, dan tempat kembali mereka adalah azab Allah dan siksaan-Nya yang amat pedih.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka kepada berita mana lagikah mereka akan beriman sesudah Al-Qur’an?
Artinya maka peringatan dan ancaman mana lagikah sesudah peringatan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang datang kepada mereka menyampaikan ayat-ayat Allah mereka akan percaya, jika mereka tidak mau percaya kepada berita yang disampaikan oleh Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kepada mereka dari sisi Allah?
Imam Ahmad telah meriwayatkan dari Hasan ibnu Musa, Usman ibnu Muslim, dan Abdus Samad ibnu Abdul Waris, semuanya dari Hammad ibnu Salamah, dari Ali ibnu Zaid ibnu Jad’an, dari Ab’us Silt, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Di malam aku menjalani isra, aku banyak melihat berbagai macam hal. Ketika kami (Nabi dan Jibril) sampai di langit yang ke tujuh, maka aku memandang ke arah atasku, tiba-tiba aku melihat guntur, kilat, dan petir. Dan aku mendatangi suatu kaum yang perut mereka besarnya seperti rumah, di dalamnya banyak terdapat ular yang kelihatan dari luar perut mereka Aku bertanya, “Siapakah mereka itu, hai Jibril?” Jibril menjawab.”Mereka adalah para pemakan riba.” Ketika Aku turun ke langit pertama dan aku melihat ke arah bawahku, tiba-tiba aku mendengar suara gemuruh, ada asap dan suara ribut, maka saya bertanya, “Apakah ini, hai Jibril?” Jibril menjawab, “Mereka adalah setan-setan yang mengelilingi pandangan mata anak Adam agar mereka tidak memikirkan kerajaan langit dan bumi. Seandainya tidak ada itu, niscaya mereka dapat melihat keajaiban-keajaiban.”
Tetapi Ali ibnu Zaid ibnu Jad’an mempunyai banyak hadis yang berpredikat munkar.
(185) اَوَلَمْ يَنْظُرُوْا فِيْ مَلَكُوْتِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ “Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi.” Sesungguhnya jika mereka melihat kepadanya, maka mereka akan mendapatinya sebagai bukti yang menunjukkan keesaan Penciptanya dan kesempurnaan sifat-sifat yang dimilikiNya. وَ “Dan”, begitu pula hendaknya mereka melihat مَا خَلَقَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍ “segala sesuatu yang diciptakan Allah.” Karena seluruh bagian alam raya ini menunjukkan secara jelas kepada ilmu Allah, kodratNya, hikmahNya, keluasan RahmatNya, kebaikanNya, kehendakNya yang pasti terlaksana, dan sifat-sifat agung lainnya yang menunjukkan keesaanNya dalam penciptaan dan pengaturan yang mengantarkan kepada keyakinan bahwa Dia-lah yang berhak disembah, dipuji, disucikan, diesakan dan dicintai. Dan FirmanNya, وَّاَنْ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنَ قَدِ اقْتَرَبَ اَجَلُهُمْۖ “Dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka?” Yakni hendaknya mereka melihat keadaan mereka sendiri secara khusus, melihat diri mereka sebelum ajal datang mendekat dan kematian hadir secara tiba-tiba, sementara mereka dalam ke-adaan lalai dan berpaling, maka dalam kondisi itu mereka tidak mungkin mengejar ketertinggalan. فَبِاَيِّ حَدِيْثٍۢ بَعْدَهٗ يُؤْمِنُوْنَ “Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman selain kepada al-Qur`an itu?” Yakni jika mereka tidak beriman kepada kitab yang mulia ini, lalu kepada apakah mereka beriman? Apakah kepada kitab-kitab ke-sesatan dan kebatilan? Ataukah kepada ucapan pendusta dan pembual?
Mereka sungguh telah mendustakan nabi Muhammad yang mengajak mereka untuk mengesakan Allah. Kini Allah mengajak mereka untuk memperhatikan alam raya, dengan firman-Nya, dan apakah mereka juga buta sehingga tidak memperhatikan dan mengambil pelajaran dari apa yang terbentang pada kerajaan langit dan bumi dan segala apa yang diciptakan Allah, yang semuanya menunjuki keesaan, keagungan dan kekuasaan-Nya, dan apakah mereka juga tidak melihat dan memikirkan dengan rasa takut tentang kemungkinan telah dekatnya waktu kebinasaan mereka’ mereka tidak berpikir bahwa ajal mereka sebenarnya sudah dekat, atau paling tidak, sudah semakin dekat, sehingga mereka cepat-cepat merenungi dan mencari kebenaran sebelum ajal mereka tiba. Jika Al-Qur’an tidak juga membuat mereka percaya, lalu berita mana lagi setelah ini yang akan mereka percayai’ mereka enggan mengikuti Al-Qur’an dan keterangan yang disampaikan rasul, sehingga berlakulah keketapan Allah, yaitu barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, karena pilihan dan usahanya sendiri, atau karena kebejatan hati dan keengganannya memanfaatkan petunjuk, maka baginya tidak ada seorang pun yang mampu memberi petunjuk guna mengantarkannya kepada kebahagiaan dan memberinya kemampuan untuk melaksanakan petunjuk. Allah akan terus membiarkannya selalu terombang-ambing dalam kesesatan, sehingga tidak menemukan jalan kebenaran.
Al-A’raf Ayat 185 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 185, Makna Al-A’raf Ayat 185, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 185, Al-A’raf Ayat 185 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 185
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)