{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 201.
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ ﴿٢٠١﴾
innallażīnattaqau iżā massahum ṭā`ifum minasy-syaiṭāni tażakkarụ fa iżā hum mubṣirụn
QS. Al-A’raf [7] : 201
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa dari hamba-hamba Allah dan takut akan siksa-Nya dengan mengerjakan kewajiban-kewajiban dan menjauhi larangan-larangan-Nya, apabila ditimpa bisikan setan, mereka segera ingat akan kewajiban taat kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. Dan apabila mereka berhenti dari mendurhakai Allah atas kesadaran mereka, mereka segera menjalankan perintah-perintah Allah dan melawan tipu daya setan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal hamba-hamba-Nya yang bertakwa, yaitu orang-orang yang taat dalam menjalankan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua hal yang dilarang-Nya, bahwa keadaan mereka itu:
Apabila mereka ditimpa
yakni bilamana mereka terkena godaan. Sebagian ulama membacanya ta-ifun (bukan taifun), sehubungan dengan qiraat ini ada hadis yang menerangkannya, kedua qiraat ini merupakan qiraat yang terkenal. Menurut pendapat lain, kedua qiraat tersebut mempunyai makna yang sama, dan menurut pendapat yang lainnya lagi ada bedanya. Ada ulama yang menafsirkannya dengan pengertian al-gadab (amarah), ada yang menafsirkannya dengan pengertian sentuhan dari setan, yakni pingsan dan lain sebagainya, ada yang menafsirkannya dengan pengertian dosa, ada pula yang menafsirkannya dengan pengertian melakukan perbuatan dosa.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…mereka ingat kepada Allah
Maksudnya, mereka teringat akan azab Allah, pahala-Nya yang berlimpah, janji, dan ancaman-Nya. Karena itu, lalu mereka bertobat dan memohon perlindungan kepada Allah serta segera kembali kepada-Nya.
…maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.
Yakni mereka bangkit dan sadar dari keadaan sebelumnya.
Dalam hal ini Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih telah menceritakan sebuah hadis yang ia riwayatkan melalui Muhammad ibnu Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa seorang wanita datang kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam keadaan sakit Lalu wanita itu berkata, “Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah semoga Dia menyembuhkan diriku.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
Jika engkau suka (aku mendoakanmu), maka aku akan berdoa kepada Allah, dan Dia akan menyembuhkanmu. Tetapi jika engkau suka bersabar, maka bersabarlah, dan kelak tidak ada hisab atas dirimu. Wanita itu berkata, “Tidak, bahkan saya akan bersabar dan kelak saya tidak akan dihisab.”
Hadis ini diriwayatkan oleh bukan hanya seorang dari kalangan ulama pemilik kitab Sunnah. Menurut mereka wanita itu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sering tak sadarkan diri, lalu pakaianku terbuka. Doakanlah kepada Allah semoga Dia menyembuhkanku.” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
Jika engkau menginginkan aku berdoa, maka aku akan berdoa dan Allah akan menyembuhkanmu. Dan jika engkau lebih suka bersabar, maka bersabarlah, dan engkau akan mendapat surga. Maka wanita itu berkata, “Tidak, bahkan aku lebih suka bersabar dan aku akan mendapat surga, tetapi doakanlah kepada Allah agar Dia jangan menjadikan aku membuka hijabku.” Lalu Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berdoa untuk wanita itu, maka wanita itu tidak lagi membuka hijabnya (bila tak sadarkan dirinya).
Imam Hakim mengetengahkan hadis ini di dalam kitab Mustadrak-nya, dan ia mengatakan bahwa hadis ini sahih dengan syarat Imam Muslim, tetapi keduanya (Bukhari dan Muslim) tidak mengetengahkannya.
Al-Hafiz ibnu Asakir dalam Bab “Riwayat Hidup Amr ibnu Jami”, bagian dari kitab Tarikh-nya, menyebutkan bahwa ada seorang pemuda yang sedang menekuni ibadah di dalam masjid. Lalu ada seorang wanita yang menyukainya, maka wanita itu merayunya agar ia mau menggauli dirinya. Wanita itu terus-menerus merayunya hingga hampir saja mereka berdua memasuki sebuah rumah. Tetapi pemuda itu teringat akan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan: Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. (Al A’raf:201) Maka pemuda itu jatuh terjungkal dalam keadaan pingsan tak sadarkan diri. Kemudian ia sadar kembali, dan wanita tersebut datang menjenguknya, maka pemuda itu mendadak mati. Khalifah Umar datang kepada ayah si pemuda, berbelasungkawa atas kematiannya, dan jenazah si pemuda itu telah dikebumikan sejak malam harinya. Lalu Khalifah Umar pergi dan melakukan salat jenazah bersama orang-orang yang mengikutinya di atas kuburan pemuda itu. Kemudian Umar menyeru nama pemuda itu seraya membacakan firman-Nya: Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. (Ar-Rahmah: 46) Maka pemuda itu menjawabnya dari dalam kuburan, “Wahai Umar, Tuhanku telah memberikannya kepadaku dua kali di dalam surga.”
(201) Karena hamba pasti lalai dan setan berhasil menipu-nya karena ia terus bersiap siaga menantikan kelengahan dan ke-lalaiannya, maka Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan tanda-tanda orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang menyimpang. Adapun orang yang bertakwa, jika dia merasakan dosa dan gangguan dari setan, lalu dia melakukan dosa, dengan melakukan yang haram atau me-ninggalkan yang wajib, maka dia segera sadar dari mana setan da-tang dan dari pintu mana setan masuk kepadanya, dia menyadari apa yang diwajibkan Allah atasnya dan apa yang menjadi tuntutan iman, maka dia memohon ampun kepada Allah, dia menambal apa yang terlewatkan dengan taubat nasuha dan kebaikan yang banyak, maka dia berhasil mengusir setannya dengan hina dina dan memporak porandakan apa yang setan dapatkan darinya.
Setelah memberi petunjuk kepada nabi Muhammad, kini petunjuk tertuju kepada kaum bertakwa secara umum. Sesungguhnya orangorang yang bertakwa, yang memberi batas pemisah antara diri mereka dengan perbuatan-perbuatan maksiat, sehingga menghalangi masuknya rayuan dan godaan setan yang dapat memalingkan mereka dari perintah Allah, apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat untuk berbuat dosa dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah yang telah memerintahkan untuk taat dan bertobat kepada-Nya, maka ketika itu juga, dengan cepat bagaikan tiba-tiba, mereka melihat dan menyadari kesalahan-kesalahannya. Dan mereka yang bertakwa itu akan selamat, meski teman-teman mereka, yakni orang kafir dan fasik, terus-menerus membantu setansetan dari kalangan jin dan manusia dalam menyesatkan manusia di bumi, dan sikap mereka lebih buruk lagi, karena mereka tidak hanya membantu sekali atau dua kali, tetapi mereka giat melakukan bantuan tersebut secara terus-menerus dan tidak henti-hentinya menyesatkan dan melakukan perbuatan keji yang dilarang oleh Allah.
Al-A’raf Ayat 201 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 201, Makna Al-A’raf Ayat 201, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 201, Al-A’raf Ayat 201 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 201
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)