{7} Al-A’raf / الأعراف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | التوبة / At-Taubah (Al-Bara’ah) {9} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anfal الأنفال (Harta Rampasan Perang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 8 Tafsir ayat Ke 23.
وَلَوْ عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لَأَسْمَعَهُمْ ۖ وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ ﴿٢٣﴾
walau ‘alimallāhu fīhim khairal la`asma’ahum, walau asma’ahum latawallaw wa hum mu’riḍụn
QS. Al-Anfal [8] : 23
Dan sekiranya Allah mengetahui ada kebaikan pada mereka, tentu Dia jadikan mereka dapat mendengar. Dan jika Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka berpaling, sedang mereka memalingkan diri.
Dan sekiranya Allah mengetahui kebaikan pada mereka, niscaya Dia menjadikan mereka dapat mendengar Al Qur’an dan memahami pelajaran yang dikandungnya, sehingga mereka memikirkan bukti-bukti dan ayat-ayat Allah. Akan tetapi Allah mengetahui bahwa tidak ada kebaikan apa pun pada mereka dan mereka tidak akan beriman. Sekiranya Allah membuat mereka mendengar, niscaya mereka tetap berpaling dengan sengaja dan menentang setelah mereka mengerti tentang keimanan, dan mereka berpaling dari kebenaran dalam keadaan bagaimanapun.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitakan bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai pemahaman yang benar, tidak pula mempunyai niat yang benar, sekalipun diumpamakan mempunyai pemahaman.
Kalau kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar.
Yakni niscaya Allah menjadikan mereka dapat memahami. Bentuk lengkapnya ialah ‘tetapi tidak ada kebaikan pada diri mereka, maka mereka tidak dijadikan mempunyai pemahaman, karena sesungguhnya Allah mengetahui bahwa seandainya Dia membuat mereka dapat mendengar, yakni mempunyai pemahaman.
…niscaya mereka pasti berpaling juga.
Yakni berpaling dari hal itu dengan sengaja dan terdorong oleh keingkarannya, padahal mereka sudah memahaminya.
…sedangkan mereka memalingkan diri.
Memalingkan diri dari apa yang telah mereka dengar dan mereka pahami itu.
(23) Allah tidak membuat mereka mendengar dengan pen-dengaran yang berguna, karena Dia tidak mendapati adanya ke-baikan pada mereka yang menjadikan mereka layak mendengar ayat-ayatNya. وَلَوْ عَلِمَ اللّٰهُ فِيْهِمْ خَيْرًا لَّاَسْمَعَهُمْۗ “Kalau kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar.” Berdasarkan dugaan dan perkiraan لتَوَلَّوْا “niscaya mereka pasti berpaling juga”, dari ketaatan. لَتَوَلَّوْا وَّهُمْ مُّعْرِضُوْنَ “Sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu).” Tak menoleh sedikit pun kepada kebenaran. Ini menunjukkan bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak menghalangi iman dan kebaikan kecuali bagi orang yang tidak ada kebaikan padanya, yang tidak suci di sisiNya dan tidak berman-faat di sisiNya. Segala puji dan hikmah bagiNya dalam hal ini.
Masih berkaitan dengan mereka yang tidak mendengar dan tidak menggunakan akalnya, ayat ini menegaskan sekiranya Allah berkehendak mengetahui dengan ilmu-Nya yang azali, bahwa ada keinginan untuk menerima dan mengamalkan kebaikan pada mereka, tentu dia jadikan mereka dapat mendengar sehingga memperoleh hidayah. Pengandaian dalam ayat ini bukan berarti Allah tidak tahu, tetapi Allah mahatahu bahwa pada mereka tidak ada kebaikan. Dan jika Allah menjadikan mereka dapat mendengar dan memahamai kebenaran, niscaya mereka akan tetap meninggalkan juga apa yang mereka dengar itu, dan mereka dalam keadaan memalingkan diri dari kebenaran, sebab mereka telah dikuasai hawa nafsu. Pada ayat ke-20 Allah menuntut orang-orang beriman untuk taat kepada Allah dan rasul-Nya, dan selanjutnya mengecam mereka yang enggan mendengar dan menggunakan akalnya, maka sebagai kesimpulannya Allah meminta orang beriman untuk memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya. Wahai orang-orang yang beriman! penuhilah sebagai bukti keimananmu seruan Allah dan rasul nabi Muhammad, dengan sepenuh hati apabila dia, yakni rasul menyerumu kepada sesuatu ajakan apa pun, karena seruan itu merupakan sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dengan mengerjakan perintah dan menegakkan hukum Allah yang menjamin kehidupan jiwa, raga, pikiran, dan kalbu kalian. Memenuhi seruan itu akan mendatangkan kebaikan dalam hidup di dunia dan akhirat. Dan ketahuilah, dengan penuh keyakinan, bahwa sesungguhnya Allah akan membuat dinding pemisah yang akan membatasi antara manusia dan keinginan hatinya jika mendapat bisikan hawa nafsu, karena dialah yang menguasai seluruh jiwa dan raga manusia. Dan ketahuilah sesungguhnya kepada-Nyalah, tidak kepada lainnya, kamu akan dikumpulkan untuk diminta pertanggungjawaban dan masing-masing akan mendapat balasan yang setimpa.
Al-Anfal Ayat 23 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anfal Ayat 23, Makna Al-Anfal Ayat 23, Terjemahan Tafsir Al-Anfal Ayat 23, Al-Anfal Ayat 23 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anfal Ayat 23
Tafsir Surat Al-Anfal Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)