{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 200.
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿٢٠٠﴾
wa immā yanzagannaka minasy-syaiṭāni nazgun fasta’iż billāh, innahụ samī’un ‘alīm
QS. Al-A’raf [7] : 200
Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Jika kamu (wahai Nabi) ditimpa godaan setan atau kamu merasa ada bisikan agar berpaling dari kebaikan atau hasutan untuk melakukan kejahatan, maka kembalilah kepada Allah dengan memohon perlindungan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar setiap perkataan lagi Maha Mengetahui semua perbuatan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
Sedangkan dalam surat ini (yakni Al-A’raf) disebutkan pula hal yang sama, yaitu melalui firman-Nya:
Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
ketiga ayat ini berada di dafam surat Al-A’raf, Al-Mu’minun, dan Ha-mim Sajdah, tidak ada lainnya lagi. Melaluinya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan petunjuk tentang tata cara menghadapi orang yang berbuat maksiat, yaitu menghadapinya dengan cara yang baik, karena dengan cara inilah jbinalannya dalam berbuat maksiat dapat dihentikan dengan seizin Hah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Karena itulah dalam surat Fushshilat disebutkan:
maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah teman yang setia. (Al Fushilat:34)
Kemudian Allah memberikan petunjuk untuk meminta perlindungan ,pada-Nya dari godaan setan yang tidak kelihatan, karena sesunguhnya setan tidak senang bila kita berbuat kebaikan. Dan sesungguhnya setan itu hanya bertujuan untuk menghancurkan dan membinasakan kita cara keseluruhan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata igi kita dan bagi kakek moyang kita jauh sebefum kita (yakni Nabi dam).
Ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan tafsir firman-Nya:
Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan…
yaitu jika setan menggodamu dengan perasaan marah yang karena itu kamu tidak mampu berpaling dari orang yang bodoh, dan justru kamu terdorong untuk memberinya pelajaran.
…maka berlindunglah kepada Allah.
maksudnya, mintalah perlindungan kepada Allah dari godaannya.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Allah Maha Mendengar terhadap kebodohan orang yang berbuat kebodohan terhadap dirimu, dan Maha Mendengar terhadap permintaan perlindunganmu dari godaan setan serta lain-lainnya yang berupa obrolan orang lain. Tiada sesuatu pun yang samar bagi-Nya, Dia Maha mengetahui semua urusan makhluk-Nya, termasuk godaan setan yang telah merasuki hatimu.
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam telah mengatakan bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya: Jadilah engkau pemaaf dan serulah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh Maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bertanya, “Wahai Tuhanku, bagaimanakah dengan amarah?” Maka Allah menurunkan firman-Nya: Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Ajlah Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Menurut kami, pada permulaan pembahasan mengenai isti’azah (memohon perlindungan kepada Allah) telah disebutkan sebuah hadis tentang dua orang lelaki yang saling mencaci di hadapan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Kemudian salah seorangnya marah, sehingga hidungnya mekar karena emosinya. Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui suatu kalimat, seandainya dia mengucapkannya, niscaya akan lenyaplah dari dirinya emosi yang membakarnya, yaitu: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”.Ketika disampaikan kepada lelaki itu apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, maka si lelaki yang emosi itu menjawab, “Saya tidak gila.”
Asal makna dari lafaz an-nazgu ialah kerusakan, penyebabnya adakalanya karena marah (emosi) atau lainnya. Sehubungan dengan pengertian ini disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. (Al Israa’:53)
(200) Yakni kapan pun dan dalam kondisi apa pun, يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ “kamu ditimpa sesuatu godaan setan.” Yakni kamu mera-sakan godaannya, membuatmu malas berbuat baik atau mendorong-mu dan memacumu berbuat buruk, فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ “maka berlindunglah kepada Allah.” Yakni berlindunglah kepada naungan perlindungan Allah, karena Dia Maha Mendengar apa yang kamu ucapkan. ﮋﮇﮊ “Mengetahui” niatmu, kelemahanmu, dan kebutuhanmu akan per-lindunganNya, maka Dia akan melindungimu dari fitnahnya dan menjagamu dari godaannya, sebagaimana Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ ,
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ* مَلِكِ النَّاسِۙ* اِلٰهِ النَّاسِۙ* مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِۖ* الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ* مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (An-Nas: 1-6).
Rasul sebagai manusia, tentu saja dapat marah jika kemungkaran orang-orang musyrik telah mencapai puncaknya, dan setan akan memanfaatkan itu. Oleh karenanya, nabi dan umatnya diingatkan, dan jika setan datang menggodamu dengan merayu secara halus, melalui suatu bisikan, seperti saat dirimu murka karena hujatan-hujatan jahat mereka, maka berlindunglah kepada Allah, dengan memohon pertolongan kepada-Nya, niscaya dia akan mengusir bisikan-bisikan itu. Sungguh, dia maha mendengar setiap ucapan, termasuk permohonanmu itu, dan dia maha mengetahui setiap perbuatan, termasuk yang direncanakan oleh setan. Setelah memberi petunjuk kepada nabi Muhammad, kini petunjuk tertuju kepada kaum bertakwa secara umum. Sesungguhnya orangorang yang bertakwa, yang memberi batas pemisah antara diri mereka dengan perbuatan-perbuatan maksiat, sehingga menghalangi masuknya rayuan dan godaan setan yang dapat memalingkan mereka dari perintah Allah, apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat untuk berbuat dosa dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah yang telah memerintahkan untuk taat dan bertobat kepada-Nya, maka ketika itu juga, dengan cepat bagaikan tiba-tiba, mereka melihat dan menyadari kesalahan-kesalahannya.
Al-A’raf Ayat 200 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 200, Makna Al-A’raf Ayat 200, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 200, Al-A’raf Ayat 200 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 200
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)