{7} Al-A’raf / الأعراف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | التوبة / At-Taubah (Al-Bara’ah) {9} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anfal الأنفال (Harta Rampasan Perang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 8 Tafsir ayat Ke 12.
إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ ﴿١٢﴾
iż yụḥī rabbuka ilal-malā`ikati annī ma’akum fa ṡabbitullażīna āmanụ, sa`ulqī fī qulụbillażīna kafarur-ru’ba faḍribụ fauqal-a’nāqi waḍribụ min-hum kulla banān
QS. Al-Anfal [8] : 12
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman.” Kelak akan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka.
Ingatlah ketika Rabb-mu (wahai Nabi) mewahyukan kepada para malaikat yang dikirim oleh Allah sebagai bala bantuan bagi orang-orang yang beriman pada Perang Badar: “Sesungguhnya Aku bersama kalian, Aku akan membantu dan menolong kalian, maka kuatkanlah semangat orang-orang yang beriman, sedangkan Aku akan menurunkan rasa takut dan rasa kerdil ke dalam hati orang-orang kafir. Maka penggallah (hai orang-orang mukmin) kepada mereka, dan pancunglah tiap-tiap ujung jari dan persendian mereka.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
(Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersama kalian, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman.”
Sebenarnya hal ini adalah nikmat tersembunyi yang ditampakkan oleh Allah kepada mereka agar mereka mensyukurinya, yaitu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada para malaikat yang Dia turunkan untuk menolong Nabi-Nya, agama-Nya, dan golongan orang-orang mukmin, agar mengembuskan rasa semangat di kalangan pasukan kaum mukmin dengan mengatakan kepada mereka bahwa hendaklah mereka memperteguh telapak kakinya.
Ibnu Ishaq mengatakan, makna yang dimaksud ‘ialah dukunglah mereka. Sedangkan menurut yang lain yaitu berperanglah kalian bersama mereka. Menurut pendapat lainnya, perbanyaklah bilangan pasukan mereka. Dan menurut pendapat yang lainnya lagi, contoh hal tersebut ialah misalnya malaikat datang kepada seorang sahabat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu mengatakan kepadanya, “Saya telah mendengar perkataan mereka (yakni pasukan kaum musyrik) demi Allah seandainya kamu menyerang mereka, niscaya mereka akan terpukul dan mundur” Maka sebagian dari pasukan kaum muslim membicarakan hal tersebut kepada sebagian yang lainnya, hingga hal itu membuat hati pasukan kaum muslim bertambah kuat. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir, dan apa yang telah diketengahkan merupakan lafaznya tanpa ada yang dibuang barang sedikit pun.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang yang kafir.
Dengan kata lain, teguhkanlah hati kalian —hai orang-orang mukmin— dan kuatkanlah jiwa kalian dalam menghadapi musuh kalian. Ini adalah perintah dari-Ku kepada kalian, kelak Aku akan menimpakan rasa gentar, takut, dan hina kepada orang-orang yang menentang perintah-Ku dan mendustakan Rasul-Ku.
…maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
Artinya, pukullah kepala mereka dan belahkanlah, penggallah batang leher mereka dan jadikanlah terputus, serta tebaslah jari-jemari tangan dan kaki mereka.
Ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan makna ayat ini:
…bagian atas lehernya.
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah pukullah kepala mereka, pendapat ini dikatakan oleh Ikrimah. Menurut pendapat lain, ‘alal a’naq ialah batang leher, pendapat ini dikatakan oleh Ad-Dahhak dan Atiyyah Al-Aufi. Pengertian ini diperkuat oleh firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam petunjuk-Nya kepada kaum mukmin dalam melakukan hal ini, yaitu melalui Firman–Nya:
Apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang), maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kalian telah mengalahkan mereka, maka tawanlah mereka. (Muhammad:4)
Waki’ telah meriwayatkan dari Al-Mas’udi, dari Al-Qasim yang mengatakan bahwa Nabi Saw, pernah bersabda:
Sesungguhnya aku tidak diutus untuk mengazab dengan azab Allah sesungguhnya aku hanya diutus untuk memenggal batang leher dan mengencangkan ikatan (menawan musuh).
Ibnu Jarir memilih pendapat yang mengatakan bahwa ayat ini menunjukkan pengertian memukul batang leher dan menghantam kepala.
Menurut kami, di dalam kitab Magazil Umawi disebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berjalan memeriksa orang-orang yang gugur dalam Perang Badar, lalu beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Pecahlah kepala.” Kemudian Abu Bakar melanjutkan apa yang dimaksudkan oleh Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: banyak kaum lelaki yang sombong terhadap kita, mereka adalah orang-orang yang paling menyakitkan dan paling aniaya.
Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memulai menyitir suatu bait syair, sedangkan yang melanjutkannya adalah Abu Bakar r.a. karena Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak pandai bersyair, seperti yang dijelaskan oleh firman-Nya:
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad), dan bersyair itu tidaklah layak baginya. (Yaa Siin:69)
Ar-Rabi’ ibnu Anas mengatakan, kaum muslim, dalam Perang Badar mengetahui orang-orang kafir yang dibunuh oleh para malaikat dan yang dibunuh oleh mereka sendiri, yaitu dengan tanda adanya bekas pukulan pada batang leher dan jari-jemari, seperti bekas terkena api dan hangus.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
Ibnu Jarir mengatakan, makna yang dimaksud ialah pukullah musuh kalian —hai orang-orang mukmin— pada setiap bagian anggota dan persendian jari-jemari tangan dan kaki mereka. Menurut pengertian bahasa, al-banan adalah bentuk jamak dari bananah, seperti pengertian yang terdapat di dalam perkataan seorang penyair:
Aduhai, seandainya saja sebuah jari tanganku terputus, lalu saya jumpai dia di dalam rumah itu dalam keadaan terjaga dan waspada.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
Yakni pada tiap-tiap ujung jari mereka. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ad-Dahhak dan Ibnu Jarir.
As-Saddi mengatakan bahwa al-banan artinya ujung jari, sedangkan menurut pendapat lain yaitu setiap persendiannya. Juga Ikrimah, Atiyah, dan Ad-Dahhak di dalam riwayat lain mengatakan, “Setiap persendiannya.”
Al-Auza’i telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya
…dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
Artinya, pukullah muka dan bagian mata serta lemparilah dengan pijaran api, apabila engkau telah menangkapnya, berarti semuanya itu tidak boleh kamu lakukan.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Ibnu Abbas menceritakan perihal Perang Badar, lalu ia melanjutkan kisahnya, bahwa Abu Jahal mengatakan (kepada pasukannya), “Janganlah kalian bunuh mereka secara langsung, tetapi tangkaplah mereka terlebih dahulu hingga kalian dapat mengenal mereka, siapa di antara mereka yang telah mencaci maki agama kalian dan membenci Lata dan ‘Uzza.” Lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada para malaikat:
Sesungguhnya Aku bersama kalian, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang yang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
Maka Abu Jahal terbunuh bersama enam puluh sembilan orang pasukan kaum musyrik, dia termasuk seseorang dari mereka. Kemudian Uqbah ibnu Abu Mu’it tertawan, lalu ia dibunuh tanpa perlawanan, sehingga jumlah mereka yang terbunuh dari kalangan pasukan kaum musyrik genap tujuh puluh orang.
(12) Termasuk pertolongan Allah juga adalah bahwa Dia mewahyukan kepada para malaikat, اَنِّيْ مَعَكُمْ “Sesungguhnya Aku bersama kamu”, dengan bantuan, pertolongan, dan kemenangan. فَثَبِّتُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ “Maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman.” Yakni tanamkanlah di dalam hati mereka keberanian melawan musuh serta doronglah mereka kepada jihad dan keuta-maannya. سَاُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ “Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir,” yang merupakan tentara terbesarmu dalam menghadapi mereka, karena jika Allah meneguh-kan orang-orang yang beriman dan menyusupkan rasa takut di hati orang-orang kafir, maka orang-orang kafir tidak akan mampu teguh di hadapan kaum Muslimin, dan Allah menyerahkan pundak-pun-dak mereka kepada orang-orang Mukmin. فَاضْرِبُوْا فَوْقَ الْاَعْنَاقِ “Maka penggallah kepala mereka.” Yakni leher mereka. وَاضْرِبُوْا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍۗ “Dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.” Yakni pergelangan. Ucapan ini bisa jadi untuk para malaikat yang mana Allah mewah-yukan kepada mereka agar meneguhkan hati orang-orang beriman. Ini menunjukkan bahwa para malaikat turut berpartisipasi secara langsung dalam perang Badar. Bisa pula ucapan ini tertuju kepada orang-orang yang beriman di mana Allah menyemangati mereka dan mengajarkan kepada mereka bagaimana mereka membunuh orang-orang kafir dan bahwa mereka tidak perlu mengasihani orang-orang kafir.
Semua itu adalah peringatan bagi mereka yang berjuang di jalan Allah dan bertawakal kepada-Nya, bahwa kemenangan pasti akan datang. Nikmat dan berita gembira lainnya yang juga harus disyukuri dan selalu diingat adalah ketika tuhanmu wahai nabi Muhammad mewahyukan kepada para malaikat yang dikirim untuk memperkuat pasukan kaum muslim pada perang badar tentang tugas-tugas mereka, sesungguhnya aku bersama kamu, membantu dan melindungimu. Yakinlah akan kemenangan, sebab siapa yang ditemani Allah pasti menang, maka karena itu teguhkanlah hati dan pendirian orang-orang yang telah beriman dengan berbagai cara. Karena aku bersama kamu semua, maka kelak akan aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orangorang kafir, sehingga pasukan mereka akan kocar-kacir, maka pukullah dan tebaslah bagian yang di atas leher mereka, karena dalam peperangan, sasaran yang mematikan adalah leher, dan apabila lawan memakai baju besi, sehingga sulit dikalahkan, maka tangannya yang dilumpuhkan, pukullah tiap-tiap ujung jari mereka, agar tidak dapat memegang senjata, seperti: pedang, tombak, dan lain-lainnya sehingga mudah ditawan. Ketentuan yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan rasul-Nya nabi Muhammad; dan barang siapa terus menerus menentang Allah dan rasul-Nya, sungguh, Allah sangat keras siksa-Nya.
Al-Anfal Ayat 12 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anfal Ayat 12, Makna Al-Anfal Ayat 12, Terjemahan Tafsir Al-Anfal Ayat 12, Al-Anfal Ayat 12 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anfal Ayat 12
Tafsir Surat Al-Anfal Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)