{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 203.
وَإِذَا لَمْ تَأْتِهِمْ بِآيَةٍ قَالُوا لَوْلَا اجْتَبَيْتَهَا ۚ قُلْ إِنَّمَا أَتَّبِعُ مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ مِنْ رَبِّي ۚ هَـٰذَا بَصَائِرُ مِنْ رَبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿٢٠٣﴾
wa iżā lam ta`tihim bi`āyating qālụ lau lajtabaitahā, qul innamā attabi’u mā yụḥā ilayya mir rabbī, hāżā baṣā`iru mir rabbikum wa hudaw wa raḥmatul liqaumiy yu`minụn
QS. Al-A’raf [7] : 203
Dan apabila engkau (Muhammad) tidak membacakan suatu ayat kepada mereka, mereka berkata, “Mengapa tidak engkau buat sendiri ayat itu?” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. (Al-Qur’an) ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Dan apabila kamu (wahai Rasul) tidak mendatangi orang-orang musyrik itu dengan membawa suatu ayat, maka mereka berkata, “Mengapa kamu tidak membuat ayat-ayat itu sendiri saja?” Katakanlah kepada mereka wahai Rasul, “Sesungguhnya yang demikian itu bukan hakku dan aku tidak dibenarkan membuatnya, karena Allah hanya menyuruhku untuk mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dari sisi-Nya, yaitu Al Qur’an yang aku bacakan kepada kalian sebagai hujjah dan bukti-bukti dari Rabb kalian, dan (Al Qur’an itu mengandung) keterangan yang menunjukkan orang-orang beriman kepada jalan yang lurus dan kepada rahmat Allah, yaitu rahmat yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.”
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
…mereka berkata, “Mengapa kamu tidak membuat sendiri ayat itu?”
Yakni mengapa engkau tidak menerimanya. Di lain kesempatan Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah ‘mengapa tidak kamu buat sendiri, lalu kamu mengatakannya’.
Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Abdullah Ibnu Kasir dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al-Qur’an kepada mereka, mereka berkata, “Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?”
Artinya, mengapa tidak engkau karang sendiri. Mereka bermaksud ‘Mengapa tidak engkau keluarkan dari dirimu sendiri’. Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah, As-Saddi, Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, kemudian dipilih oleh Ibnu Jarir.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu? Menurutnya makna yang dimaksud ialah ‘mengapa tidak engkau terima sendiri dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى’.
Ad-Dahhak telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu? Bahwa makna yang dimaksud ialah ‘mengapa tidak kamu ambil sendiri dari langit, lalu kamu sampaikan’.
Firman-Nya:
Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat kepada mereka.
Makna yang dimaksud ayat di atas ialah mukjizat yang berbeda dengan hukum alam. Perihalnya sama dengan makna yang terkandung di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Jika Kami kehendaki, niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya. (Asy Syu’ara:4)
Mereka berkata kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, “Mengapa kamu tidak bersusah payah dalam mencari ayat-ayat dari Allah hingga kami dapat melihatnya secara langsung, lalu kami beriman kepadanya?” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Katakanlah, “Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan kepadaku dari Tuhanku.”
Yakni aku tidak berani berbuat suatu kelancangan terhadap Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dan sesungguhnya aku hanyalah mengikut apa yang diperintahkan oleh Tuhanku kepadaku, lalu aku mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya kepadaku. Jika aku diperintahkan untuk menyampaikan suatu ayat, maka akan aku terima, dan jika Dia mencegahnya, maka aku tidak akan memintanya dari keinginan diriku sendiri, kecuali jika Allah memberikan izin-Nya kepadaku untuk hal tersebut. Karena sesungguhnya Dia Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.
Kemudian Allah memberikan petunjuk kepada mereka bahwa Al-Qur’an ini adalah mukjizat yang paling besar, dan Al-Qur’an merupakan bukti yang paling jelas serta hujah yang paling benar dan keterangan yang paling nyata. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Al-Qur’an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhan kalian, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
(203) Yakni, orang-orang yang mendustakanmu itu senan-tiasa berada di dalam kesombongan dan pengingkaran, meskipun kamu hadir kepada mereka dengan ayat-ayat yang membuktikan hidayah dan jalan lurus. Jika kamu membawa ayat kepada mereka yang menunjukkan kebenaranmu, maka mereka tidak akan tunduk. وَاِذَا لَمْ تَأْتِهِمْ بِاٰيَةٍ “Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat”, dari ayat-ayat yang mereka usulkan dan tentukan, قَالُوْا لَوْلَا اجْتَبَيْتَهَاۗ “mereka berkata, ‘Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?'” Yakni mengapa kamu tidak memilih-milih (suatu kalimat yang bisa dijadikan sebagai) ayat, sehingga ia pun menjadi ayat atau mukjizat tertentu, seolah-olah kamulah yang menurunkan ayat yang mengatur seluruh makhluk. Padahal sebenarnya sedikit pun kamu tidak memiliki urusan apa pun dalam hal ini. Atau (maknanya) adalah, mengapa kamu tidak membuatnya sendiri dari dirimu. قُلْ اِنَّمَآ اَتَّبِعُ مَا يُوْحٰٓى اِلَيَّ مِنْ رَّبِّيْۗ “Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan dari Rabbku kepadaku’.” Aku hanyalah seorang hamba yang meng-ikuti lagi diatur, Allah جَلَّ جَلالُهُ -lah yang menurunkan ayat dan mengi-rimkannya sesuai dengan tuntutan kebesaranNya dan hikmahNya yang agung. Jika kamu menginginkan ayat yang tidak tergusur oleh waktu dan hujjah yang tidak luruh dalam segala kesempatan maka ayat tersebut adalah al-Qur`an yang agung yang merupakan dzikir yang penuh hikmah.
هٰذَا بَصَاۤىِٕرُ مِنْ رَّبِّكُمْ “Al-Qur`an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Rabbmu”, yang dijadikan sebagai penerang dalam seluruh tuntutan ilahiyah dan tujuan insaniyah. Ia adalah dalil dan bukti. Barang-siapa yang merenungkan dan memikirkannya, maka dia mengeta-hui bahwa ia turun dari Dzat Yang Mahabijaksana lagi Mahamulia, tiada kebatilan yang hadir dari depannya atau dari belakangnya. Dengannya hujjah menjadi tegak atas semua orang yang menge-tahuinya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman, karena barangsiapa yang beriman maka ia adalah وَهُدًى “petunjuk”, bagi-nya dari kesesatan وَّرَحْمَةٌ “dan rahmat”, baginya dari kesengsaraan. Seorang Mukmin yang mengikuti al-Qur`an dan mengambil petun-juk darinya, dia akan berbahagia di dunia dan akhiratnya. Adapun orang yang tidak beriman kepadanya, maka dia akan sesat dan sengsara di dunia dan akhirat.
Teman-teman mereka membantu mereka dalam kesesatan, dan juga kesesatan yang lain, yakni apabila engkau nabi Muhammad tidak membacakan suatu ayat berupa kebenaranmu kepada mereka seperti apa yang mereka inginkan, atau karena dalam beberapa waktu tidak ada ayat yang turun kepadamu, mereka berkata, mengapa tidak engkau buat sendiri ayat itu dari apa yang kami usulkan, atau membuat Al-Qur’an yang lain dari pada menunggu kedatangannya’ katakanlah wahai nabi Muhammad kepada mereka, ini bukanlah kewenanganku dan aku tidak dapat melakukannya, sesungguhnya aku hanya mengikuti secara sungguh-sungguh apa yang diwahyukan tuhanku kepadaku melalui malaikat jibril. Al-qur’an ini adalah bukti-bukti yang nyata melebihi apa yang kamu minta, serta bersumber dari tuhanmu. Di samping sebagai bukti yang jelas ia juga merupakan petunjuk kepada jalan kebenaran dan rahmat berupa kasih sayang Allah bagi orang-orang yang beriman. Dan sampaikan juga bahwa apabila dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an oleh siapa pun, maka dengarkanlah dengan penuh perhatian, dan diamlah sambil memperhatikan tuntunan-tuntunannya dengan tenang agar kamu mendapat rahmat dari Allah. Jika dibacakan Al-Qur’an, kita diperintahkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik di dalam salat maupun di luar salat.
Al-A’raf Ayat 203 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 203, Makna Al-A’raf Ayat 203, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 203, Al-A’raf Ayat 203 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 203
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)